Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Tax Amnesty › UMKM tapi mempunyai penghasilan dalam negeri lainnya
UMKM tapi mempunyai penghasilan dalam negeri lainnya
Sore Rekan Ortax,
Saya mau tanya, kalo Usaha dagang di SPT tahunan 2015, sudah bayar PPh final sesuai PP 46, tapi juga mengakui ada penghasilan lain , dari hadiah undian (bukan dari pekerjaan bebas maupun pekerjaan tetap).
Apakah saya tetap bisa mengakui umkm dengan tarif 0,5% sd 31 Maret 2017 atau terkena tarif 2%, 3%, 5%.Terima kasih
- Originaly posted by albert006851:
Apakah saya tetap bisa mengakui umkm dengan tarif 0,5% sd 31 Maret 2017
Ya..
tetap 0,5 %, rekan albert
Terima kasih, rekan gegawan dan hendra. Tadi siang saya telpon ke 1500475, dibilang itu kebijakan KPP masing2. Kaget saya dapet jawaban seperti itu.
- Originaly posted by albert006851:
Tadi siang saya telpon ke 1500475, dibilang itu kebijakan KPP masing2. Kaget saya dapet jawaban seperti itu.
Nggak usah kaget, dan nggak usah didengerin..
Kalo sampe KPP bilang kena tarif 2%,3%,atau 5%, bgmana tuh rekan begawan?
- Originaly posted by albert006851:
dibilang itu kebijakan KPP masing2
Andai saja bisa ikut TA di sembarang KPP, lebih mantap…. bisa pilih pilih.. 🙂
Setuju dengan pendapat rekan diatas ..kena 0,5%..karena pemghasilan lainnya bukan dari pekerjaan bebas..
dimantapkan saja 0,5 %, rekan
terima kasih rekan atas jawabannya
Klu Usaha dagang di SPT tahunan 2015, sudah bayar PPh final sesuai PP 46, tapi juga mendapatkan prive dari CV.
Apakah tetap bisa mengakui umkm dengan tarif 0,5% sd 31 Maret 2017 atau terkena tarif 2%, 3%, 5% ??Terima kasih
dikenakan tarif 0,5% rekan…
Petugas Pajak di tiap KPP berbeda penafsirannya.
Misal : kalo ada umkm melaporkan penghasilan dalam negeri laennya, berupa uang tunai dari sodara, maka tarif tax amnestinya jadi 2%.- Originaly posted by begawan5060:
Originaly posted by albert006851:
Tadi siang saya telpon ke 1500475, dibilang itu kebijakan KPP masing2. Kaget saya dapet jawaban seperti itu.Nggak usah kaget, dan nggak usah didengerin..
jika sebenarnya ta nya harunya tarif tebusan 0,5 % karena ada pendapatan lainya yg bukan pekerjaan bebas, tapi kebijakan kpp terutama penelti ngotot 2% tarif tebusanya pasti ta akan ditolak, apa kita harus ikuti penelti atau harus gimana baiknya?