Pindah KPP, Kode KPP di NPWP Tidak Berubah?

npwp baruHari ini mata ku sangat protektif terhadap jam dinding di ruanganku, sudah hampir 10 kali ku pandangi jam itu. Hal itu bukan tanpa sebab, hari ini di rumahku diadakan buka puasa bersama keluarga besar dan tentu sebagai tuan rumah aku harus standby di rumah sebelum acara di mulai. Jam hampir menunjukan pukul setengah 5, aku langsung siap-siap untuk berangkat menuju mesin absensi. Ya jam pulang di kantorku selama bulan Ramadhan ini dimajukan setengah jam dari biasanya. Aku harus teng go (istilah pulang tepat waktu) karena terbayang macetnya jalanan dan belum lagi harus membeli makanan untuk berbuka.

Satu Jam perjalanan berlalu akhirnya sampai dirumah, ternyata di rumahku sudah ramai keluarga besar, langsung saja aku bersilaturahmi dengan keluarga besarku dan langsung menuju ke ruang makan untuk menaruh makanan yang telah kubeli. Sambil ngabuburit diadakan Kultum dan tidak berapa lama adzan berkumandang suasana pun langsung ricuh berebut makanan terutama keponakan-keponakanku yg masih kecil. Sambil menikmati hidangan tiba-tiba dari belakang ada yang menepuk pundaku, ternyata beliau adalah pamanku yang jadi finance manager di suatu perusahaan yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama di Wilayah Jakarta Selatan. Sambil ngobrol panjang lebar, tiba-tiba pamanku bertanya “Kamu dulu kuliahnya pajak kan ya?” ujarnya. “Iya Om, kenapa?” tanyaku. “Gini, Om lagi bingung kantor Om kan pindah alamat ya, otomatis pindah KPP kan ya? Nah ngurusnya gimana? Bagian pajak di kantor Om kebetulan baru resign nih” tanyanya. “Oh gitu, mudah kok Om itu ada diaturan PER-20/PJ/2013 ada di pasal 33 nya, jadi nanti Om isi formulir sesuai lampirannya aturan itu terus laporin ke KPP” jelasku. “Oh gitu aja? Sip deh thanks ya nanti Om lakuin deh”ujarnya. “Iya gitu aja kok Om, nanti Om dapat NPWP baru dengan ganti kode KPP nya karena perusahaan Om pindah wilayah kerja KPP”jelasku.

 
NPWP_TP
Gambar 1. Format NPWP

“Hm NPWPnya baru ya, kode KPP nya juga beda oke oke sip, makasih ya”ujarnya.

Seminggu berlalu sejak acara bukber seperti biasa aku menjalani rutinitasku bekerja, sehabis sholat dzuhur aku istirahat sebentar di Masjid kantorku sambil bermain handphone, baru saja membuka handphoneku langsung terdapat panggilan masuk ternyata dari pamanku yang kemarin. “Haloo assalamualaikum, eh Om ada apa Om tumben nih telepon saya, biasanya kan Om sibuk meeting hehe” ujarku. “waalaikumsalam, ah kamu bisa aja gak sesibuk itu kok, kamu lagi sibuk gak? Om mau nanya-nanya lagi boleh gak?” tanyanya. “Oh enggak kok om ini saya lagi tidur-tiduran aja di Masjid hehe, boleh Om, gimana-gimana?” tanyaku. “Jadi gini terkait diskusi kita pas bukber, Om udah lapor nih suratnya terus tadi ada surat ternyata balasan dari KPPnya, plus kartu NPWPnya tapi pas Om cek kok kode KPPnya gak ganti ya?” tanyanya heran. “Lah yang bener Om? Setau saya kalau pindah gitu harusnya berubah deh”ujarku sambil keheranan. “Iya bener nih, Om pegang kok NPWP barunya, hmm kamu ada waktu gak besok? Temenin ke KPP boleh gak? Om gak terlalu paham pajak nih, takut bingung pas nanya-nanya disana” ajaknya. “Besok ya om? Bisa kok tapi pas jam istirahat paling om saya bisanya, gimana Om?” tanyaku. “Oh oke gapapa langsung ketemu di sana aja ya”ujarnya. “Oke Om besok ketemu disana ya” ujarku.

Keesokan harinya setelah sholat dzuhur, aku langsung berangkat ke KPP Pratama di Wilayah Jakarta Timur dimana perusahaan Pamanku selaku Wajib Pajak (WP) terdaftar. Kebetulan KPP nya cukup dekat dari kantorku sehingga hanya sekitar 15 menit di perjalanan. Sesampainya disana aku tengak-tengok sekitar untuk mencari keberadaan Pamanku yang terakhir whatsapp kalau sudah sampai di KPP, sekitar 2 menit aku mencari ternyata beliau sudah di depan lift menunggu, langsung aku hampiri kemudian menyalami beliau. Petugas pelayanan mengarahkan kami untuk menemui Account Reperesentative yang disebut juga AR , yang ruangannya beradadilantai atas. Kami pun langsung naik keatas untuk menemui AR yang dimaksud. Sesampainya di lantai atas, kami dipersilahkan masuk dan duduk di ruangan diskusi oleh AR tersebut, kemudian kita coba jelaskan duduk permasalahannya tentang tidak berubahnya kode KPP di NPWPketika WP terdaftar di KPP yang baru setelah WP pindah lokasi. Setelah menyimak duduk permasalahan kami, AR memahami masalahnya kemudian memberikan penjelasan terkait hal tersebut. “Jadi begini bapak-bapak, saya sudah paham masalah terkait pindah lokasi ini, memang betul sesuai peraturan sebelumnya bahwa  ketika WP terdaftar di KPP yang baru setelah WP pindah lokasi NPWP yang diterbitkan akan berubah kode KPP nya sesuai dengan KPP Baru” jelasnya. “Nah tuhkan betul om” ujarku sambil memotong penjelasan AR. “Iya betul pak, tapi terdapat Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE – 44/Pj/2015 tentang Struktur Penomoran Nomor Pokok Wajib Pajak Dan Penerapan Nomor Pokok Wajib Pajak Tetap yang berlaku sejak mulai berlaku sejak tanggal 1 Juli 2015. Pada butir  2 huruf a Materi Surat Edaran tersebut…” ujar AR sambil membuka aplikasi peraturan di komputernya dan menggeser layar komputernya kearah kami. “Ini pak disini dijelaskan bahwa:

“NPWP tidak berubah meskipun Wajib Pajak pindah tempat tinggal/tempat kedudukan atau mengalami pemindahan tempat terdaftar”

Sehingga atas dasar surat edaran ini pihak KPP sudah benar pak bahwa menerbitkan NPWP tanpa merubah kode KPP seperti yang Bapak terima.” Tanyaku kembali heran,  “lho ternyata ada aturan barunya ya pak terkait hal itu? Saya kira aturannya tidak ada perubahan pak, eh tapi tunggu deh kalau misal kode KPP di nomor NPWP gak berubah terus taunya perusahaan tersebut di KPP mana gimana tuh?”. “Oh itu dijelaskan di butir 2 huruf d nya pak bahwa:

“ dalam hal memerlukan identifikasi KPP tempat Wajib Pajak terdaftar, identifikasi dilakukan melalui sistem informasi Direktorat Jenderal Pajak.”ujarnya.

“Jadi memang sudah benar ya pak untuk kode KPP di nomor NPWP akan tetap seperti ini? Tanya pamanku untuk meyakinkan sekali lagi. Apabila bapak ingin cetakan surat edaran ini untuk jadi pegangan bapak kalau misal ada pertanyaan dari atasan atau pihak yang terkait dengan kebutuhan informasi tersebut, silakan dapat unduh secara gratis di laman pajak.go.id atau laman lainnya seperti ortax.org .” ujar AR sambil menawarkan. “Terimakasih banyak ya pak atas informasinya” ucap Pamanku. “Adalagi pak yang mungkin ingin didiskusikan?” tanya AR. “Saya rasa sudah cukup jelas pak terimakasih sekali lagi pak” ucap pamanku. “Baik sama-sama pak, kalau nanti misal ada yang ingin didiskusikan lagi silahkan kontak saya di sini ya pak atau kalau mau datang diskusi langsung juga boleh” , sambil AR menyerahkan kartu nama. “Baik-baik pak kalau begitu kami pamit ya pak, mari” ujar pamanku sambil bangkit dari tempat duduk dan bersalaman kemudian meninggalkan ruangan. Sambil berlalu meninggalkan ruangan terpintas satu pemikiran “kerja di dunia pajak memang harus selalu update aturan ya biar gak ketinggalan informasi, eh tapi dengan aturan ini jangan-jangan DJP sudah makin maju ya sehingga semua dapat terintegrasi, semoga bisa menjadi lebih baik.

Categories: Arsip

Artikel Terkait