Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Pemotongan/Pemungutan › Bukti Potong PPh 23 Januari 2014 Tidak Bisa Dikreditkan ?
Bukti Potong PPh 23 Januari 2014 Tidak Bisa Dikreditkan ?
Dear rekan2 sekalian,
Saya sedang ada kasus,
PT tempat saya bekerja pernah potong pph 23 atas suatu kegiatan jasa yang dilakukan oleh supplier kami (misal PT ABC).
Nah, masalahnya itu supplier nerbitin/kirim Invoicenya terlambat/kelamaan.
Di Invoice-nya tertera bulan Oktober 2013, sementara Invoice tsb baru kami terima di bulan Januari 2014. Nah, otomatis saya potong pph 23-nya baru di bulan Januari 2014.
Trus si PT. ABC itu baru komplain belakangan ini, kok dia ga terima bukpot pph 23 yg thn 2013 ?
Lalu saya bilang, saya buat bukpot pph 23-nya tgl Jan 2014 (sesuai dengan tgl saya terima Invoice tsb).
Nah dia komplain lagi, kalo tahun buku dia itu April-Maret, jadi katanya bukpot yg saya buat tsb sudah "kadarluarsa", nah masalahnya dia info ke saya kalo dia pakai periode tsb, baru di bulan Agustus 2014 ini (sama juga boong, telat juga informasinya).
Karena, saya kira periode buku-nya Jan-Des (seperti pada umumnya), makanya ngga saya kirimin dulu bukpot tsb (biasanya saya kirim pos-nya 6 bulan sekali), biar ngirit biaya kirim/pos-nya.
Eh, ini…..si Suppliernya udah telat kirim Invoicenya, telat info juga kalo periode bukunya beda. Kalo mereka bilang periode bukunya beda sebelum Juli 2014, khan saya bisa kasih duluan (diprioritasin).
Nah, sekarang suppliernya, malah kasih 2 option : 1. minta uang-nya dikembalikan (sejumlah yg dipotong), 2. minta bukti potong pph 23-nya di revisi tgl-nya, jadi setelah bulan Maret 2014.Masalahnya kalo option 1, jelas2 saya ga mau, wong pph 23-nya udah saya setorin ke Negara, trus kalo option 2, saya jadi harus repot2 pembetulan SPM PPh 23/26 dan saya jadi harus melakukan Pbk (agak ribet prosedurnya)
Menurut agan2 sekalian, saya harus gimana ya ?
Tks 🙂
- Originaly posted by Siska030788:
Saya sedang ada kasus,
PT tempat saya bekerja pernah potong pph 23 atas suatu kegiatan jasa yang dilakukan oleh supplier kami (misal PT ABC).
Nah, masalahnya itu supplier nerbitin/kirim Invoicenya terlambat/kelamaan.
Di Invoice-nya tertera bulan Oktober 2013, sementara Invoice tsb baru kami terima di bulan Januari 2014. Nah, otomatis saya potong pph 23-nya baru di bulan Januari 2014.
Trus si PT. ABC itu baru komplain belakangan ini, kok dia ga terima bukpot pph 23 yg thn 2013 ?
Lalu saya bilang, saya buat bukpot pph 23-nya tgl Jan 2014 (sesuai dengan tgl saya terima Invoice tsb).
Nah dia komplain lagi, kalo tahun buku dia itu April-Maret, jadi katanya bukpot yg saya buat tsb sudah "kadarluarsa", nah masalahnya dia info ke saya kalo dia pakai periode tsb, baru di bulan Agustus 2014 ini (sama juga boong, telat juga informasinya).
Karena, saya kira periode buku-nya Jan-Des (seperti pada umumnya), makanya ngga saya kirimin dulu bukpot tsb (biasanya saya kirim pos-nya 6 bulan sekali), biar ngirit biaya kirim/pos-nya.
Eh, ini…..si Suppliernya udah telat kirim Invoicenya, telat info juga kalo periode bukunya beda. Kalo mereka bilang periode bukunya beda sebelum Juli 2014, khan saya bisa kasih duluan (diprioritasin).
Nah, sekarang suppliernya, malah kasih 2 option : 1. minta uang-nya dikembalikan (sejumlah yg dipotong), 2. minta bukti potong pph 23-nya di revisi tgl-nya, jadi setelah bulan Maret 2014.Masalahnya kalo option 1, jelas2 saya ga mau, wong pph 23-nya udah saya setorin ke Negara, trus kalo option 2, saya jadi harus repot2 pembetulan SPM PPh 23/26 dan saya jadi harus melakukan Pbk (agak ribet prosedurnya)
Menurut agan2 sekalian, saya harus gimana ya ?
Tks 🙂
bayarnya kapan?
- Originaly posted by yovi:
bayarnya kapan?
10 Februari 2014 gan
- Originaly posted by Siska030788:
10 Februari 2014 gan
he he he berarti dah bener dong brur masuk tahun 2014
(3) Pemotongan Pajak Penghasilan oleh pihak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 ayat (1) dan ayat (3)
Undang-ÂÂUndang Pajak Penghasilan, dilakukan pada akhir bulan:
a. dibayarkannya penghasilan;
b. disediakan untuk dibayarkannya penghasilan; atau
c. jatuh temponya pembayaran penghasilan yang bersangkutan,
tergantung peristiwa yang terjadi terlebih dahulu.- Originaly posted by ewox:
Originaly posted by Siska030788:
10 Februari 2014 ganhe he he berarti dah bener dong brur masuk tahun 2014
sepakat..
- Originaly posted by yovi:
b. disediakan untuk dibayarkannya penghasilan; atau
Kalau anda sdh accrued di 2013 maka bukpot di 2013
- Originaly posted by sadikin:
Kalau anda sdh accrued di 2013 maka bukpot di 2013
lah wong terima invoice nya di tahun 2014 accrued nya gimana rekan, he he he
Originaly posted by Siska030788:Di Invoice-nya tertera bulan Oktober 2013, sementara Invoice tsb baru kami terima di bulan Januari 2014. Nah, otomatis saya potong pph 23-nya baru di bulan Januari 2014.
- Originaly posted by sadikin:
Originaly posted by yovi:
b. disediakan untuk dibayarkannya penghasilan; atauKalau anda sdh accrued di 2013 maka bukpot di 2013
mungkin karena tanggal invoicenya 2013 ya?
memang ada dua persepsi mengenai poin B tersebut..
ada yang bilang hanya khusus untuk dividen saja (karena yang dicontohkan demikian dalam peraturannya)..
ada yang bilang saat diakui sebagai hutang..terserah rekan mau menggunakan persepsi yang mana..
Masalahnya itu Invoicenya datengnya udah telat bgt (beda tahun) gan :(, makanya ga bisa saya accrued di 2013, kecuali KALAUUUU Invoice tsb datengnya di Desember 2013, mungkin bisa saya accrued dulu pph 23-nya di Des'13 (saya buat bukpot pph 23-nya tgl 31 Des'13 dan saya bayar PPh-nya di awal Januari 2014).
- Originaly posted by Siska030788:
Masalahnya itu Invoicenya datengnya udah telat bgt (beda tahun) gan :(, makanya ga bisa saya accrued di 2013, kecuali KALAUUUU Invoice tsb datengnya di Desember 2013, mungkin bisa saya accrued dulu pph 23-nya di Des'13 (saya buat bukpot pph 23-nya tgl 31 Des'13 dan saya bayar PPh-nya di awal Januari 2014).
Jangan dilihat tgl tagihan ataupun tgl terima tagihan… dipotong/dibuatkan bukpot saat dibayarkan tagihan..
- Originaly posted by achmad supriadi:
Kasih penjelasan ke dia :
Pph 23 itu kan bisa dikreditkan olehnya pd spt th2014, dia omzet pasti diatas 4,8M, maka tgl bupot pph 23 bln jan ato april sepanjang th 2014 masi bs dikreditkan, tidak merugikan suplierSetuju… ini jalan tengahnya… mang PPh nya berapa rekan siska, materiil kah?
Xixixixi Kasih penjelasan ke dia :
Pph 23 itu kan bisa dikreditkan olehnya pd spt th2014, dia omzet pasti diatas 4,8M, maka tgl bupot pph 23 bln jan ato april sepanjang th 2014 masi bs dikreditkan, tidak merugikan supliersuppliernya keblinger.
kalo dirunut cara pandang supplier:
dia buat invoice 2013: menurut matching principle, pph 23 harus 2013 karena sesuai dengan pendapatan…hihihihibilang aja, kan bapak ini mengakui pendapatan di 2013. kan lawannya piutang kan pak. nah pada saat bapak terima bayaran dari saya, baru dilawan cash kan pak.
nah matching tohh…
lagi pula pak, kalo tanggalnya 2014, yah bapak bisa kreditkan untuk laporan 2014/
ihihihi