Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPN dan PPnBM Peraturan FP untuk Tagihan

  • Peraturan FP untuk Tagihan

     yudi74 updated 10 years, 7 months ago 11 Members · 61 Posts
  • Irawan_77

    Member
    9 October 2013 at 10:10 am

    Dear All tks atas tanggapannya, dari wacana yang telah disampaikan rekan2 diatas saya simpulkan bahwa untuk tanggal penerbitan sebaiknya harus sesuai. Tidak boleh maju apalagi mundur karena Dirjen Pajak menggunakan istilah "tidak tepat waktu" = daerah abu2.
    Sekali lagi tks untuk semua yang telah berpartisipasi ini sangat berarti bagi saya.

  • Irawan_77

    Member
    9 October 2013 at 10:10 am

    Dear All tks atas tanggapannya, dari wacana yang telah disampaikan rekan2 diatas saya simpulkan bahwa untuk tanggal penerbitan sebaiknya harus sesuai. Tidak boleh maju apalagi mundur karena Dirjen Pajak menggunakan istilah "tidak tepat waktu" = daerah abu2.
    Sekali lagi tks untuk semua yang telah berpartisipasi ini sangat berarti bagi saya.

  • metzcren

    Member
    9 October 2013 at 10:19 am
    Originaly posted by Irawan_77:

    Tidak boleh maju apalagi mundur karena Dirjen Pajak menggunakan istilah "tidak tepat waktu" = daerah abu2.

    coba aja minta penegasan….. baru ketauan deh maksud pembuat UU itu apa dengan istilah "tidak tepat waktu" itu…

  • metzcren

    Member
    9 October 2013 at 10:19 am
    Originaly posted by Irawan_77:

    Tidak boleh maju apalagi mundur karena Dirjen Pajak menggunakan istilah "tidak tepat waktu" = daerah abu2.

    coba aja minta penegasan….. baru ketauan deh maksud pembuat UU itu apa dengan istilah "tidak tepat waktu" itu…

  • Irawan_77

    Member
    9 October 2013 at 11:05 am

    Hmm rekan kayaknya susah kecuali saat ada Penyuluhan Massal baru disana bisa jelas karena disaksikan banyak orang. Ni pengalaman sy punya AR aja beda pendapat ama Kabagnya … so mau dipakai yang mana ? pengertian dari mereka saja tidak ada keseragaman, makanya saya bergabung di Forum ini supaya tambah pengetahuan juga. 🙂

  • Irawan_77

    Member
    9 October 2013 at 11:05 am

    Hmm rekan kayaknya susah kecuali saat ada Penyuluhan Massal baru disana bisa jelas karena disaksikan banyak orang. Ni pengalaman sy punya AR aja beda pendapat ama Kabagnya … so mau dipakai yang mana ? pengertian dari mereka saja tidak ada keseragaman, makanya saya bergabung di Forum ini supaya tambah pengetahuan juga. 🙂

  • H36UN

    Member
    9 October 2013 at 12:49 pm
  • H36UN

    Member
    9 October 2013 at 12:49 pm
  • ssimatup

    Member
    9 October 2013 at 3:34 pm

    Sebenarnya, konsep dikeluarkannya FP mana yang lebih dulu, pekerjaan atau uang yang duluan dilakukan/diterima.
    Bila DP sudah diterbitkan +FP walaupun uang DP belum diterima maka asumsinya adalah pekerjaan/barang atas kontrak sudah dilakukan. Ini berarti anda wajib membayar dulu FP atas DP nya.
    Bila barang/pekerjaan belum dikirim/dilakukan, maka untuk apa tagihan DP dikeluarkan? Tunggu aja dulu uang DP masuk.
    Semoga membantu

  • ssimatup

    Member
    9 October 2013 at 3:34 pm

    Sebenarnya, konsep dikeluarkannya FP mana yang lebih dulu, pekerjaan atau uang yang duluan dilakukan/diterima.
    Bila DP sudah diterbitkan +FP walaupun uang DP belum diterima maka asumsinya adalah pekerjaan/barang atas kontrak sudah dilakukan. Ini berarti anda wajib membayar dulu FP atas DP nya.
    Bila barang/pekerjaan belum dikirim/dilakukan, maka untuk apa tagihan DP dikeluarkan? Tunggu aja dulu uang DP masuk.
    Semoga membantu

  • hangsengnikkei

    Member
    9 October 2013 at 4:56 pm
    Originaly posted by ssimatup:

    Sebenarnya, konsep dikeluarkannya FP mana yang lebih dulu, pekerjaan atau uang yang duluan dilakukan/diterima.
    Bila DP sudah diterbitkan +FP walaupun uang DP belum diterima maka asumsinya adalah pekerjaan/barang atas kontrak sudah dilakukan. Ini berarti anda wajib membayar dulu FP atas DP nya.
    Bila barang/pekerjaan belum dikirim/dilakukan, maka untuk apa tagihan DP dikeluarkan? Tunggu aja dulu uang DP masuk.

    inilah terkadang di dunia usaha yg tumpang tindih antara peraturan internal dgn peraturan pajak. byk perusahaan2 besar menuntut utk dikeluarkan invoice + FP agar dapat mengeluarkan uang DP. kl jelasinnya sama yg mau ngertiin aturan pajak ya kita sih asoy geboy, cuma kbnykan yg ga mau ngerti di awal sih jd agak bla bla bla tp akhirnya mau ngerti jg.
    tergantung pendekatan humanis dan agak sedikit manis aja

  • hangsengnikkei

    Member
    9 October 2013 at 4:56 pm
    Originaly posted by ssimatup:

    Sebenarnya, konsep dikeluarkannya FP mana yang lebih dulu, pekerjaan atau uang yang duluan dilakukan/diterima.
    Bila DP sudah diterbitkan +FP walaupun uang DP belum diterima maka asumsinya adalah pekerjaan/barang atas kontrak sudah dilakukan. Ini berarti anda wajib membayar dulu FP atas DP nya.
    Bila barang/pekerjaan belum dikirim/dilakukan, maka untuk apa tagihan DP dikeluarkan? Tunggu aja dulu uang DP masuk.

    inilah terkadang di dunia usaha yg tumpang tindih antara peraturan internal dgn peraturan pajak. byk perusahaan2 besar menuntut utk dikeluarkan invoice + FP agar dapat mengeluarkan uang DP. kl jelasinnya sama yg mau ngertiin aturan pajak ya kita sih asoy geboy, cuma kbnykan yg ga mau ngerti di awal sih jd agak bla bla bla tp akhirnya mau ngerti jg.
    tergantung pendekatan humanis dan agak sedikit manis aja

  • H36UN

    Member
    9 October 2013 at 5:41 pm
    Originaly posted by ssimatup:

    Bila DP sudah diterbitkan +FP walaupun uang DP belum diterima maka asumsinya adalah pekerjaan/barang atas kontrak sudah dilakukan.

    Om bukannnya ini masuk kategori termin ya.. yang namanya DP kan biasanya belum dilakukan pengerjaan apapun.

  • H36UN

    Member
    9 October 2013 at 5:41 pm
    Originaly posted by ssimatup:

    Bila DP sudah diterbitkan +FP walaupun uang DP belum diterima maka asumsinya adalah pekerjaan/barang atas kontrak sudah dilakukan.

    Om bukannnya ini masuk kategori termin ya.. yang namanya DP kan biasanya belum dilakukan pengerjaan apapun.

  • yudi74

    Member
    9 October 2013 at 6:02 pm

    Per 24 mungin maksudnya? atau UU No 42?
    kalau tagihan DP memang harus diterbitkan FP, apalagi ini disyaratkan oleh customer agar bisa tagih.

Viewing 46 - 60 of 61 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now