Penerapan Analisis Rantai Suplai Dalam Suatu Grup Usaha

Job Office Team Business Internet  - RonaldCandonga / Pixabay
RonaldCandonga / Pixabay

PERTANYAAN

Bagaimana cara melakukan penerapan analisis rantai suplai dalam suatu grup usaha?

JAWABAN

Pertama, harus dipahami bahwa perusahaan merupakan organisasi yang mengatur produksi barang atau jasa, dengan tujuan memaksimalkan laba. Untuk memproduksi barang atau jasa tersebut, perusahaan melakukan fungsi-fungsi antara lain: fungsi riset dan pengembangan, fungsi procurement, fungsi manufaktur, fungsi distribusi, fungsi logistik, atau fungsi marketing. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dikenal dengan istilah rantai suplai atau yang dikenal dengan supply chain.

Pada umumnya, perusahaan grup melakukan fungsi-fungsi rantai suplai melalui beberapa perusahaan secara terintegrasi dan global. Umumnya, ada 2 (dua) cara perusahaan grup dalam melakukan fungsi-fungsi rantai suplai. Perusahaan grup dapat memilih untuk melakukannya secara mandiri atau melalui alih daya (outsourcing) ke pihak independen. Analisis ini dilakukan untuk memahami bagaimana perusahaan grup melakukan usahanya.

Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan dalam analisis rantai suplai, antara lain:

  • Memetakan rantai suplai perusahaan grup.
  • Membedakan fungsi-fungsi utama perusahaan grup dengan fungsi-fungsi pendukungnya.
  • Mengidentifikasi dan memahami fungsi-fungsi utama perusahaan grup yang menjadi faktor utama kesuksesannya.

Berikut adalah penerapan analisis rantai suplai grup A terkait produksi komponen elektronik berupa AC.

Gambar Analisis rantai suplai atas grup A terkait produksi komponen elektronik berupa AC

Dari tabel tersebut dikatakan bahwa laba bersih usaha A Co. sebesar 25,6% merupakan total operating margin A Co. dari semua fungsi yang dilakukan, meliputi R&D, desain, pemasaran, distribusi, dan layanan purna jual atas semikonduktor. Perusahaan Grup A memiliki 2 perusahaan yang saling berafiliasi, yang melakukan fungsi-fungsi khusus antara lain:

  • A Co. di negara X melakukan fungsi riset dan pengembangan, desain produk komponen, pemasaran, distribusi, dan layanan purna jual semikonduktor untuk perusahaan grup A. Jenis perusahaan ini biasanya mempekerjakan ahli-ahli teknisi seperti engineer dan scientist yang memiliki peranan penting dalam pengembangan produk perusahaan grup A. Selain itu ahli pemasaran dan distribusi juga dipekerjakan oleh perusahaan ini.
  • PT B di Indonesia hanya melakukan fungsi manufaktur.

Untuk lebih memahami rantai suplai perusahaan grup, dapat dilakukan pendalaman terhadap fungsi-fungsi utama dalam perusahaan grup A tersebut, yang akan mempengaruhi penentuan harga wajar dalam transaksi di perusahaan grup A.

  • Alternatif pertama: A Co. adalah pihak yang melakukan fungsi riset dan pengembangan dan desain produk semikonduktor, dengan risiko serta biaya yang ditanggung mereka sendiri, serta A Co. adalah pemilik legal atas intangible property yang dibentuk dari riset dan pengembangan tersebut. Sementara PT B merupakan contract manufacturing.
  • Alternatif kedua: terdapat kemungkinan bahwa PT B, selaku pemilik legal Intangible property, meminta A Co. untuk mengembangkan intangible property berdasarkan perjanjian dengan risiko dan biaya yang ditanggung PT B.
  • Penentuan harga transfer untuk kedua alternatif di atas berbeda-beda, tergantung pihak mana yang memiliki fungsi fungsi utama didalam perusahaan grup.
Categories: Studi Kasus

Artikel Terkait