Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Pemotongan/Pemungutan Perhitungan Gross up bukan pegawai yg tdk berkesinambungan

  • Perhitungan Gross up bukan pegawai yg tdk berkesinambungan

  • ferryyunizar

    Member
    24 December 2009 at 10:51 am

    dear rekan2 ortax..mohon pencerahannya ya..

    bagaimana perhitungan gross up untuk PPh 2 atas bukan pegawai yg tdk berkesinambungan???

    trm ksh atas penvcerahannya ya..

  • ferryyunizar

    Member
    24 December 2009 at 10:51 am
  • Mardiansyah

    Member
    24 December 2009 at 11:02 am
    Originaly posted by ferryyunizar:

    bagaimana perhitungan gross up untuk PPh 2 atas bukan pegawai yg tdk berkesinambungan???

    PPh 21 maksudnya rekan ferryyunizar ?

  • ferryyunizar

    Member
    24 December 2009 at 11:04 am

    betul..mksd sy PPh 21 rekan mardiansyah..hehehe..

  • wendry

    Member
    24 December 2009 at 11:13 am

    Perhitungan grossupnya seperti biasa ajah sdr ferry.

  • ferryyunizar

    Member
    24 December 2009 at 11:24 am

    apabila nilai dppnya adlh 200rb dan tdk memiliki NPWP..bagaimana perhitungannya???

    apakah perhitungannya seperti ini 50%x200rbx(100/94)????????

  • wendry

    Member
    24 December 2009 at 11:33 am

    yah betul

  • Harrison

    Member
    24 December 2009 at 1:39 pm
    Originaly posted by ferryyunizar:

    apakah perhitungannya seperti ini 50%x200rbx(100/94)????????

    Perhitungan gross up PPh 21 tidak berkesinambungan..

    50% x 200.000 = 100.000,-
    100/94 x 100.000 = 106.383 x 6% = 6.383 (PPh.21)

    apakah pengakuan pencatatan utk biaya upah tsb jadi 206.383,- ??
    ato 6.383,- jadi beban pajak tersendiri?

    mohon masukannya..

    salam

  • Agustus

    Member
    24 December 2009 at 1:58 pm

    Kalo saya biasanya meng grossup nya begini :
    Rp 200.000/0,97 = Rp 206.186,-
    Perhitungan PPh 21 nya : (Rp 206.186,- x 50%) x 6% = Rp 6.186,-
    Jadi yang di bayarkan kpd pegawai tsb sbs : Rp 206.186,- dikurangi Rp 6.186,- = Rp 200.000,-

    Apabila tidak ada NPWP, dibagi 0,975

  • ferryyunizar

    Member
    24 December 2009 at 2:12 pm

    apakah ada aturannya rekan agustus???kok agak rancu y???kenapa dkenakan 2x tarif????

  • begawan5060

    Member
    24 December 2009 at 2:38 pm
    Originaly posted by Agustus:

    Kalo saya biasanya meng grossup nya begini :
    Rp 200.000/0,97 = Rp 206.186,-
    Perhitungan PPh 21 nya : (Rp 206.186,- x 50%) x 6% = Rp 6.186,-
    Jadi yang di bayarkan kpd pegawai tsb sbs : Rp 206.186,- dikurangi Rp 6.186,- = Rp 200.000,-

    Sependapat……, yang ini maksudnya yang non NPWP
    Dalam contoh ini. maka DPP yang dicantumkan dalam bukpot adalah sebesar 206.186 tidak lagi sebesar 200.000. Dengan demikian jumlah sebesar 206.186 dapat dibiayakan seluruhnya bagi pengguna jasa/pemberi penghasilan.

    Originaly posted by Agustus:

    Apabila tidak ada NPWP, dibagi 0,975

    Yang ini maksudnya yang ber-NPWP

  • Agustus

    Member
    24 December 2009 at 2:49 pm

    Rekan ferryyunizar, Peraturannya ada di PERATURAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NO. PER-57/PJ/2009.
    Untuk lebih jelasnya silahkan lihat lampirannya, disitu ada contoh "penghasilan bukan pegawai yg tdk berkesinambungan".

    Jadi bukan dikenakan tarif 2 kali, melainkan dasar pengenaan pajaknya 50% dari jumlah bruto.

    Rekan yang lain, mungkin ada yang mau mengkoreksi ato menambahkan..
    thanks

  • Agustus

    Member
    24 December 2009 at 2:52 pm

    Terima kasih rekan begawan5060 untuk koreksinya, maksudnya ada NPWP dibagi 0,975

  • ferryyunizar

    Member
    24 December 2009 at 2:59 pm

    ok2..terima kasih atas pencerahan rekan2..

Viewing 1 - 14 of 14 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now