Bagaimana cara melakukan penerapan analisis rantai suplai dalam suatu grup usaha?
Pertama, harus dipahami bahwa perusahaan merupakan organisasi yang mengatur produksi barang atau jasa, dengan tujuan memaksimalkan laba. Untuk memproduksi barang atau jasa tersebut, perusahaan melakukan fungsi-fungsi antara lain: fungsi riset dan pengembangan, fungsi procurement, fungsi manufaktur, fungsi distribusi, fungsi logistik, atau fungsi marketing. Fungsi-fungsi yang dilakukan oleh perusahaan tersebut dikenal dengan istilah rantai suplai atau yang dikenal dengan supply chain.
Pada umumnya, perusahaan grup melakukan fungsi-fungsi rantai suplai melalui beberapa perusahaan secara terintegrasi dan global. Umumnya, ada 2 (dua) cara perusahaan grup dalam melakukan fungsi-fungsi rantai suplai. Perusahaan grup dapat memilih untuk melakukannya secara mandiri atau melalui alih daya (outsourcing) ke pihak independen. Analisis ini dilakukan untuk memahami bagaimana perusahaan grup melakukan usahanya.
Berikut ini beberapa hal yang dapat dilakukan dalam analisis rantai suplai, antara lain:
Berikut adalah penerapan analisis rantai suplai grup A terkait produksi komponen elektronik berupa AC.
Dari tabel tersebut dikatakan bahwa laba bersih usaha A Co. sebesar 25,6% merupakan total operating margin A Co. dari semua fungsi yang dilakukan, meliputi R&D, desain, pemasaran, distribusi, dan layanan purna jual atas semikonduktor. Perusahaan Grup A memiliki 2 perusahaan yang saling berafiliasi, yang melakukan fungsi-fungsi khusus antara lain:
Untuk lebih memahami rantai suplai perusahaan grup, dapat dilakukan pendalaman terhadap fungsi-fungsi utama dalam perusahaan grup A tersebut, yang akan mempengaruhi penentuan harga wajar dalam transaksi di perusahaan grup A.
Categories:
Studi Kasus