Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) kembali mengimbau kepada masyarakat untuk lebih waspada atas maraknya potensi penipuan mengatasnamakan Bea Cukai.
Imbauan tersebut disampaikan melalui unggahan dan video reels Instagram resmi DJBC @beacukairi. Melihat masifnya laporan terkait penipuan atas nama DJBC, DJBC memberikan tips agar dapat terhindar dari indikasi penipuan yakni "Stop, Cek, dan Lapor".
Ketika menerima informasi, "Stop" atau berhenti sejenak untuk memberi ruang berpikir, apakah informasi tersebut masuk akal/tidak. "Jangan buru-buru transfer, membalas, atau klik tautan," tulis DJBC.
Langkah berikutnya adalah "Cek". Verifikasi informasi yang diterima melalui kanal resmi Bea Cukai. Verifikasi dapat dilakukan melalui contact center 1500225, media sosial @beacukairi, atau laman resmi beacukai.go.id/amanbersama.
Jika terdapat indikasi penipuan, lakukan langkah ketiga yakni "Lapor". Laporan indikasi penipuan akan membantu Bea Cukai dalam mengidentifikasikan pola penipuan, dan menyusun langkah penindakan agar dapat meminimalisasi adanya korban penipuan berikutnya. "Segera lapor agar calon korban lain tidak ikut menjadi korban penipuan," imbau DJBC.
Untuk memitigasi risiko ancaman atas penipuan yang mengatasnamakan DJBC, masyarakat juga dapat memeriksa status barang kiriman pada situs https://www.beacukai.go.id/barang-kiriman menggunakan nomor resi. Masyarakat juga diminta untuk tidak mentransfer uang ke nomor rekening pribadi karena pembayaran bea masuk dan pajak untuk penerimaan negara selalu menggunakan kode billing.
Sebagai informasi, setiap indikasi penipuan yang mengatasnamakan petugas DJBC, Anda dapat melakukan konfirmasi kepada contact center Bravo Bea Cukai 1500225 atau akses melalui tautan berikut ini:
linktr.ee/bravobeacukai.
