Meskipun baru-baru ini banyak beredar mengenai isu perpajakan di Indonesia, penerimaan pajak terhitung hingga bulan Februari terpantau masih kuat dan positif. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani pada siaran live Konferensi Pers APBN KiTa edisi Maret 2023.
Menkeu memaparkan bahwa penerimaan pajak hingga saat ini mencapai 16,30% dari capaian target yang telah ditentukan. Lebih lanjut, Menkeu menjelaskan rincian penerimaan pajak Februari 2023 yaitu berasal dari PPh Non Migas sebagai penyumbang penerimaan tertinggi sebesar Rp137,09 T dengan capaian 15,69% dari target. Selanjutnya, penerimaan PPN dan PPnBM sebesar Rp128,27 T dengan capaian 17,27% dari target, PPh Migas sebesar Rp12,67 T dengan capaian 20,62% dari target, dan PBB & Pajak Lainnya sebesar Rp1,95 T dengan capaian 4,87% dari target.
Dalam kesempatan itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani juga memaparkan bahwa terjadi tren penurunan harga komoditas dan normalisasi basis penerimaan. Penerimaan pajak pada bulan Februari yang dihasilkan dari PPh Migas juga mengalami penurunan sebanyak 6,36% akibat penurunan harga minyak dunia.
Menkeu menjelaskan, kondisi tersebut terus dipantau dan diwaspadai oleh pihaknya. “Kita tentu tetap waspada meskipun hingga Februari ini masih sangat bagus, karena tadi situasi dunia tidak dalam kondisi yang stabil dan baik. Jadi kita harus mewaspadai” ujar Sri Mulyani, Rabu, 15/03/2023.