Pencatatan PPN pada masa yang berbeda Karena NSFP Habis
updated 2 years, 2 months ago
2 Members
·
3
Posts
Halo rekan-rekan yang terhormat, saya ingin bertanya sedikit..
Kami adalah wajib pajak badan. Pada masa tahun 2021, perusahaan kami telah meminta 50 NSFP, namun pada akhir masa 12 – 2021, terjadi lonjakan transaksi yang tidak normal pada perusahaan. Hal ini mungkin berkaitan karena semakin menurunnya pengaruh regulasi pemerintah terhadap aturan pandemi Covid – 19.
Pada masa sebelum-sebelumnya tahun 2020, 2019, 2018 dan sebelumnya, permintaan NSFP sudah biasa kami minta sebanyak 50 seri untuk NSFP.
Permasalahannya, ada beberapa bendahara penerima faktur yang baru kami ketahui memberitahu perusahaan kami pada masa 01 – 2022 bahwa ada transaksi lagi di masa 12 – 2021.
Kami sudah kehabisan NSFP 2021 dan tidak diperkenankan untuk meminta melalui enofa dan KPP setempat. Sehingga pencatatan pajak masa 12 – 2021 wajib dimasukkan ke masa 01 – 2022.
Pertanyaannya, apakah hal ini diperkenankan dalam pencatatan transaksi perpajakan??
Terima kasih sebelumnya sudah menjawab pertanyaan ini, rekan-rekan.
-
This discussion was modified 2 years, 2 months ago by sanopjuntak. Reason: adanya tulisan
-
This discussion was modified 2 years, 2 months ago by
Yang pasti terkena sanksi pasal 14 UU KUP (telat buka Faktur) rekan.
Terima kasih bapak budi, rekan yang terhormat sudah balas..
Benar, pasti akan terkena sanksi terhadap pasal tersebut, rekan.
Adakah kira-kira solusi untuk pengampunan terkait kesalahan ini? Berhubung ini masih masuk masa pelaporan 12 – 2021..
Mohon rekan-rekan yang bisa membantu atas permasalahan ini. Berhubung karena sanksi tersebut cukup memberatkan perusahaan 🙂
