Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › Tata Cara Pemungutan oleh BUMN
- Originaly posted by Nafad:
kalau SSP tdk mengikuti tata cara itu, misalnya yang tanda tangan bukan BUMN, tapi PKP rekanan, konsekuensinya bagi PKP rekanan apa ya rekan?
mohon pencerahannya…menurut saya itu kewajiban si BUMN, PKP Rekanan hanya bertanggungjawab dalam penomoran faktur dan pemberian SSP tanpa tandatangan.
- Originaly posted by wannabewongkpp:
menurut saya itu kewajiban si BUMN, PKP Rekanan hanya bertanggungjawab dalam penomoran faktur dan pemberian SSP tanpa tandatangan.
tapi mereka suka maksa supaya PKP rekanan yang tanda tangan di SSP.
kalau gak dituruti, pasti pembayaran mandek… - Originaly posted by Nafad:
tapi mereka suka maksa supaya PKP rekanan yang tanda tangan di SSP.
kalau gak dituruti, pasti pembayaran mandek…tunjukin PMK-nya rekan. klo mandek artinya PPN yang dipungut ga disetor ? klo sampe mandek juga penyetoran PPN-nya, kan yang kena denda si BUMN.
- Originaly posted by wannabewongkpp:
klo mandek artinya PPN yang dipungut ga disetor ?
gak cuma PPN nya rekan, tapi seluruh tagihannya jadi gak bisa diproses…
Originaly posted by wannabewongkpp:tunjukin PMK-nya rekan.
yup, sudah, tapi tetap ngotot. alasannya : dari dulu juga begitu, sama PKP rekanan yang lain bisa kok….
gak tau gimana lagi ngomongnya… - Originaly posted by Nafad:
yup, sudah, tapi tetap ngotot. alasannya : dari dulu juga begitu, sama PKP rekanan yang lain bisa kok….
gak tau gimana lagi ngomongnya…ga usah ngomong rekan, kirim surat aja ke media, biar rame sekalian, hhehe…
selanjutnya cari customer baru, hehehe…
- Originaly posted by wannabewongkpp:
ga usah ngomong rekan, kirim surat aja ke media, biar rame sekalian, hhehe…
he..he.. worth to try kayaknya…
Originaly posted by wannabewongkpp:selanjutnya cari customer baru, hehehe…
kalo ini, bisa diomelin bagian pemasaran… 🙂
nimbrung ya…
Originaly posted by Nafad:tapi tetap ngotot. alasannya : dari dulu juga begitu, sama PKP rekanan yang lain bisa kok….
gak tau gimana lagi ngomongnya…cariinformasi aja dengan rekanan yang lain dan kalo rekanan lain punya masalah yang sama rame2 deh ke BUMN nya untuk koordinasi.
kasusnya hampir mirip sama di perusahaan saya bekerja, hanya saja BUMN minta Faktur Pajak untuk tanggalnya di kosongkan.
- Originaly posted by destalina:
kasusnya hampir mirip sama di perusahaan saya bekerja, hanya saja BUMN minta Faktur Pajak untuk tanggalnya di kosongkan.
heh….he… lebih parah lagi…. 🙂
- Originaly posted by destalina:
kasusnya hampir mirip sama di perusahaan saya bekerja, hanya saja BUMN minta Faktur Pajak untuk tanggalnya di kosongkan.
trz gmn cara rekan lapor di espt tgl fakturny ?
Originaly posted by Nafad:heh….he… lebih parah lagi…. 🙂
tenang rekan, rekan gak sendirian menghadapi kasus Wapu yg aneh2… ;))
hallo, saya new comer ….:-)
mau tanya yah…kalau wapu bumn ini kode fakturnya semuanya 03 yah…?
terus apa bedanya dengan kode 02 ….makasih- Originaly posted by sentia:
kalau wapu bumn ini kode fakturnya semuanya 03 yah…?
yup, untuk transaksi yang nilainya di atas 10jt.
Originaly posted by sentia:terus apa bedanya dengan kode 02
kode 02 utk Bendahara Pemerintah
Dear All,
Maaf sebelumnya, saya mau menanyakan terkait PMK-85/pmk.03/2012 pasal 5 ayat 1 huruf (a) bahwa ,"pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) termasuk jumlah Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang· terutang dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;".. nah Pembayaran ini yang dimaksud nilai DPP atau nilai tagihan yaa ? karena ada case dimana nilai tagihan lebih diatas 10 juta tapi komposisi dari nilai diatas 10 juta tersebut yang dikenakan PPN itu ndak sampai 10 juta.. bagaimana yaa rekan2 semuanya untuk mitigasinya? sebelumnya udah saya tanya ke AR dan kring pajak2 masih belum ada yang bisa menjawab
- Originaly posted by indrapramana:
nah Pembayaran ini yang dimaksud nilai DPP atau nilai tagihan yaa ?
pembayaran yg dimaksud dari nilai total tagihan sudah termasuk PPN yang jumlahnya >Rp. 10.000.000
Originaly posted by indrapramana:karena ada case dimana nilai tagihan lebih diatas 10 juta tapi komposisi dari nilai diatas 10 juta tersebut yang dikenakan PPN itu ndak sampai 10 juta..
bisa diperjelas lagi case nya seperti apa??
CMIIW salam
- Originaly posted by indrapramana:
pembayaran yang jumlahnya paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah) termasuk jumlah Pajak Pertambahan Nilai atau Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah yang· terutang dan tidak merupakan pembayaran yang terpecah-pecah;".. nah Pembayaran ini yang dimaksud nilai DPP atau nilai tagihan yaa ?
10jt itu sudah termasuk PPN, jadi :
DPP 9.090.909
PPN 909.091
Total tagihan 10.000.000 - Originaly posted by Nafad:
10jt itu sudah termasuk PPN, jadi :
DPP 9.090.909
PPN 909.091
Total tagihan 10.000.000tidak di pungut BUMN,..CMIIW.,salam