Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Orang Pribadi Perlakuan untuk Jamsostek yang dibayar pemberi kerja dalam PPH

  • Perlakuan untuk Jamsostek yang dibayar pemberi kerja dalam PPH

     Aries Tanno updated 11 years, 3 months ago 16 Members · 39 Posts
  • Jadi

    Member
    28 February 2012 at 1:57 pm

    maaf kalau tadi alamat ny kurang lengkap,. ini saya kembali cantumkan alamat lengkap nya..
    ***edited by admin

    salam…

  • Jadi

    Member
    28 February 2012 at 2:03 pm
    Originaly posted by hanif:

    Bahasan yang dibaca oleh rekan jadi tersebut ada yang kurang tepat penerapannya.

    Saya juga sebenarnya berpikir seperti itu..
    tapi karena melihat nama lembaga yang mengeluarkan tulisan itu yang membuat saya menjadi ragu dan mengira ada peraturan yang baru yang saya belum update..

    terimakasih mas Hanif sudah meyakinkan saya…

  • rowa

    Member
    28 February 2012 at 2:41 pm
    Originaly posted by rhj:

    kemungkinan begitu..tp ada kemungkinan jg rekan jadi mengutipnya tidak lengkap..sy coba akses ke link yg diberikan, tp ga bisa..

    salam

    sama rekan sy juga gak bs download

    salam

  • rhj

    Member
    28 February 2012 at 3:37 pm

    ok,sudah bisa didonlot..dipelajari dulu ya,rekan

  • rhj

    Member
    28 February 2012 at 3:45 pm

    setelah sekilas merhatiin soal dan pembahasan, ternyata betul yg dikutip rekan jadi.
    kok JKK/JKM jadi pengurang ya?
    PTKPnya jg kok K/3, padahal di soal status Yayan –> kawin anak 2?
    adiknya jelas ga bisa jd tanggungan
    bapaknya jg masih nerima penghasilan sebagai pensiunan DepKeu..

    mohon koreksi
    salam

  • Aries Tanno

    Member
    28 February 2012 at 6:02 pm
    Originaly posted by rhj:

    bapaknya jg masih nerima penghasilan sebagai pensiunan DepKeu..

    kalau bapaknya diasumsikan nggak terima pensiun.
    Coba baca di keterangan jawaban paling bawah

    kalau JK dan JKM, hanya Tuhanlah yang tahu…

    Salam

  • Aries Tanno

    Member
    28 February 2012 at 6:03 pm
    Originaly posted by Jadi:

    tapi karena melihat nama lembaga yang mengeluarkan tulisan itu yang membuat saya menjadi ragu dan mengira ada peraturan yang baru yang saya belum update..

    he he he

    Originaly posted by Jadi:

    terimakasih mas Hanif sudah meyakinkan saya…

    sama2 rekan jadi

    Salam

  • rhj

    Member
    29 February 2012 at 8:13 am
    Originaly posted by hanif:

    kalau bapaknya diasumsikan nggak terima pensiun.

    oiya,rekan…
    sy kepancing sm tulisan "pensiunan depkeu"..setahu sy pensiunan depkeu kan pns, so, dia terima pensiun bulanan.. hehehe
    thanks koreksinya,rekan..

  • riaamaliyah

    Member
    9 March 2012 at 11:45 am

    Untuk menghitung PPh pasal 21 Karyawan :
    Jika JKK dan JKM yg dibayarkan oleh perusahaan =>>>> merupakan penghasilan bagi karyawan,,

    Jika JKK dan JKM yg dibayarkan oleh karyawan (potong dr gaji ) = bukan merupakan pengurang bagi penghasilan si karyawan untuk menghitung PPh pasal 21

    Jika Jaminan Hari Tua/iuran Pensiun yang dibayarkan oleh perusahaan = >>> bukan merupakan penghasilan bagi karyawan

    Jika Jaminan Hari Tua/iuran Pensiun yang dibayarkan oleh Karyawan = merupakan pengurang bagi karyawan.

  • mukticicahsuprayogi

    Member
    10 March 2012 at 8:01 pm

    terimakasih sangat membantu sekali

  • tamiya

    Member
    14 March 2012 at 1:31 pm
    Originaly posted by Jadi:

    PT Empat Mata menanggung iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 3,70% dari gaji sedangkan Tukul Arwana membayar iuran Jaminan Hari Tua sebesar 2,00% dari gaji setiap bulan

    Dari contoh soal di atas, boleh tidak kalau iuran JHT 3,7% dimasukkan sbg penambah Ph sdgkan pengurang Ph seb 5,7% (shg JHT yg dibayar karywan tetap sama seb selisihnya yaitu 2%).
    Kalau tidak boleh mengapa, mungkin ada aturan yg bisa dijadikan sbg rujukan ?
    Tks rekan

  • JNS

    Member
    15 March 2012 at 9:43 am
    Originaly posted by jadi:

    kemudian dalam perhitungan pengurang penghasilan, JKK dan JKM yang ditanggung oleh Pegawai justru dianggap sebagai komponen pengurang penghasilan..

    baru baca yg seperti ini pak.

    salam

  • JNS

    Member
    15 March 2012 at 9:50 am
    Originaly posted by tamiya:

    Dari contoh soal di atas, boleh tidak kalau iuran JHT 3,7% dimasukkan sbg penambah Ph sdgkan pengurang Ph seb 5,7% (shg JHT yg dibayar karywan tetap sama seb selisihnya yaitu 2%).
    Kalau tidak boleh mengapa, mungkin ada aturan yg bisa dijadikan sbg rujukan ?
    Tks rekan

    kalo ditambahkan bukannya berpengaruh thdp biaya jabatan?
    sehingga perhitungannya bs menjadi tdk tepat.

    Salam

  • darmanar

    Member
    15 March 2012 at 10:21 am
    Originaly posted by tamiya:

    Dari contoh soal di atas, boleh tidak kalau iuran JHT 3,7% dimasukkan sbg penambah Ph sdgkan pengurang Ph seb 5,7% (shg JHT yg dibayar karywan tetap sama seb selisihnya yaitu 2%).
    Kalau tidak boleh mengapa, mungkin ada aturan yg bisa dijadikan sbg rujukan ?

    Perusahaan mengsubsidi 3,7 % dari karyawan 2 %, perusahaan membayar 5,7 % ke Jamsostek, jika dimasukkan biaya Ass JHT 5,7 % sebagai penghasilan Karyawan akan menyulitkan pembukuan dimana equalisasi biaya personalia yang merupakan deductible exp di Laba rugi perusahaan dengan total penghasilan bruto karyawan dalam SPT PPh 21 tidak sama

    Dr Ass JHT 3,7 % (Jika PPh 21 dimasukkan 5,7 % ada selisih 2 %)
    Dr Ass beban Karyawan 2 % (yang dipotong dari gaji karyawan)
    Cr Hutang Jamsostek atas THT 5,7 %

  • mahfut99

    Member
    30 March 2012 at 10:03 am

    Wah, membantu sekali kasus ini..

    Jamsostek yang ditanggung oleh karyawan memang menjadi pengurang penghasilan dalam perhitungan PPh Pasal 21

Viewing 16 - 30 of 39 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now