Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPN dan PPnBM Miris Penerimaan negara u kepentingan oknum pajak

  • Miris Penerimaan negara u kepentingan oknum pajak

     rowa updated 12 years, 2 months ago 22 Members · 94 Posts
  • ktfd

    Member
    29 February 2012 at 11:49 am
    Originaly posted by POERBA:

    Yang begini-ini sudah sering terjadiiii… Coba diperhatikan, emang ada kasus2x besar sampai dng skrg ini yg sudah selesai urusannya dipengadilan???

    ini juga sangat amat susah sekali dijawab…

  • hendrioye

    Member
    29 February 2012 at 11:54 am

    curhat 'beliau' lewat lagu :

    aku tak sanggup lagi menerima derita ini
    aku tak sanggup lagi menerima semuanya …

  • encex

    Member
    29 February 2012 at 12:07 pm

    kaum dhuafa msh banyak yg perlu uluran tgn.

  • Albert

    Member
    29 February 2012 at 12:11 pm

    Bagaimana bisa berantas korupsi ya ?

  • ktfd

    Member
    29 February 2012 at 12:12 pm
    Originaly posted by hendrioye:

    curhat 'beliau' lewat lagu :
    aku tak sanggup lagi menerima derita ini
    aku tak sanggup lagi menerima semuanya …

    mosok… aku gak pernah tau lagu2nya, sing aku tau lagunya iwan fals:
    "namaku bento…"
    "sekali bongkar…"

  • hendrioye

    Member
    29 February 2012 at 1:10 pm
    Originaly posted by ktfd:

    iklan teve: "katakan tidak pada korupsi"…

    kalo pada karuptor katakan apa?
    *klo ketangkep jgn bawa2 nama saya ya, keluarga sampeyan nanti tak daftarin ke LPSK*

  • vesabhu

    Member
    29 February 2012 at 1:31 pm

    sungguh menyedihkan……

  • maedadcandra

    Member
    29 February 2012 at 1:47 pm
    Originaly posted by hendrioye:

    kalo jadi PNS gak boleh punya rekening gendut? gak boleh punya usaha sampingan? gak boleh punya rumah bagus? gak boleh punya kendaraan bagus? kalo semuanya didapet dari uang halal dengan cara dapet uangnya juga halal apa itu dilarang?

    Kalo menurut saya bukan tidak boleh. Lebih tepatnya kurang logis. Jika sudah memiliki usaha yang besar, lalu apa motivasi bekerja sebagai PNS?

  • vesabhu

    Member
    29 February 2012 at 2:03 pm
    Originaly posted by maedadcandra:

    Kalo menurut saya bukan tidak boleh. Lebih tepatnya kurang logis. Jika sudah memiliki usaha yang besar, lalu apa motivasi bekerja sebagai PNS?

    Mungkin sekalian cari pelanggan kali ya…..
    ckckckc

  • Karbala

    Member
    29 February 2012 at 2:46 pm
    Originaly posted by maedadcandra:

    Kalo menurut saya bukan tidak boleh. Lebih tepatnya kurang logis. Jika sudah memiliki usaha yang besar, lalu apa motivasi bekerja sebagai PNS?

    berdiri diatas dua kaki lebih baik dari satu kaki, begitulah ibarat dari mata pencaharian

  • j0hn

    Member
    29 February 2012 at 2:51 pm
    Originaly posted by hendrioye:

    kalo jadi PNS gak boleh punya rekening gendut? gak boleh punya usaha sampingan? gak boleh punya rumah bagus? gak boleh punya kendaraan bagus? kalo semuanya didapet dari uang halal dengan cara dapet uangnya juga halal apa itu dilarang?

    ga dilarang, di mana aturannya yang melarang ?

  • noval0305

    Member
    29 February 2012 at 5:12 pm

    to all rekans…maaf mungkin alangkah lebih baiknya kita lebih bijak mencermati masalah oknum "DW" dengan kekayaannya yang ngadubilah… dari tread ini seolah-olah hasil pembayaran pajak kita bocor dinikmati oleh oknum "DW", padahal kalau kita mau mempelajari prosesnya bahwa Ditjen Pajak itu tugasnya adalah mengumpulkan pajak dari masyarakat dan selanjutnya untuk pemanfaatannya itu adalah wewenang institusi lain, akan halnya pembayaran pajak yang sudah kita setor via SSP ke bank/kantor pos saya yakin itu sudah langsung masuk ke kas pemerintah (baca= bukan rekening ditjen pajak) jadi tidak mungkin uang pajak yang sdh kita setor tersebut bisa bocor dan dinikmati si oknum, jadi yang dinikmati oleh si oknum kemungkinan besar adalah gratifikasi dari wp yang memakai jasanya, bukan dari uang pajak yg sdh kita setorkan, sama lazimnya kalau kita mau urus segala sesuatu didinas pemerintah kita biasanya memberikan tips ke oknum biar cepat, jadi setidaknya bahwa wp yang nakal juga turut andil dalam suburnya KKN. semoga kita tidak gampang menghakimi seseorang, karena saya yakin masih ada aparat yang bersih.. semoga..
    mohon maaf dan koreksinya jika terlalu menggurui..
    salam…

  • nimaspajak

    Member
    29 February 2012 at 11:43 pm
    Originaly posted by noval0305:

    pembayaran pajak yang sudah kita setor via SSP ke bank/kantor pos saya yakin itu sudah langsung masuk ke kas pemerintah (baca= bukan rekening ditjen pajak) jadi tidak mungkin uang pajak yang sdh kita setor tersebut bisa bocor dan dinikmati si oknum

    bagaimana dgn WP yg mempunyai hutang pajak sampe dgn Miliaran rupiah kemudian si gayus datang dan berkata "lewat saya ajah BOS cukup dgn bayar gak sampe separo maka hutang pajak anda akan "hilang" dan anda bisa berikan seperempatnya buat saya".. mantabs cuy, dapat berapa M tuh "gayus"!!!

    salam "gayus"

  • noval0305

    Member
    1 March 2012 at 7:27 am
    Originaly posted by nimaspajak:

    "lewat saya ajah BOS cukup dgn bayar gak sampe separo maka hutang pajak anda akan "hilang"

    dengan tidak mengesampingkan kasus-kasus yang ada, mungkin hal tersebut diatas bisa saja terjadi, tunggu saja hasil putusan pengadilan, karena si gayus juga hanya terbukti melanggar pasal gratifikasi, bukan menilep uang negara hasil setoran pajak masyarakat, berarti setoran pajak kita lewat SSP ke bank/kantor pos tidak bocor kan?
    salam

  • ktfd

    Member
    1 March 2012 at 12:04 pm
    Originaly posted by noval0305:

    mohon maaf dan koreksinya jika terlalu menggurui..

    ndak perlu minta maaf bung noval… lha wong gak salah… yg ketauan salah aja jarang
    yg minta maaf… he3…
    lek masalah menggurui apa tidak… itu relatif… tergantung penerimaan si pembaca…
    setelah mbaca komentar anda bung, jadi keingetan komentarnya pak jaksa cirus dkk
    ketika ditanyain sama wakil rakyat yg terhormat ttg kasus "gayus"…
    jadi, para jaksa ini mengutarakan alasan "apa salahnya jika si "gayus" ini mengurusi
    masalah pajak persh2 gede tsb dan akhirnya dapat fee, kan ndak ada aturan yg ngelarang".
    jadi inget pula pada persidangan yang terhormat hakim syarifudin (yg katanya punya
    banyak uang valas), di mana majelis hakim yg terhormat "menggugurkan" permintaan
    saudara jaksa utk menggunakan asas "pembuktian terbalik".
    jadi, menurut saya, jika kita semua berpikiran "sepolos dan senaif" para jaksa dan
    hakim yg terhormat seperti di atas, maka alangkah senangnya para "oknum" koruptor
    dgn "kepolosan dan kenaifan" kita dan mungkin mereka ketawa2 sambil tetap berkorupsi
    ria tanpa takut2 lagi krn ternyata banyak para aparat penghukum yg berpikiran polos
    dan naif dlm "membela" mereka…

Viewing 31 - 45 of 94 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now