Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums Akuntansi Pajak Jurnal PPN (Pedoman Penghitungan Pengkreditan PM)

  • Jurnal PPN (Pedoman Penghitungan Pengkreditan PM)

     awoei updated 14 years ago 5 Members · 16 Posts
  • Simonalim

    Member
    20 November 2010 at 9:32 pm
  • Simonalim

    Member
    20 November 2010 at 9:32 pm

    Mohon pencerahannya utk jurnal pembelian, penjualan dan pembayaran PPN terutangnya.
    1.Pembelian Barang 500, PPN 50
    2.Penjualan Barang 600, PPN 60
    3.Pembayaran PPN Terutang 3% = 18
    Terima kasih.

  • dennykasan

    Member
    20 November 2010 at 10:33 pm
    Originaly posted by simonalim:

    3.Pembayaran PPN Terutang 3% = 18

    maksud rekan?
    kalo pedoman pengkreditan PM oleh pengusaha tertentu yang ditetapkan oleh UU maka PM tidak boleh dikreditkan.

  • Hanif

    Member
    20 November 2010 at 11:33 pm

    Saat pembelian
    Pembelian……………500
    PPN-M…………………..50
    ……..Kas/ hutang…………..550

    Saat Penjualan
    Kas/ Piutang……………………..660
    ………..Penjualan………………………….600
    ………..PPN-K………………………………..60

    Saat Pengkreditan PPN Masukan dengan PPN Keluaran
    PPN K…………………60
    ……….PPN M………………..42
    ……….Kas…………………..18

    Menutup Akun PPN M yang tidak bisa dikreditkan
    PPN M Tidak bisa dikreditkan………8
    ……..PPN M………………………………….8

    Catatan
    PPN Masukan yang tidak bisa dikreditkan, dapat :
    – dibebankan sebagai biaya tahun berjalan
    – dikapitalisir ke dalam harga perolehan barang dagang

    Mohon koreksinya

    Salam

  • Simonalim

    Member
    21 November 2010 at 7:47 am
    Originaly posted by dennykasan:

    maksud rekan?
    kalo pedoman pengkreditan PM oleh pengusaha tertentu yang ditetapkan oleh UU maka PM tidak boleh dikreditkan.

    Benar Rekan Dennykasan, itulah yg membuat saya bingung bgm jurnalnya?

    Originaly posted by hanif:

    Saat Pengkreditan PPN Masukan dengan PPN Keluaran
    PPN K…………………60
    ……….PPN M………………..42
    ……….Kas…………………..18

    Menutup Akun PPN M yang tidak bisa dikreditkan
    PPN M Tidak bisa dikreditkan………8
    ……..PPN M………………………………….8

    Terima kasih Pak Hanif..

    Originaly posted by hanif:

    Catatan
    PPN Masukan yang tidak bisa dikreditkan, dapat :
    – dibebankan sebagai biaya tahun berjalan
    – dikapitalisir ke dalam harga perolehan barang dagang

    Utk yg ini apakah beban tsb akan dikoreksi fiskal sesuai pasal 10 PMK 74/PMK.03/2010?
    Mohon pencerahannya lagi Pak.

  • Simonalim

    Member
    21 November 2010 at 7:53 am
    Originaly posted by hanif:

    Catatan
    PPN Masukan yang tidak bisa dikreditkan, dapat :
    – dibebankan sebagai biaya tahun berjalan
    – dikapitalisir ke dalam harga perolehan barang dagang

    Atau ini utk Pedoman Pengkreditan PM untuk PKP yg melakukan penyerahan terutang dan tidak terutang ya Pak? Sehingga dapat dibiayakan? PMK 78/PMK.03/2010
    Mohon komentarnya Pak.

  • begawan5060

    Member
    21 November 2010 at 8:59 am
    Originaly posted by simonalim:

    Utk yg ini apakah beban tsb akan dikoreksi fiskal sesuai pasal 10 PMK 74/PMK.03/2010?

    Sependapat, harus dilakukan koreksi fiskal..

  • Hanif

    Member
    21 November 2010 at 3:23 pm
    Originaly posted by simonalim:

    Utk yg ini apakah beban tsb akan dikoreksi fiskal sesuai pasal 10 PMK 74/PMK.03/2010?
    Mohon pencerahannya lagi Pak.

    Originaly posted by begawan5060:

    Sependapat, harus dilakukan koreksi fiskal..

    benar sekali…
    Sependapat, bahwa harus dikoreksi fiskal.

    Untuk mudahnya, agar nanti tidak keliru saat melakukan koreksi fiskal, dibebankan saja sebagai biaya tahun berjalan menggunakan akun, misalnya, beban PPN non deductible.

    Salam

  • begawan5060

    Member
    21 November 2010 at 4:00 pm
    Originaly posted by hanif:

    Untuk mudahnya, agar nanti tidak keliru saat melakukan koreksi fiskal, dibebankan saja sebagai biaya tahun berjalan menggunakan akun, misalnya, beban PPN non deductible.

    Setujuu.., jangan dicampur akun lain (buka akun tersendiri)

  • Simonalim

    Member
    21 November 2010 at 4:48 pm

    Terima kasih Bapak2 yg dermawan, hehe..
    Lalu bila Pedoman Pengkreditan PM utk penyerahan yg tdk terutang, PM utk yg tdk terutang/dibebaskan pasti boleh dibiayakan ya Pak?
    Mohon pencerahannya lagi Pak..

  • dennykasan

    Member
    21 November 2010 at 5:21 pm
    Originaly posted by simonalim:

    Lalu bila Pedoman Pengkreditan PM utk penyerahan yg tdk terutang, PM utk yg tdk terutang/dibebaskan pasti boleh dibiayakan ya Pak?

    ya, bisa dibiayakan karena PM-nya tidak bisa dikreditkan..

  • begawan5060

    Member
    21 November 2010 at 6:30 pm
    Originaly posted by dennykasan:

    ya, bisa dibiayakan karena PM-nya tidak bisa dikreditkan..

    Setujuu…
    Lihat Ps 3 PP/138/2000

  • Simonalim

    Member
    21 November 2010 at 8:39 pm

    Terima kasih atas petunjuknya Bapak Dennykasan, Bapak Begawan5060, dan Bapak Hanif, hehehe…
    Salam

  • awoei

    Member
    23 November 2010 at 12:33 am

    Thanks untuk forum diskusi ini.
    Saya juga mengalami permasalahan yang sama, namun bukan perusahaan dagang, sehingga tidak dikapitalisir ke nilai persediaan.
    Namun diproporsionalkan di akhir tahun pajak.

    Salut untuk forum ortax, kedepan saya bakal butuh bantuan dari rekan semua.
    Salam,
    awoei

  • Simonalim

    Member
    23 November 2010 at 9:22 am
    Originaly posted by awoei:

    Saya juga mengalami permasalahan yang sama, namun bukan perusahaan dagang, sehingga tidak dikapitalisir ke nilai persediaan.
    Namun diproporsionalkan di akhir tahun pajak.

    Rekan Awoei kalau tdk keberatan, boleh dishare bagaimana jurnalnya?
    Terima kasih.

Viewing 1 - 15 of 16 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now