Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › Baru memperoleh NPWP (Br bekerja) tp punya deposito Apakah bisa lewat sunset??
Baru memperoleh NPWP (Br bekerja) tp punya deposito Apakah bisa lewat sunset??
Ohya, terlupakan..
Apakah saya akan dimintai surat keterangan oleh bagian pajak waris or hibah or apapun itu namanya…
Saya tdk memiliki dokumen itu…Thanks
^^Ibu / Mbak Nannie…..
coba sy bantu jelaskan, yg dimaksud rekan Harry tsb diatas (yg.di bold) adalah hanya agar dapat ikut program Sunset, karena salah satu syarat Sunset adalah SPT harus Kurang Bayar.
Deposito memang terkena pajak Final, deposito tsb atas nama siapa ?
kalo nama sendiri, ada aturan yg menyebutkan bahwa tidak boleh diusut perpajakannya dan asal usul dana.
Mobil & lainnya yg dari Oma, kalo dijadikan Hibah/Warisan tetap terkena Pajak, karena bukan dari Orang tua melainkan dari Oma.
demikian penjelasan dari saya…Hmm..makasiy yah buat rekan2 yang sudah ngasih jawaban..
Tp rasanya masih kurang plong de soal kurang bayar.. ^^Jd jika keadaan saya saat lapor sunset ini adalh kurng byr..
Cr ngitungnya gmana yah?? karna mobil dan deposito kan bkn diperoleh dr penghasilan saya. mobil dan deposito ini memang atas nama saya sendiri..
jadi akan mengunakan dasar apa yah untuk menghitung kurng byr tsbt?
kira2 ada yg bs kasi contoh perhitungannya nda yah?Thanks so much..
Regards- Originaly posted by rama:
sdr nannie adalah WP OP baru bekerja 6 bulan di tahun 2008 dan sebelum tahun 2008 sdr. nannie tidak punya penghasilan
??
Originaly posted by Nannie:Org tsbt memiliki deposito anggap saja 200jt dari orang tuanya..
!! Penghasilan = setiap tambahan kemampuan ekonomis yg diterima …dst …dst
- Originaly posted by nannie:
adi akan mengunakan dasar apa yah untuk menghitung kurng byr tsbt?
Anggap saja punya penghasilan (cukup sekali saja), misal dari keuntungan jual apalah, misal Rp. 20juta, atau sedikit di atas PTKP sdr. Nannie. Kurangkan nilai itu dgn PTKP, asal muncul PKP shg hasil PPh terutangnya tidak NIHIL.
menurut saya, tanya dulu ke kary. tsb, apakah memang betul baru punya penghasilan dari bekerja itu selama hanya 6 bln. Atau dia sudah pernah bekerja sebelumnya. SanPol, diperuntukan bagi WP yang merasa masih ada penghasilan yang belum dikenakan pajak/blm lapor ( penghasilan diatas PTKP ) termasuk harta kekayaan. Syarat SanPol adalah blm pernah diperiksa untuk PPH OP-nya, SPT Kurang Bayar ( buat penghasilan lain-lain saja). Kalo memang sampai saat ini masih ada deposito yang sebenarnya, lebih baik deposito itu dilaporkan di th 2007 ( SanPol) ( perhitungan seperti sdr Harry), sehingga dapat berlanjut ke th 2008 dengan bunga dan bukti potong pajak yang benar. Tapi kalo itu sebenarnya bukan deposito, catat saja sebagai kas dan setara kas di daftar harta di th 2007 ( asumsi SanPol hanya 2007 ). Kalo ditanya dari mana uang itu, ya berasal dari tabungan kita semasa kecil ampe sekarang ( cuma data sanpol tidak dianalisa kok ). Tapi kalo ternyata ada harta yang dibeli di th 1999 atau 2000, sebaiknya sanpol dari th 2001. Untuk status karyawan tidak perlu lapor PPH 25, memang di Surat keterangan terdaftar (SKT ), kewajiban PPH 25nya di silang, tapi sebenarnya kita tidak perlu lapor, hanya saja DJP telah mempersiapkan fasilitas PPH 25 tersebut apabila WP wajib menyetor PPH 25.
bikin aja SPT 2008 dan Deposito dimasukkan dalam daftar hartanya…….saya kira tidak masalah
- Originaly posted by budianto:
dan masalah Deposito setahu saya masih ada aturan jaman pak Suharto dan belum dicabut, yg intinya deposito & tabungan tidak bisa diusut perpajakannya.
Bisa dilihat di Keppres No 68 tahun 1983, masih valid sampai saat ini.
Salam ORTax.
- Originaly posted by nannie:
Bknkah deposito tsb telah dikenakan pajak final?
Betul sekali, bahwa deposito telah dikenakan PPh Final dan sesuai Keppres No 68 thn 1983, maka tidak akan diusut asal usulnya.
Originaly posted by nannie:Cr ngitungnya gmana yah?? karna mobil dan deposito kan bkn diperoleh dr penghasilan saya. mobil dan deposito ini memang atas nama saya sendiri..
jadi akan mengunakan dasar apa yah untuk menghitung kurng byr tsbt?
kira2 ada yg bs kasi contoh perhitungannya nda yah?Karena mobil tsb. atau harta yg lainnya (if any) didapat dari Oma, maka dianggap sbg objek pajak penghasilan (kalau didapat dari Ortu, maka bisa dianggap hibah, tp hrs ada dokumen Akte Hibah).
Perhitungannya seperti menghitung Pajak Penghasilan yang normal.Misalkan nilai mobil tsb. Rp 250 juta,-
Dikurangi PTKP (asumsi K/3) Rp 18 juta,-
Pengh Kena Pajak Rp 232 juta,-
Dikalikan tarif PPh 2008 0-25 jt = 5% Rp 1,250,000,-
25-50 jt = 10% Rp 2,500,000.-
50-100 jt = 15% Rp 7,500,000.-
100-200 jt = 25% Rp 25,000,000.-
> 200 jt = 35% (232-200=32 jt x 35%) Rp 11,200,000.-
Total PPh Terhutang/Krg Byr Rp 47,450,000.-
(Ini msh blm dihitung sanksi bunga, jika tdk ikut SunPol).He he he …. gede banget & ribet ya ….
Saran saya, dikondisikan aja bhw mobil tsb. adalah hibah dari Ayah atau masih milik Ayah (tentunya masih tercantum dlm Daftar harta di SPT Ayah).
Mohon koreksi rekan ORTax lainnya.
Salam ORTax.