Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › PPh Pasal 21 Tahunan dihapus
rekan2 ortax yang baik hati, Apakah benar Mulai Tahun 2008 SPT Tahunan PPh Pasal 21 dihapus ?? Saya cari di salah satu petunjuk pelaksanaan UU KUP (PMK 181/PMK.03/2007) memang tidak disebutkan adanya SPT ini. Berbeda dengan peraturan sebelumnya 534/KMK.04/2000 yang menyebutkan adanya SPT Tahunan PPh Pasal 21.
Mas Jhon, sepertinya kebijakan ini belum rampung. UU KUP menurut saya terlalu prematur, tidak dikeluarkan bersama UU lainnya. Jadi masih banyak hal yang membingungkan. Apakah ada atau tidak, DJP belum memberikan keterangan lebih jauh.
Dihapus ? mungkin tidak, hanya mungkin disederhanakan saja dan nantinya diharapkan lapornya memakai eSPT dan memakai media CD jadi nantinya diharapkan tidak perlu mencetak 1721A1 sampai berdus dus seperti sekarang ini
Emang benan nanti SPT Tahunan form 1721 akan dihapus, jadi nanti tidak usah membuat SPT tsb. saya dapat informasi tsb. dari AR saya.
yang saya denger dari internal DJP juga gtu…
klo nga salah nanti PPh 21 cuma masa aja…Iya lah hapus aja, enak final aja kok, jadi SPT masa aja, ga usah tahunan, ribet ada yang kebihan potong, kurang bayar, pindah kerja, administrasi nya kaya, tapi itu-itu melulu.
kalo dilihat sih kayanya disederhanakan saja, ga usah tahunan, karna sangsi Denda atas keterlambatan SPT Tahunan PPh 21 ga ada, yang ada cuma sangsi keterlambatan SPT Tahunan PPh Badan saja.Mungkin karena banyak perusahaan2 yang ngitung PPh 21 Masanya gak bener, jadi menghindari lebih bayar diakhir tahun gitu… Mungkin…
Rumornya memang akan dihapus, tapi peraturannya belum keluar. Penghapusan ini dikarenakan banyaknya perusahaan yang membayar PPh 21 masa tidak sesuai ( dikecilkan ), baru pada akhir tahun disetor kekurangannya dengan PPh 29 tahunan
di RUU PPh baru rencana sih cuma 21 masa, tapi kayaknya gak bakalan keluar tuh UU PPh kalo gak ada yang duitin, udah kelamaan. Ada yg berminat duitin DPR gak biar tuh UU jadi ??????
Dihapus apa tidak, kita selaku WP sendiri hendaknya sadar diri akan kewajiban pajak ini, dan hal ini saya kira dapat dimulai dari kita sendiri dg cara tepat dalam menghitung PPh. 21 yg terutang dan tentu saja kita harus punya semacam rekonsel pembayaran gaji/upah dan PPh-nya agar nanti match dg SPT Tahunan Badan.
Yang pasti "LIHAT KITA UDAH BENER DULU KAGAK".Lho rekan Wahyudi,
jangan menyalahkan diri sendiri gitu dong, kita ini WP,
tar kalo PPh 21 benar telah dihapus yang kebebanan menghitung, mencatat dan melapor semua kita, apabila ada keasalahan kita sebagai (wajar human error) kita juga kena batunya, orang pajak ngapain hayo,Makanya itu kita harus bener dulu dlm menerapkan penghitungan PPh.21 dan seluk beluknya serta tentu saja rekapitulasi catatan kita terkait PPh.21, sebab menurut saya pribadi ada sesuatu dibalik rencana dihapuskannya SPT Tahunan PPh.21 ini yakni mencari kelengahan WP.
Ingat sebelum e-SPT PPn kan ada Form 1195 SPT Masa PPn dimana kita dg mudah melacak penjualan kita dikarenakan disitu ada jumlah akumulasi penyerahan…!
Memang sepertinya mengenakkan tapi sebetulnya adalah Melenakan.
Jadi bung napi akan bilang " WASPADALAH…. WASPADALAH…!" Sebab bukan orang pajak kalo tidak bisa membuktikan WP tidak salah dalam hitung.