Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › Pemeriksaan dan PPh 25
salam kenal semua buat teman-teman ORtax,
saya mau tanya ya. . . . atas jawabannya diucapkan terima kasih,
saya ini pengusaha kecil yang tidak menyelenggarakan pembukuan, penyampaian SPT tahunan saya menggunakan Norma untuk mendapatkan penghasilan Neto. yang saya binggungkan adalah gimana kalo saya diperiksa, apa yang mesti saya siapkan?
terima kasih.yang kedua saya pernah diterbitkan surat tagihan PPh 25 angsuran tertanggal 20 bulan Nopember, masa Agustus dan September 2004, karena kondisi saya tidak dapat melunasi,selanjutnya bulan Maret 2005 saya memenuhi seluruh kewajiban perpajakan saya dengan menyampaikan SPT tahun 2004.
Nah, bulan Juli 2005 sy dpt surat teguran atas surat tagihan PPh 25 masa Agustus dan September 2004. ini juga saya abaikan, Nah tahun 2006 saya mendapat surat tagihan secara paksa.
saya dah jelasin ke KPP, KPP minta dibenerin SPT tahun 2004. betulkah harus begitu sedangkan Kewajiban perpajakan saya tahun 2004 sudah saya selesaikan seluruhnya.Untuk menghadapi pemeriksaan , yang perlu disiapkan bapak adalah rincian pendapatan beserta bukti pendukungnya. Seperti kuitansi penjualan, bukti penerimaan uang, rekening koran/tabungan. Sebaiknya bapak membuat rekening tabungan usaha terpisah dengan tabungan pribadi
Kalo menurut saya prosedur yang dilakukan oleh KPP Bapak sudah benar. Ketika Bapak tidak melunasi PPh Pasal 25, sudah pasti Bapak akan di STP. Jika Bapak diamkan, Bapak harus membayar pokok + bunganya (jadi kalo bisa jangan ditunda2 Pa', sayangkan duit). Jika STP diabaikan Bapak akan dapet surat cinta (surat teguran), jika didiamkan lagi ujung2nya Bapak akan kena surat paksa.
Meskipun PPh Bapak utk tahun 2004 sudah dilunasi namun dalam administrasi di KPP Bapak masih punya tunggakan, hal ini pasti akan berpengaruh dengan SPT Tahunan Bapak. Jadi memang prosedur yang dilakukan KPP Bapak sudah benar.Kalo kasus kedua, memang bagi KPP tagihan STP PPh 25 belum bisa diclose kalo belum dibayar . Soalnya tagihan bersifat prin number. Solusinya seperti saran KPP membuat pembetulan SPT 2004 dan melakukan Pbk ( pemindahbukuan) sebagian pembayaran ke masa Agt & Sep. Untuk lebih jelas bisa tanya ke AR-nya aja
Pak Nurdin dan Pak Prastono, terima kasih masukannya,
selama ini saya tidak menggunakan kuitansi dsb, yang ada cuman tabungan.
tentang PPh pemindahbukuan yang disarankan oleh seksi X di KPP, tapi yang saya tanyakan ke teman-2 ORTag yang sangat peduli thd mslh tax di negara kita ini, saya apabila membetulkan SPT dengan membayar PPh 25, berarti pasti saya kelebihan bayar dan kalo di minta ke Negara lagi pasti ada pemeriksaan, saya berusaha menjahuhi kontak itung-itungan dengan aparat, karena takut ada UUD (duit), yang harus extra saya keluarkan dari kocek saya yang tidak masuk negara, cara ini menurut saya terlalu kaku aturannya. waktu saya konform memang oke ga ada kekurangan, tapi jalur yang ditempuh pasti spt itu, dalam hati saya memang pajak mencari celah abu-abu dalam mslh-2 spt ini. barag kali temen-temen punya ada ide yang gampang dilakukan ga berbelit-belit terpaku pada aturan yang menurut saya ngabis-ngabisin tenaga, biaya, waktu, hanya peremasalahan administrasi saja.
Terima kasih teman-teman.