Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › Apakah SPBU perlu PKP atau tidak
Apakah SPBU perlu PKP atau tidak
Hai Rekan Ortax…..
Saya ada sedikit pertanyaan dan butuh bantuan dari rekan rekan ortax mengenai perlakuan perpajakan untuk bisnis di SPBU. Dan mungkin dari rekan rekan ada yang pernah punya pengalaman di bidang ini, ada beberap hal yang ingin saya tanyakan :
1. Apakah jika kita melakukan bisnis di bidang SPBU perlu PKP atau tidak ?
2. Jika kita sudah PKP apakah PPN atas PM membangun SPBU tersebut bisa diajukan untuk dilakukan restitusi, karena kita membangun SPBU tersebut dengan menggunakan jasa kontraktor, bukan membangun sendiri?
3. Apakah atas PPh badannya diperlakukan sebagai pajak pendapatan final?Sebelumnya saya ucapkan terima kasih bantuan rekan.
1. menurut sy perlu PKP, krn skrg yg terjadi banyak SPBU yg dikelola secara modern, ada usaha macam-2 disekitarnya, jadi ada sewa lahan dll.
2. tergantung tgl PKPnya Pak, kalo PKP sesudah membangun ya PM tsb tdk dpt dikreditkan.
3. PPh badannya sih seperti biasa saja
mohon koreksi rekan lainnya….hai mas M2BO6…
bisnis SPBU berbeda dengan dengan bisnis yang melibatkan proses produksi… kalo dibilang perlu PKP iya perlu karena pengusaha di bidang ini biasanya omset nya cukup besar. untuk PPN yang dikenakan adalah bersifat final jadi tidak ada PK atau PM nya…untuk pajak atas pembangunan SPBU nya dengan jasa kontraktor maka dikenakan pasal 22 dengan prosentase maksimal 10 %…
kira kira seperti itu…mungkin ada temen2 yang pengen nglengkapin..makasih.
1. – Kalo PKP maka PPN (PM)yang kita bayar yang dipungut pihak lain dapat dijadikan pengurang PPN keluaran (PK)
– Kalo tidak PKP maka PPN yang kita bayar yang dipungut pihak lain tidak dapat dijadikan pengurang PK dan tidak dpt di restitusi.
2. Bisa direstitusi atau juga dijadikan pengurang PK yang kita bayar
3. Diperlakukan sebagai pendapatan final
– BBM jenis Premium, untuk SPBU swasta tarifnya 0,3%
– untuk SPBU Pertamina tarifnya 0,25%;
– BBM jenis Solar, untuk SPBU swasta tarifnya 0,3%
– untuk SPBU Pertamina tarifnya 0,25%; [4] BBM jenis Pertamax / Pertamax plus,
– untuk SPBU swasta tarifnya 0,3% dan untuk SPBU Pertamina tarifnya 0,25%; -BBM jenis Minyak Tanah, untuk SPBU Pertamina tarifnya 0,3%; [6] BBM jenis gas / LPG, untuk SPBU Pertamina tarifnya 0,3%; Pelumas Pertamina di SPBU Pertamina, tarifnya 0,3%Setuju dengan pendapat budianto dan gepenk
Ada kasus :
Pengusaha toko (omzet 300 jt /thn) yang tidak wajib PKP dan tidak ingin PKP-PPN mendapat warisan yg digunakan utk membangun SPBU. Atas kegiatan SPBU yg pajaknya telah final tsb, tiap tahun beromzet +/- 3 M.Pertanyaan :
Dgn tambahan bisnis SPBU yang omzetnya besar tapi pajaknya final tsb apakah pengusaha toko masih berhak utk Non-PKP ?menyambung pertanyaan ttg bisnis spbu, apakah kewajiban dalam pelaporan perpajakan bulanan/tahunan oleh seorang pengusaha SPBU tersebut?
jika SPBU sudah PKP, PPN yang dipungut berapa persen?
jika SPBU sudah PKP, PPN yang dipungut berapa persen?
gak ada yang tahu ya tentang masalah ini…….
Kalau SPBU sudah PKP, PPN yang dipungut brp persen? apakah tetap 10%
kalau ada yang tahu, tolong berikan tanggapan………
Rekan M2B06,
1. Meski SPBU termasuk (pedag eceran (besar), tapi kalo semata-mata hanya jual BBM tidak Wajib sebagai PKP, krn kewajiban SPBU utk memungut/menyetor PPN yg terutang atas penyerahan BBM telah dilakukan sepenuhnya oleh PERTAMINA.
2. Apabila SPBU tsb disamping jual BBM juga jual minyak pelumas, minyak rem, air accu dsb, SPBU tetap wajib jadi PKP sepanjang omsetnya dalam satu tahun buku (termasuk penjualan BBM) melebihi Rp. 600.000.000,- SPBU hanya mungut PPN atas penjualan selain BBM dgn menerbitkan FP Sederhana.- Originaly posted by kevin_boy:
jika SPBU sudah PKP, PPN yang dipungut berapa persen?
PPN Dalam Negeri kan tarifnya tetap 10% saja.
yang jelas, kalo PKP, utk wp badan atau op ada tambahan kewajiban laporan bulanan selain SPT Masa PPh pasal 25 dan pasal 21(optional) harus lapor juga SPT Masa PPN.
yg membingunkan di mana nya neh?
ikut nimbrung boss
1. bisnis di SPBU tentu kita harus PKP–> alasan produk pertamina /non pertamina (premium,solar,gas,pelumas ) merupakan Barang Kena Pajak (BPK)
2. pembelian produk dari pertamina/swasta kita dipungut PPN (PM) ketika menjualnya kita juga memungut PPN (PK)—> PM atas kegiatan membangun SPBU —> dapat direstitusi atau dikreditkan dengan PK
3. PPh –> atas penyaluran produk pertamina/non pertamina dikenakan tarif pajak seperti om lutfan1708 sebutkan diatas —>PPh Pasal 22 Final apabila disalurkan ke Agen Pertamina –> non Agen Pertamina tidak final –>(PPh Pasal 22 dipungut pertamina pada saat kita membayar DO)
4. Pengusha SPBU juga berkewajiban memasukan SPT PPh Badan, juga pemotongan dan pemungutan PPh (PPh 21/23/4(2)/26)