Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › Pengangsuran & Penundaan Pembayaran Pajak
Pengangsuran & Penundaan Pembayaran Pajak
Rekan-rekan ORTAX sy baru ni masuk, n ada pertanyaan mohon bantuannya dong
bagaimana ya mekanisme angsuran pajaknya pada saat kita mengajukan angsuran pembayaran pajak atas SKP yang diterima artinya berapa kali maksimalnya kita harus mengansur SKP yg terbit
sekian terima kasih – CANABIS
setahu saya SKP tidak bisa diangsur….
mohon koreksinya….Sorry… Katakanlah batas waktu pelunasan atas skpnya tiga bulan.. Bukannya dalam waktu 3 bulan itu kita bisa mengangsurnya…
Mohon koreksinya..maaf pak poerba…bukankah SKP itu tanggal jatuh temponya hanya sebulan dari tgl penerbitan..
stahu saya juga SKP tidak bisa diangsur..berdasarkan "KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR KEP – 325/PJ./2001"
SKP bisa di angsur Pak, tapi Aturan ini sudah dicabut alias gk berlaku,,
mungkin rekan2x ortax ada yang tahu mengenai aturan terbaru mengenai penundaan dan pengangsuran Pajak… yang tau atau berpengalaman tolong di share dong.. sepertinya akan berguna,, -thanks--CMIIW-
Setahu saya bisa mengajukan angsuran. Permohonan angsuran diajukan paling lambat 9 hari sebelum jatuh tempo, keputusan paling lama 7 hari setelah diterima permohonan. masalah teknisnya tergantung pihak KPP. Biasanya angsuran per bulan paling lama 12 bulan.. tapi permohonan angsuran ini bisa ditolak. dikabulkan seluruhn ya ato dikabulkan sebagian
permohonan mengangsur ada di pasal 9 KUP, mekanismenya SKP yg telah disetujui diajukan untuk diangsur biasanya bisa sampai 6 kali + bunga 2 % (catatan : biasanya kalau memohon angsuran tidak boleh mengajukan keberatan)
Menjadi suatu pertanyaan bagi saya… Kenapa mesti diangsur… Apakah SKP nya dalam jumlah yg besar?? Kl iya, kenapa bisa terbit skp dalam jumlah yg besar?? Apakah ada yg salah dalam manajemen pajaknya??
Mungkin rekan astaxl bisa share pengalamannya??bila kita Cross ke Manajemen keuangan Pak Poerba.. CMIIW
mungkin benar yang seperti bapak katakan.. SKP dalam jumlah besar..
sudah pasti manajemenya salah Pak klo samapi besar.. mungkin kondisi diperusahaan rekan astaxl peran pajak dianggap kurang kali yah.. jadi lebih besar kepentingan Ekonominya (profit) padahal untuk menjaga kepentingan ekonominya lebih baik me-manage perpajaknya karna sudah tentu kepentingan ekonominya tidak terusik dengan pemeriksaan..
maaf rekan astaxl kalau mendahului saya hanya mengira2x saja dengan disertai alasan saya juga 😀*maaf bila melebar ke arah manajemen keuangan tapi tetap dalam lingkup aspek perpajakan..