Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Tax Amnesty › Peraturan Dirjen Pajak No 11/PJ/ 2016.
Peraturan Dirjen Pajak No 11/PJ/ 2016.
Selamat malam rekan Ortax,
Mudah-mudahan masih dalam keadaan semangat memantau perkembangan Tax Amnesty. :)).
Nihh saya kasih info bahwa telah terbit Peraturan Dirjen Pajak No 11/PJ/ 2016.
Satu pasal yang cukup "hot" di peraturan baru tersebut dan menurut saya sangat memberikan kepastian hukum bagi Wajib Pajak adalah pada Pasal 4 ayat 3 yang berbunyi:
"Nilai wajar yang dilaporkan Wajib Pajak dalam Surat Pernyataan Harta tidak dilakukan pengujian atau koreksi oleh DIrektur Jenderal Pajak."
Simak lebih lanjut peraturannya dengan unduh di link berikut:
https://drive.google.com/file/d/0BzQUl3Kq0mGYQVJqZ FVCeWNjMEE/view?usp=sharing
dapat aja pak santoso ini
wahh mantap bung Santoso. Terimakasih
- Originaly posted by santosobroto:
https://drive.google.com/file/d/0BzQUl3Kq0mGYQVJqZ FVCeWNjMEE/view?usp=sharing
memberikan kepastian ini. Luar biasa Ortax
Salut !!
Terimakasih rekan Santoso, kontribusi dari member Ortax sejati..hehe #ikutnyimak
update banget forum ini. Sumbernya dari mana ya?
- Originaly posted by santosobroto:
"Nilai wajar yang dilaporkan Wajib Pajak dalam Surat Pernyataan Harta tidak dilakukan pengujian atau koreksi oleh DIrektur Jenderal Pajak."
Jadi ingat awak bah kata-kata dari Pak Prastowo di youtube ortax ini
mantap kali lae prastowo Mantaabs
mantep dan cakep kli, biar nggk kepo tnya harta si wajib pajak orang pajak ny. Hee
Mantab ortax.
Menuut saya aturan ini tidak ada yang "greget" nya, malah bikin masalah, blm ada jalan keluar. Gimana sih KPP?
1. Nilai Wajar, udah jelas di UU sm PMKnya terserah WP.
2. Dibawah PTKP, gk dikasih jalan keluar di PER-nya. Suruhlah WP bikin NPWP, laporin Hartanya di SPT 2016. Apakah harus ada bukti hibah/waris?
3. Ortu yg blm lapor harta yg diwariskan bagaimana? Tetap terutang dan dapat dianggap penghasilan di 3th setelah TA berlaku?Mending baca FAQ drpd PER.
Malah bikin pusing buat gw hehe
Ups, salah, ternyata PER-nya Greget loh..
Jadi lebih jelas.
Mantab DJP dahapakah kita bisa pembetulan SPT dulu lalu ikut TA juga setelah pembetulan SPT 2015?
Sekalian donk Pak Santoso share PMK 127 nya,,,tanggung nih…hehe
Mantap lah, yang duluan malah yang disini. Hehe.