Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › Miris Penerimaan negara u kepentingan oknum pajak
Miris Penerimaan negara u kepentingan oknum pajak
- Originaly posted by dharmaput:
rekan-rekan, kita sudah tau seperti apa sebagian pejabat2 di negri kita tercinta ini. Kalo nulis hati2 ah… jangan sampai ortax tercinta kita nasibnya seperti salah satu acara di televisi. Setelah dilarang, tidak lama kemudian muncul website namanya \"bukan ortax\"…. hehehe…
hehehe… ndak usah kuatir rekan dharma, yg penting adalah substansinya bukan namanya,
jadi meskipun diubah/diganti/disensor tapi jika terus bisa \"menyuarakan jeritan2\" rakyat,
mk biarlah kafilah tetap berlalu meski @njing menggonggong… krn katanya shakespeare:
\"apalah arti sebuah nama\"…
salam. Ikut Prihatin….
- Originaly posted by ktfd:
hehehe… ndak usah kuatir rekan dharma, yg penting adalah substansinya bukan namanya,
jadi meskipun diubah/diganti/disensor tapi jika terus bisa \"menyuarakan jeritan2\" rakyat,
mk biarlah kafilah tetap berlalu meski @njing menggonggong… krn katanya shakespeare:
\"apalah arti sebuah nama\"…Bukan kuatir, tapi berdasarkan pengalaman waktu server ortax down, hidup seperti ada yang kurang gitu… Hehehe…
Benar juga apalah artinya sebuah nama… seperti acara di televisi (Tukul Arwana) "bukan empat mata" nya ratingnya malah naik setelah diperlakukan semena-mena oleh oknum…. Siiip rekan ktfd.
Salam
- Originaly posted by dharmaput:
rekan-rekan, kita sudah tau seperti apa sebagian pejabat2 di negri kita tercinta ini. Kalo nulis hati2 ah… jangan sampai ortax tercinta kita nasibnya seperti salah satu acara di televisi. Setelah dilarang, tidak lama kemudian muncul website namanya "bukan ortax"…. hehehe…
Salam
hahaha sy baca ini sampai ketawa terus rekan dharmaput….,yach bagaimanapun ortax adalah media terbaik yang saya alami.
salam
kalo jadi PNS gak boleh punya rekening gendut? gak boleh punya usaha sampingan? gak boleh punya rumah bagus? gak boleh punya kendaraan bagus? kalo semuanya didapet dari uang halal dengan cara dapet uangnya juga halal apa itu dilarang?
statementnya bertolak belakang dengan yang ini
Originaly posted by hendrioye:banyak yang idealis sebelum jadi PNS, setelah jadi PNS… sebelas duabelas .. 😀
apa jadi orang gak boleh linglung?…:)
- Originaly posted by hendrioye:
kalo jadi PNS gak boleh punya rekening gendut? gak boleh punya usaha sampingan? gak boleh punya rumah bagus? gak boleh punya kendaraan bagus? kalo semuanya didapet dari uang halal dengan cara dapet uangnya juga halal apa itu dilarang?
statementnya bertolak belakang dengan yang ini
Originaly posted by hendrioye:
banyak yang idealis sebelum jadi PNS, setelah jadi PNS… sebelas duabelas .. 😀
apa jadi orang gak boleh linglung?…:)sori bung hendri… kok aku gak mudeng yo…
- Originaly posted by ktfd:
sori bung hendri… kok aku gak mudeng yo…
gpp gak mudeng
saya abis baca profil si DW, petugas pajak yang sekarang lagi ngetop
si DW itu punya usaha sampingan, kalo doi bisa jadi 'borju' lewat situ apa gak boleh ya? - Originaly posted by hendrioye:
gpp gak mudeng
hehehe…
Originaly posted by hendrioye:si DW itu punya usaha sampingan, kalo doi bisa jadi 'borju' lewat situ apa gak boleh ya?
oooh… maksud anda bhw jika si "dw" tsb mempunyai harta yg ajubilah lewat "usahanya"
dan bukan lewat "kepegawaian pajak"nya, mosok ndak boleh???
ya boleh2 aja dong rekan hendri, lha wong itu kan h a m.
tinggal si kejagung saja yg nanti membuktikan apa bener lewat "usaha" atau "peg pjk"…
namun, jika bener si "dw" ini bisa sukses hebat lewat "usaha"nya yg relatif tidak/belum
lama, maka semestinya om ciputr@ menganugerahi dia sebagai "entrepreneur" muda
yg "top markotop" dan perlu dipelajari apa kiat2nya utk "sukses kilat" tsb…
nanti aku ya tak belajar sama "dw" ttg kiat2 tsb… mosok gak iso…
salam. Tapi ada yg percaya kalo kasus ini adalah pengalihan isu? kalo usahanya kang DW tidak ada hubungannya sama pekerjaannya, apakh salah…??
- Originaly posted by encex:
Tapi ada yg percaya kalo kasus ini adalah pengalihan isu?
hehehe… aku percaya, seperti yg diajarkan oleh dr efendi gazali dan prof cipta lesmana
sebagai pakar komunikasi politik… alasannya:
menurut kejagung, si "dw" ini sudah lebih dulu "diperhatikan" dibanding si "gayus" dan
hasil dari "aduan masyarakat" bukan dr hasil analisis ppatk yg bebrp bln lalu diberitakan…
tapi pertanyaannya, lho kok ya baru sekarang "dimunculkan" pas lagi hangat2nya si "p d"
disikat kiri kanan atas bawah??? menurut saya, pemerintah sekarang lebih banyak melemparkan masalah ke media ketimbang menyelesaikan masalah
salam mumet
sampai kpn negeri ini begini, aku cinta indonesia, tp aduh gmna ya…
- Originaly posted by hendrioye:
menurut saya, pemerintah sekarang lebih banyak melemparkan masalah ke media ketimbang menyelesaikan masalah
hehehe… yo pastilah bung hendri… bukankah semboyannya:
yg penting citra bukan, tapi… harus santun, sopan, dan sesuai aturan…
"akan menghunuskan pedang dan berdiri paling depan dlm memberantas korupsi"…
iklan teve: "katakan tidak pada korupsi"…
kenyataan: makin banyak dan gila korupsinya, "tuan presiden tidak bisa mengintervensi
penegakan hukum oleh aparat, itu melanggar hukum… negara ini negara hukum"… - Originaly posted by encex:
sampai kpn negeri ini begini, aku cinta indonesia, tp aduh gmna ya…
ini "sangat amat susah sekali" ditanggapi…
- Originaly posted by ktfd:
tapi pertanyaannya, lho kok ya baru sekarang "dimunculkan" pas lagi hangat2nya si "p d"
disikat kiri kanan atas bawah???Yang begini-ini sudah sering terjadiiii… Coba diperhatikan, emang ada kasus2x besar sampai dng skrg ini yg sudah selesai urusannya dipengadilan???