Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums Bahas Berita Program Bayar Pajak Pakai Sampah, Efektif?

  • Program Bayar Pajak Pakai Sampah, Efektif?

     tsaputra updated 5 years, 11 months ago 4 Members · 5 Posts
  • prawoto

    Member
    12 October 2018 at 8:07 am
  • prawoto

    Member
    12 October 2018 at 8:07 am

    SURYAMALANG.COM, MOJOKERTO – Berbagai macam cara dilakukan untuk menumbuhkan rasa kepedulian akan kebersihan lingkungan pada masyarakat. Pemerintah Kota Mojokerto mempunyai strategi tersendiri, di akhir tahun 2016 mereka membuat program Bapak Samerto (Bayar Pajak Pakai Sampah di Kota Mojokerto).

    Warga Kota Mojokerto dapat membayar pajak dengan menggunakan sampah rumahan yang telah dikumpulkan. Lalu Selanjutnya disetorkan ke bank sampah yang berada di lingkungannya.

    Bukan berarti, sampah tersebut digunakan sebagai pengganti uang tunai. Melainkan, dijual terlebih dahulu ke pengepul oleh Bank Sampah Induk. Tentunya sampah yang dikumpulkan harus bersifat ekonomis.

    Setelah sampah itu terjual baru kemudian hasilnya dimasukkan dan dicatat ke dalam tabungan bank sampah. Menginjak pertengahan tahun uang dari hasil mengumpulkan sampah tiap anggota bank sampah disetorkan ke Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset (DPPKA) Pemkot Mojokerto, untuk membayar pajak bumi dan bangunan (PBB).

    Meski program tersebut sudah berjalan dua tahun, semangat masyarakat Kota Mojokerto dalam memanfaatkan program ini tidaklah surut. Mereka berlomba-lomba mengumpulkan sampah, supaya bisa mengurangi biaya pengeluaran untuk membayar pajak. Bahkan, tak mengeluarkan uang dari kantong sepeserpun.

    Seperti yang dilakukan oleh sejumlah ibu-ibu di lingkungan Balongcok RW 1, balongsari, Magersari, Kota Mojokerto. Sore hari, beberapa ibu-ibu terlihat menjinjing tas berisikan bermacam sampah, Kamis (11/10). Mereka berjalan menuju Bank Sampah 'Setunggal' yang berada di pojok gang.

    Sesampainya di sana, mereka mengeluarkan satu persatu sampah. Dihadapan mereka, ada pengurus Bank Sampah 'Setunggal' sedang melakukan pemilahan dan pemotongan sampah dengan menggunakan gunting.

    Sisprihatin Edy (52) selaku Ketua Pelaksana Bank Sampah mengatakan, program Bapak Samerto sangat membantu meringankan biaya pengeluaran. Selain itu juga berdampak pada kebersihan lingkungan.

    "Program Bapak Samerto sangat membantu dari segi keuangan dan kebersihan. Segi ekonomi juga, kami bisa membuat keterampilan dari sampah yang laik jual," katanya.

    Bank Sampah yang berdiri sejak tahun 2015 ini telah memiliki 80 anggota. Dari 80 warga itu, 60 orang mengikuti program Bapak Samerto. Sisprihatin selalu mensosialisasikan terkait program Bapak Samerto kepada warga saat pertemuan PKK, agar warga dapat memanfaatkannya sebaik mungkin.

    "Warga yang tidak ikut merupakan warga musiman atau mengontrak," ucapnya.

    Setiap bulan, warga RW 1 dapat mengumpulkan sampah sebanyak 120 kg. Ia menyebutkan, sampah yang harus dikumpulkan warga merupakan jenis sampah kering diantaranya, kertas, plastik koran, dan kardus.

    "Sampah itu kami pilah lagi, karena masing-masing harganya beda. botol plastik berwarna dan botol putih misalnya, Botol berwarna lebih murah sekitar Rp 3.000 per kilo, sedang harga botol putih Rp 9.000. saat ini harga kardus dan karton sedang turun. Kami belum tahu pasti berapa penurunannya," terangnya.

    Saat ini warga RW 1 Lingkungan Balongcok, Kota Mojokerto telah mengikuti program Bapak Samerto sebanyak 2 kali atau 2 tahun. Setiap warga memiliki tanggungan membayar pajak bumi dan bangunan berbeda-beda.

    "Ada yang kena pajak PBB RP 117.000 ada yang Rp 400.000 tergantung ukuran bangunan atau luas tanah. kalau saya Pajak PBB satu tahun kena Rp 200.000. kalau ada uang dari hasil pengumpulan sampah lebih banyak dari jumlah tagihan pajak, ya dikembalikan. Kalau jumlah tidak sampai, ya kami tambahin sendiri," paparnya.

    Hal senada dikatakan oleh warga Balongcok RW 1, Mei Huda (38). Program Bapak Samerto membantu warga untuk bayar pajak. Setiap bulan, dia menyetor sampah hingga 23 kg.

    "Program itu juga membuat kami semakin semangat untuk menjauhkan kampung dari kesan kumuh. Para warga berlomba-lomba mengunpulkan sampah ke Bank Sampah 'Setunggal'. Saya sudah mengikuti Program Bapak Samerto sebanyak dua kali," pungkasnya.

    Sumber: http://suryamalang.tribunnews.com/2018/10/12/kampu ng-semakin-bersih-berkat-program-bayar-pajak-pakai -sampah?page=2

  • egbert

    Member
    12 October 2018 at 8:15 am

    kalau untuk pajak daerah ok saja sih

  • wifaja

    Member
    13 October 2018 at 6:20 pm

    ide yang sangat bagus.
    Jadi teringat Gamal Albinsaid yang mendirikan Klinik Asuransi Sampah dan Bank Sampah.

    Program semacam ini akan sangat membantu masyarakat.

  • tsaputra

    Member
    15 October 2018 at 6:58 pm

    Untuk pajak daerah di daerah padat penduduk atau tempat untuk wisatawan sangat bagus

Viewing 1 - 5 of 5 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now