Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › Selamat Jalan Ibu Sri Mulyani
yang aku rasakan sekarang ini ( di kota saya loh…) saya rasa belum ada perubahan mendasar ..masih seperti yang dulu …malah semakin banyak pedagang kaki lima..
logikanya semakin banyak pedagang kaki lima , berarti pemerintah gagal mewujudkan lapangan pekerjaan bagi mereka .. bener gak???
- Originaly posted by aleddy:
logikanya semakin banyak pedagang kaki lima , berarti pemerintah gagal mewujudkan lapangan pekerjaan bagi mereka .. bener gak???
indikator kemajuan ekonomi bukan dilihat dari segi ini rekan aleddy, mengenai kontroversi ibu sri mulyani, menurut saya kita harus dukung untuk berkarya di bank dunia, terlepas salah atau tidaknya beliau.
Banyak contoh sri-sri mulyani yang di Tendang dari bumi Pertiwi ini, Ibarat "Makan Kacang lupa kulitnya lalu ditendang".
"Selamat Jalan Sri Mulyani, Semoga Ilmu yang Kau dapat bisa Memberi Kontribusi Bagi Bangsa dan Negara"
- Originaly posted by aleddy:
mosok hukum kalah sama orang yang hanya mengharumkan nama bangsa.. karena menduduki Jabatan Direktur WB.. yang benar aja..
Sependapat, hukum harus ditegakan. Sepertinya Ibu Sri sudah dapat DIPASTIKAN tidak bersalah sebelum proses hukumnya selesai. Ini aneh tapi nyata, ada interfensi ??
Sedih ibu Sri pergi…
Originaly posted by gutten:mudah2an ada pengganti bu sri yg minimal setara(??) atau bahkan lebih baik(??)…para pengkritik yg "ngotot kalo beliau salah" mudah2an sadar
AAAAAAMIIIIIINNNN
pepatah jawa mengatakan becik ketitik olo ketoro….
ketika saya lihat debat anggota DPR di TV tentang pemberhentian ibu Sri Mulyani, pengen marah rasanya, muak melihat anggota DPR yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan golongannya, ada yang setuju ibu Sri menjadi direktur di bank dunia karena mereka menginginkan temannya menjabat menjadi menkeu. muak sekali saya pada anggota DPR yang bisanya cuma mengobral janji pada rakyat kecil saja tanpa bukti….semoga para anggota DPR penjilat kekuasaan itu mendapatkan balasan yang pantas….- Originaly posted by aepklaten:
ketika saya lihat debat anggota DPR di TV tentang pemberhentian ibu Sri Mulyani, pengen marah rasanya, muak melihat anggota DPR yang hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan golongannya, ada yang setuju ibu Sri menjadi direktur di bank dunia karena mereka menginginkan temannya menjabat menjadi menkeu.
istigfar rekan aepklaten…tahan emosi, soalnya kalo rekan aepklaten marah nanti kasihan anak, istri dan tetangga coz pasti mereka pada takut. he..he..he..
ya mudah2an pemerintah segera mendapatkan penggantu ibu Sri Mulyani, dan saya berharap penggantinya dari kalangan profesional bukan dari kalangan partai.
Siapa ya rekan2 pengganti yang terbaik untuk selanjutnya?Jika bisa lebih baik dari bu Sri,minimal setara beliau.
Pendapat dari forum lain :
-Marie pangestu
-Anggito Abimanyu,
-Fuad Rahmani
-Darmin Nasution,
-Harry Azhar Azis…
Ada pendapat yg lain teman2..Menurut Teten, pilihan Sri Mulyani untuk mundur dan menerima tawanan Bank Dunia itu bisa menimbulkan dua penafsiran. Pertama, hal itu dilakukan untuk menghindari proses hukum yang sedang berjalan saat ini, terutama dalam kasus Bank Century. Kedua, ini merupakan solusi hasil kompromi politik para elite. "Ini seperti jalan keluar yang datang begitu saja," ujarnya
Apapun analisanya kita berharap menkeu yang baru akan merevisi PMK.22 yang kontroversi itu ….
Ini pelajaran bagi negara kita bagaimana menghargai orang yg berprestasi.
Rekan Ortax,
Jangan salahkan kebijakan yang telah diambil, tapi lihat tahapan proses dalam keputusan kebijakan, Apakah ada faktor KKN?
Keputusan diambil melalui beberapa tahapan dan prosedur. Sekarang ini bukan ORDE BARU, kalau dulu "semua terserah boss", Kalau sekarang sudah lebih baik. Kalau Sri Muliyani "salah", semua harus di non aktifkan, karena Kebijakan tersebut dilakukan secara bersama-sama dan bertahap dari level bawah, terakhir di atas.Mengatur perekonomian satu negara tidak mudah dgn kondisi politik sekarang ini .
Lihat kebijakan di tarif perpajakan semua telah turun dan cash flow lancar, tidak seperti dahulu.Memang belum terasa sampai ke Level bawah. Seharusnya anggota DPR, tetap support Sri Mulyani sampai Jelas pada proses mana yang salah dan siapa yang korupsi. Belum tentu diantara anggota DPR tsb, bisa punya prestasi seperti ibu tsb. Kalau DPR "berani", dorong Hakim-hakim untuk KEPUTUSAN HUKUM MATI atau PERMALUKAN DIDEPAN UMUM orang yang sudah jelas korupsi.
- Originaly posted by ramces:
Kalau Sri Muliyani "salah", semua harus di non aktifkan, karena Kebijakan tersebut dilakukan secara bersama-sama dan bertahap dari level bawah, terakhir di atas.
Coba dibuka buku ilmu manajemennya , semua tanggung jawab ada di tangan pemimpin.
Originaly posted by ramces:Belum tentu diantara anggota DPR tsb, bisa punya prestasi seperti ibu tsb.
anda sendiri bagaimana ? prestasinya apa ? jangan menyinggung institusi DPR , kita harus menghormati institusi DPR , mereka itu adalah wakil rakyat yang dipilih melalui DPR. Anggota DPR banyak orang-orang pintarnya dari berbagai bidang ilmu dan juga dari praktisi yang berpengalaman.
Originaly posted by ramces:Seharusnya anggota DPR, tetap support Sri Mulyani sampai Jelas pada proses mana yang salah dan siapa yang korupsi.
Anda sendiri tahu sekarang sedang berjalan proses hukumnya kasus BC.
- Originaly posted by Bob:
mereka itu adalah wakil rakyat yang dipilih melalui DPR
ralat : …. dipilih melalui PEMILU
- Originaly posted by Bob:
, kita harus menghormati institusi DPR , mereka itu adalah wakil rakyat yang dipilih melalui DPR. Anggota DPR banyak orang-orang pintarnya dari berbagai bidang ilmu dan juga dari praktisi yang berpengalaman.
pengennya sih menghormati….cuma dari tingkah laku dan ucapan para anggota DPR tidak layak untuk dihormati (liat aja contoh gedung miring…kata pimpinan DPR (di jawa pos) bilang, 1,8 trilyun itu kecil….DPR kan selama ini mengurus mengelola ratusan trilyun uang rakyat…tuing tuing…setau gw dari dulu yang ngurus keuangan negara itu departemen keuangan)