Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › PELAYANAN BANK PERSEPSI PERLU DI-REFORMASI !!
PELAYANAN BANK PERSEPSI PERLU DI-REFORMASI !!
Penerapan prosedur bayar pajak lewat Bank Persepsi dimulai pada tgl 1 April 1993, dgn dasar KMK 5/KMK.01/1993 tentang Penunjukan Bank sbg Bank Persepsi dalam Rangka Pengelolaan Setoran Penerimaan Negara.
Utk boleh menjadi Bank Persepsi, bank² ini harus memenuhi persyaratan tertentu, dan mengajukan surat permohonan kepada Menkeu ditembuskan kpd Bank Indonesia.
Setelah 15 tahun, ternyata banyak keluhan dari Wajib Pajak yg merasa diperlakukan semena-mena oleh aturan² pembatasan yg dilakukan oleh pihak Bank Persepsi, dari Sabang sampai Merauke.Silakan rekan² ORTax'er berbagi pengalaman tidak menyenangkan saat membayar pajak lewat Bank² Persepsi tsb, dgn harapan forum /topik ini dicermati oleh pihak² yg berkompeten dan segera dilakukan pembenahan… semuanya demi bangsa dan negara Indonesia tercinta.
12 Dec 2008 14:51 • Posted by AriAriyani
Bank-bank persepsi memang banyak yang seenaknya saja. Bayar pajak untuk kepentingan negara koq dibikin susah. Banyak bank yg mengharuskan pakai SSP yang NCR. Ada lagi yang hanya mau melayani 4-5 SSP utk satu orang. Lha ya kita yang mau bayar pajak sunset jadi repot. Bawa 6 SSP yg diterima cuma 4 SSP, lainnya disuruh bayar di bank lain.
Bagaimana ini bapak dirjen?
12 Dec 2008 15:56 • Posted by rama
Bukan hanya ditempat saudara ditempat saya untuk pembayaran pajak satu orang hanya dibatasi untuk 5 SSP dalam satu hari.
12 Dec 2008 18:00 • Posted by luk3
Betul itu, kalau di bank BCA, selalu hrs ncr, juga harus nasabah, tidak melayani setor tunai
13 Dec 2008 01:10 • Posted by surjono
ya gimana ya, bukannya membela orang bank.. tapi kurang fair rasanya kalo tidak ada yang membela mereka hehe.. pertama2 kita harus berterima kasih kepada Bank persepsi langganan kita selama ini dalam membayar pajak walaupun kita mengalami kendala seperti:
1. Maksimal 5 SSP per orang ( masuk akal lah ini, hampir semua bank begini )
2. Maksimal per hari cuma terima 100 SSP ( kalo da lebih da nga diterima, ada di BCA Slipi menerapkan peraturan seperti ini )
3. Maksimal sampai jam 8.45 pagi untuk menerima pembayaran SSP ( ada di BCA Gajahmada yang gedung sendiri deket halte busway.. cobain kalo nga percaya.. )
4. Maksimal 1 loket saja untuk membayar pajak padahal loket lain kosong dan untuk nasabah perbankan saja ( nga percaya? cek this out di BCA kelapa gading, Permata Hayam Wuruk, Permata Wisma AKR )
5. rekan2 ada yang mau nambahin dan berbagi informasi?
ya saya sih maklum2 aja ya, kenapa??? karena pihak bank persepsi menurut pengakuan dari Teller yang melayani itu pihak bank hanya kerja bakti untuk menerima pembayaran SSP ini, karena pihak DJP tidak memberikan sama sekali ongkos administrasi untuk Bank.. gimana ya?benar tu Bank ogah melayani pembayaran pajak , sepertinya mereka kerja bakti saja, apa bank tidak mendapatkan fee?
Hampir disemua Bank kasusnya hampir sama, Setor harus pakai SSP NCR, dibatasi untuk 5 SSP perorang dan yang lebih ekstrim lagi adalah harus nasabah bank tersebut, dibatasi sampai dengan jam 11.00 bahkan ada yang dibatasi sampai jam 10.00.
Bayar pajak kok susah yach……………
Ingat akhirnya orang akan malas dan nggak mau lho bayar pajak, belum lagi kalau offline harus nunggu berjam-jam……………………………..pusin g…….Salah satu kendala sekarang ini memang antara lain pada bank yang tidak dapat menyesuaikan diri dengan keadaan, mereka memaksakan setiap setoran harus memakai ssp NCR sementara di KPP sendiri belum semua menyediakan ssp NCR.
mungkin solusinya seharusnya dibuka kembali aja Kas Negara untuk menerima setoran pajak, jadi ga perlu lagi melalui bank. atau diperbolehkan melaui transaksi elektronik ( internet banking atau mobile banking / toh undang undangnya pun sudah ada yang mengatur ttg transaksi elektronik tsb. ). mungkin nanti kita dapat setor pajak via ATM atau internet banking. kita tunggu aja….upz ,,,
maaf niyh ,,,gimana klo bayar nya secara On Line ja ,,,
SSP nya juga di print out dari Bank kok ,,,
heheeeee ,,,
trus, kita tinggal ambil ja ,,,
jangan lupa konfirmasi dulu ,,,,sekedar pendapat lho ,,,
okay,salam,
sekarangkan setiap KPP ada bank untuk pembayaran Pajak , langusung bayar dan langusung Lapor , gampangkan, sekedar solusi
dan jangan dibikin susah, klu bank tutup sampai jam 11, atau off line langsung aja ke kantor pos terdekat, gampang juga kan
duh rekan Harry, jangan bikin posting dengan Meng-QUote post rekan lainnya dong.. ide bagus, tapi caranya mungkin agak kasar ya sehingga hanya sebagian saja yang terpampang post an saya di forum tentang PPh.OP..
tidak semua bank persepsi seburuk itu ( walau emang banyak yang memberikan pelayanan sangat amat buruk )
seperti yang saya post selengkapnya kalo saya juga memuji kinerja Bank DKI dan Bank Nusantara Parayangan yang selama ini bisa kita manfaatkan pelayanannya di hampir setiap KPP, coba dah pelayanan dari kedua bank ini.. ok kok selama ini, tapi kalo bisa bayarnya sebelum jam 1 siang ya untuk menjaga2 tidak Offline saja hehe..Maaf …maaf …Sdr surjono, atas kesengajaan saya memenggal posting Sdr.
- Originaly posted by surjono:
Bank DKI dan Bank Nusantara Parayangan
Saya pernah mau bayar pajak di Bank DKI tapi kok mereka menolak, yang diterima hanya tuk pembayaran PBB. DiLippo menurutku aneh (maklum br pertama kali byr krn BNP offline 2 hari (jum'at dan senin) jadi saya coba byr diLippo dengan cara kita harus isi form seperti kita menabung tuk semua SSP yang dibayar setelah itu SSP kita ditahan (besoknya baru diambil lagi), kita hanya dikasih slip warna hijau yang nanti dipake tuk ambil SSPnya. DiLippo mrk buka sampai jam 12:00.