Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums e-SPT Entry Pegawai Tidak Tetap di eSPT

  • Entry Pegawai Tidak Tetap di eSPT

     bogant updated 10 years, 10 months ago 17 Members · 68 Posts
  • sahril123

    Member
    7 February 2014 at 8:58 am

    Betul rekan jangan aneh kalau kita sdh selesai edit keluar dulu baru kelihatan perubahan yang kita edit pada waktu mau dicetak.

  • sahril123

    Member
    7 February 2014 at 8:59 am

    Rekan kuwin

    Kalau mau jelas enaknya bawa laptop datang ke AR anda selesai gampang kok jadi gak ribet dijamin 100 % bisa…

  • kuwin

    Member
    7 February 2014 at 9:00 am

    di c emang ada, tapi ga ada penjelasan buat ngisi y..seperti yg csv format 1721_bp_A1 buat ngisi kolom 1 s/d 20 itu buat apa gunanya?
    bisa tolong di share karena kalo e spt versi yg dulu biasanya ada coment penjelasan di kolom buat ngisinya yg warna merah diatas

  • Levintz

    Member
    7 February 2014 at 9:23 am
    Originaly posted by kuwin:

    di c emang ada, tapi ga ada penjelasan buat ngisi y..seperti yg csv format 1721_bp_A1 buat ngisi kolom 1 s/d 20 itu buat apa gunanya?
    bisa tolong di share karena kalo e spt versi yg dulu biasanya ada coment penjelasan di kolom buat ngisinya yg warna merah diatas

    udah dilihat belum di C?
    udah di download belum rekan kuwin esptnya?

    1. Gaji/Pensiun atau THT/JHT
    2. Tunjangan PPh
    3. Tunjangan Lainnya, Uang lembur dan sebagainya
    4. honorarium
    5. premi asuransi yang dibayar pemberi kerja
    6. penerimaan dalam bentu natura
    7. tantiem, bonus, gratifikasi, jasa produksi dan thr
    8. jumah penghasilan bruto
    9 biaya jabatan/biaya pensiun
    10. iuran pensiun atau iuran tht/jht
    11. jumlah pengurangan
    12. jumlah penghasilan neto
    13. penghasilan neto masa sebelumnya
    14. jumlah penghasilan neto untuk pph pasal 21 (setahun/disetahunkan)
    15. penghasilan tidak kena pajak
    16. penghasilan kena pajak setahun/disetahunkan
    17. pph pasal 21 atas penghasilan kena pajak setahun/disetahunkan
    18. pph pasal 21 yang telah dipotong sebelumnya
    19. pph pasal 21 terhutang
    20. pph pasal 21 dan pph pasal 26 yang telah dipotong atau dilunasi

    salam

  • begawan5060

    Member
    7 February 2014 at 11:11 am
    Originaly posted by bukansiapasiapa:

    apakah ada yang sudah tanya AR nya mengenai masalah ini rekan?apakah untuk PTT tdk kena pajak laporan espt harus diinput satu atau langsung input di spt induknya?

    Isikan langsung ke SPT Induk…
    Abaikan 1721-II

  • kuwin

    Member
    7 February 2014 at 1:14 pm

    Rekan.. Sy masih awam pake e spt nih..
    Ada yg punya penjelasan untuk mengisi skema impor y seperti mengisi jumlah 1 sd 20 pada 1721_bp_A1 karena yg sy punya d file DJP itu tidak dijelaskan..
    Mohon d share ya..

  • bukansiapasiapa

    Member
    7 February 2014 at 2:23 pm
    Originaly posted by begawan5060:

    Isikan langsung ke SPT Induk…
    Abaikan 1721-II

    maaf rekan begawan…..apakah sdh terbukti bisa diterima oleh KPP rekan?soalnya saya belum lapor sptnya………..

  • anielsoul

    Member
    7 February 2014 at 4:39 pm

    info menarik, mungkin ada sharing dari rekan2 yang sudah melapor?

  • begawan5060

    Member
    7 February 2014 at 5:39 pm
    Originaly posted by bukansiapasiapa:

    maaf rekan begawan…..apakah sdh terbukti bisa diterima oleh KPP rekan?

    Dengan alasan apa KPP menolak?
    Apakah rekan masih pake v.2.0?

  • ainal

    Member
    7 February 2014 at 5:53 pm
    Originaly posted by begawan5060:

    Dengan alasan apa KPP menolak?
    Apakah rekan masih pake v.2.0?

    bearti rekan begawan dalam hal penginputan peg. Tidak Tetap dengan jumlah 43 orang namun yang melebihi PTKP sejumlah 3 orang bearti yang di Input 3 orang doang gitu ? Semntara yang di bawah PTKP langsung di input di SPT Induk nya ?

  • begawan5060

    Member
    7 February 2014 at 6:13 pm
    Originaly posted by ainal:

    bearti rekan begawan dalam hal penginputan peg. Tidak Tetap dengan jumlah 43 orang namun yang melebihi PTKP sejumlah 3 orang bearti yang di Input 3 orang doang gitu ? Semntara yang di bawah PTKP langsung di input di SPT Induk nya ?

    Benar..

  • ainal

    Member
    8 February 2014 at 10:36 am
    Originaly posted by begawan5060:

    Benar..

    Emang Bisa Rekan ?
    Kemaren saya coba datanya tidak berubah ?
    Terus di hasil pemjumlahan nya juga tida langsung terjumlah, melainkan menulis manual juga. Apakah nanti nya gak bermasalah ?

  • begawan5060

    Member
    8 February 2014 at 2:49 pm
    Originaly posted by ainal:

    Emang Bisa Rekan ?

    Sangat bisa..

    Originaly posted by ainal:

    Terus di hasil pemjumlahan nya juga tida langsung terjumlah, melainkan menulis manual juga.

    Ya, memang harus dijumlahkan sendiri secara manual..

    Originaly posted by ainal:

    Apakah nanti nya gak bermasalah ?

    Masalahnya bukan di pihak kita… tetapi di pihak fiskus dan programernya

    Sebenarnya v.2.0 maupun v.2.1 ini masih harus diperbaiki secepatnya
    Contoh kasus lagi yang nggak bisa adalah dalam hal pembetulan..
    Misalkan SPT normal kita KB = 100 trus melakukan pembetulan menjadi KB = 70 sehingga akan menghasilkan LB = (30). Nah, dalam hal demikian ini maka tidak bisa dibuatkan csv untuk laporannya.

    Intinya, ketidak sempurnaan program espt, tidak merubah ketentuan yang berlaku..

  • Heisenberg

    Member
    8 February 2014 at 3:44 pm
    Originaly posted by begawan5060:

    Sebenarnya v.2.0 maupun v.2.1 ini masih harus diperbaiki secepatnya
    Contoh kasus lagi yang nggak bisa adalah dalam hal pembetulan..
    Misalkan SPT normal kita KB = 100 trus melakukan pembetulan menjadi KB = 70 sehingga akan menghasilkan LB = (30). Nah, dalam hal demikian ini maka tidak bisa dibuatkan csv untuk laporannya.

    Kok nggak bisa?? saya bisa kok buat csv pembetulan LB..

  • ainal

    Member
    8 February 2014 at 4:16 pm
    Originaly posted by begawan5060:

    Masalahnya bukan di pihak kita… tetapi di pihak fiskus dan programernya

    Berbicara Pembuatan Bukti Potong. .
    Bukankah Pihak Perusahaan Wajib membuatkan Bukti Potong kapada semua Pegawai Tetap maupun Lepas tanpa memandang apakah Gajinya Melebihi PTKP atau tidak.
    Karena nantinya bukti potong tersebut untuk perhitungan pelaporan SPT tahunan bagi setiap Wajib Pajak. Contohnya WP Rudi bekerja sebagai PTT di sebuah perusahaan dengan Gaji dibawah PTKP 1.500.000. Kalo perusahaan tidak membuatkan bukti potong bagaimana WP Rudi melaporkan SPT tahunan nya nanti. yang lebih parahnya lagi jika WP Rudi Bekerja sebagai PTT lebih dari 4 atau bahkan lebih di sebuah perushaan dan kesemuanya itu tidak dibuatkan bukti potong. padahal pada saat perhitungan pelaporan SPT Tahunan bahwa WP Rudi terdapat Hutang Pajak karena kalo di gabung dari setiap bukti potng tentu gajinya melebihi PTKP.
    Melihat Pembahasan di Topik yang lain bahwa di Per-14 nya menyebutkan melakukan pemotongan bukan Bukti Potong Rekan.
    Jadi, kalo menurut saya sebaiknya tetap di buatkan Bukti Potong Rekan walaupun dalam hal Pelaporan Menggunakan e-SPT maupun Tidak.

    Mohon koreksi jika ada yang salah
    Salam

Viewing 46 - 60 of 68 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now