Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Akuntansi Pajak › Bonus Barang
Rekan2 ortax mohon bantuanya
bagaimanakah entry yang benar untuk mencatat bonus barang
saya mencoba dengan cara:
Persediaan Barang XXX
Pendapatan Lain – lain XXX
Akan tetapi hal ini menyebabkan neraca untuk tidak balance.kok bisa unbalance rekan bepra???
menurut saya sudah benar entrynyakarena pada lap rugi laba saya tambahkan stock akhir sebesar bonus barang kemudian pada pendapatan lain2 juga saya tambahkan sebesar bonus barang. nilai dari selisih juga sebesar bonus barang tsb.
contoh kasus aja biar lebih mudah. dengan angka2..
bila menerima bonus barang dengan nilai 100.000 dicatat :
persediaan barang 100.000
pendapatan lain-lain 100.000persediaan barang masuk ke post neraca (persediaan), pendapatan lain2 masuk ke post laba rugi. bukan masuk ke post laba rugi dua2nya.. lagipula saat memasukkan jurnal tersebut persediaan kan otomatis bertambah jadi tidak perlu nambahkan lagi ke laba rugi selain yang pendapatan lain-lain tersebut.
- Originaly posted by Teita:
persediaan barang masuk ke post neraca (persediaan), pendapatan lain2 masuk ke post laba rugi. bukan masuk ke post laba rugi dua2nya.. lagipula saat memasukkan jurnal tersebut persediaan kan otomatis bertambah jadi tidak perlu nambahkan lagi ke laba rugi selain yang pendapatan lain-lain tersebut.
apakah persedian barang bonus tidak digabung dengan persediaan stock akhir? kemudian bagaimana dikemudian hari jika sebagaian stock bonus sudah berkurang?
persediaan bonus 55000
penjualan 50000
PPn 5000 - Originaly posted by bepra1:
apakah persedian barang bonus tidak digabung dengan persediaan stock akhir? kemudian bagaimana dikemudian hari jika sebagaian stock bonus sudah berkurang?
persediaan bonus 55000
penjualan 50000
PPn 5000menurut saya sih sebaiknya dipisah biar jelas historynya. untuk pencatatan nilai barang bonus tersebut apakah rekan bepra1 mencatat berdasarkan faktur pajak yang diterima?
Jurnal saat penjualan barang bonus:
Piutang usaha 55.000
xxx penjualan 50.000
xxx PPN 5.000HPP 40.000
xxxPersediaan bonus 40.000 - Originaly posted by Teita:
menurut saya sih sebaiknya dipisah biar jelas historynya. untuk pencatatan nilai barang bonus tersebut apakah rekan bepra1 mencatat berdasarkan faktur pajak yang diterima?
akan tetapi kalo nilai bonus barang digabung dengan stock barang di rugi laba bukankah akan double counting?
bukankah bonus barang tidak ada faktur pajak? karena nilai nya nol? benar nggak? mungkin gini rekan bepra..
pada saat penyusunan lap L/R…memang penghasilan lain2 atas bonus tadi dimasukan.dan di persediaan akhir pun juga termasuk barang bonus tadi. tapi jangan lupa bahwa di item pembelian juga harus ditambah dengan jumlah bonus barang tadi….CMIIW
- Originaly posted by nusa:
tapi jangan lupa bahwa di item pembelian juga harus ditambah dengan jumlah bonus barang tadi….
tp rekan nusa, bukan kah bonus barang harga beli nya nihil… jd di item pembelian juga ditambahkan nihil donk?
rekan bepra1, kalau boleh tolong diinformasikan bagaimana cara rekan bepra1 melakukan pencatatan atas pembelian barang yang sifatnya sebagai persediaan. jadi dari hal tersebut bisa ditelusuri bagaimana cara pencatatan untuk barang bonus yang akan dimasukkan sebagai persediaan.
Bagaimana kalau berikut:
bila menerima bonus barang dengan nilai 100.000 dicatat :
persediaan barang 100.000
pendapatan lain-lain 100.000Pada saat penyusunan Lap L/R pada post HPP ditambahkan poin penambahan barang bonus 100.000 dan pendapatan lain2 100.000 masuk ke post Pendapatan ( Beban ) Lain2. Jangan dimasukkan pada pembelian bersih, karena angkanya akan berbeda dgn Laporan SPT PPN.
- Originaly posted by budisoetiono:
rekan bepra1, kalau boleh tolong diinformasikan bagaimana cara rekan bepra1 melakukan pencatatan atas pembelian barang yang sifatnya sebagai persediaan. jadi dari hal tersebut bisa ditelusuri bagaimana cara pencatatan untuk barang bonus yang akan dimasukkan sebagai persediaan.
saya menggunakan system periodic… jadi tanpa COGS
Kas XXX
—–Penjualan XXX
—–PPN XXX - Originaly posted by memey:
Bagaimana kalau berikut:
bila menerima bonus barang dengan nilai 100.000 dicatat :
persediaan barang 100.000
pendapatan lain-lain 100.000Pada saat penyusunan Lap L/R pada post HPP ditambahkan poin penambahan barang bonus 100.000 dan pendapatan lain2 100.000 masuk ke post Pendapatan ( Beban ) Lain2. Jangan dimasukkan pada pembelian bersih, karena angkanya akan berbeda dgn Laporan SPT PPN.
@memey
kalo begitu nanti nya akan terjadi double counting donk? karena stock akhir nya bertambah 100000 dan pendapatan lain2 juga bertambah 100000 - Originaly posted by bepra1:
saya menggunakan system periodic… jadi tanpa COGS
Kas XXX
—–Penjualan XXX
—–PPN XXXTanpa anda akui terlebih dahulu persediaannya, anda melakukan penjualan.
Originaly posted by memey:Bagaimana kalau berikut:
bila menerima bonus barang dengan nilai 100.000 dicatat :
persediaan barang 100.000
pendapatan lain-lain 100.000Pada saat penyusunan Lap L/R pada post HPP ditambahkan poin penambahan barang bonus 100.000 dan pendapatan lain2 100.000 masuk ke post Pendapatan ( Beban ) Lain2. Jangan dimasukkan pada pembelian bersih, karena angkanya akan berbeda dgn Laporan SPT PPN.
Patut dicoba. Karena posisi neraca balance, yakni persediaan akhir (Debet), Hutang Pajak (Kredit) dan modal akhir tahun (Kredit) bertambah.