• PPN Dealer Mobil

     Onorus updated 15 years, 9 months ago 6 Members · 16 Posts
  • Onorus

    Member
    23 July 2008 at 9:38 am

    Perusahaan (PT. A) mendapat proyek dr PT. B berupa pembukaan lahan & pembuatan sarana jalan senilai misal ± 3 M.
    Di dalam kontrak disyaratkan bahwa dlm pelaksanaan pekerjaan PT. A hrs menyediakan satu mobil dgn spek yg sdh ditentukan, dan setelah proyek selesai mobil tsb menjadi hak milik PT. B.
    Lalu PT. A membeli sebuah mobil ke dealer & langsung di atasnamakan PT. B.
    FP dari dealer seharusnya atas nama siapa PT. A –kah sbg pihak yg membayar (pembeli) ataukah PT. B krn mobil langsung atas namanya.

    Mohon pendapatnya…
    Terima kasih…

  • Onorus

    Member
    23 July 2008 at 9:38 am
  • POERBA

    Member
    23 July 2008 at 10:08 am

    Wah… PT.B nya serakah ya pak… Hehehe….
    Nanya dulu ya… Biaya pengadaan mobilnya ntar diganti ga oleh PT.B?? Kl diganti bisa aja sih faktur pajaknya langsung atas nama PT.B
    Kl tidak, Faktur pajak atas nama PT.A aja. Ntar jadinya ada pemberian cuma2x/hadiah ke PT B dimana ntar dikenai PPN lagi…
    Mohon koreksi dan pendapat lain mungkin…..

  • Onorus

    Member
    23 July 2008 at 10:52 am

    Nilai mobil sdh termasuk nilai dlm kontrak.
    Kalo dibuat pemberian cuma-2 & PT. B dipungut PPN, sepertinya PT. B tak akan mau, tapi patut dicoba.

    Ada saran lain…?

  • lutfan1708

    Member
    23 July 2008 at 1:17 pm

    Kalo menurut saya nilai proyek itu bukan ± 3 M (ada nilai mobil) jadi sebaiknya selisih tsb. jadi nilai kontrak. Nanti pada saat membeli mobil maka FPnya memakai nama PT. B

    Ada saran yang lain?

  • POERBA

    Member
    23 July 2008 at 1:53 pm

    Hmmm… Pengadaan mobilnya sudah termasuk di nilai kontrak ya..
    Sepertinya faktur pajaknya harus dibuat atas nama PT.B aja walaupun pembayarannya melalui PT.A
    Nah setelah itu dibuatin tagihan atas pengadaan mobilnya…
    Kl faktur pajaknya dibuat atas nama PT.A misalnya, tentunya banyak yg tidak matching dalam pencatatannya…
    Mohon koreksi lagi ya….

  • Onorus

    Member
    23 July 2008 at 4:55 pm
    Originaly posted by lutfan1708:

    Kalo menurut saya nilai proyek itu bukan ± 3 M (ada nilai mobil) jadi sebaiknya selisih tsb. jadi nilai kontrak. Nanti pada saat membeli mobil maka FPnya memakai nama PT. B

    Kan kontraknya dah jadi Pak, kedua pihak dah sepakat. jadi kontrak nggak mungkin diubah, lagian proyek ini diperoleh melalui tender.

  • bastian

    Member
    23 July 2008 at 7:56 pm

    Pak Onourus, soal yang dibuat belum dimengerti :
    1. PT.A mendapat proyek dari PT.B utk mengerjakan proyek punya PT.C ?
    2. PT.A mengerjakan proyek punya PT. B ?

  • bastian

    Member
    23 July 2008 at 7:58 pm

    Maksudnya PT.C adalah pihak ketiga

  • Wahyudi

    Member
    24 July 2008 at 9:48 am

    untuk mempertegas pendapat dari bapak poerba, gini pak onorus:
    Apakah harga kontrak terdapat item adanya mobil yg diminta atau harga kontrak tidak ada item mobil tetapi hanya mensyaratkan disediakan mobil?
    Maaf Pak onorus, ini saya pertanyakan agar lebih fokus untuk memberikan saran/pendapat yg terkait dengan pertanyaan pak onorus.

  • Onorus

    Member
    24 July 2008 at 12:24 pm

    Terima kasih rekan Ortax…
    Begini..
    Dlm pekerjaan ini tdk ada pihak ketiga (hanya ada PT. A & PT. B sbg pemberi kerja). Kalopun ada pihak ke-3 ya dealer mobil.
    Dlm kontrak nilai sdh include mobil (disyaratkan), tdk dipisahkan nilai pekerjaan sekian & harga mobil sekian.

    Trims sarannya…

  • bastian

    Member
    24 July 2008 at 7:16 pm

    pak Onourus, Kalo gitu nilai mobil adalah potongan penjualan dari PT.A.
    nama di BPKB adalah PT.B tidak masalah , yg penting pencatatan akuntansinya sbg potongan penjualan. mohon koreksinya..

  • Onorus

    Member
    25 July 2008 at 2:12 pm

    Terima kasih Pak Bastian atas masukannya…

    kalo dianggap sbg potongan penjualan, proyek & mobil adalah satu harga – PT. B memberi proyek sekaligus membeli mobil ke PT. A.
    Jadi sy pikir gak bisa juga kalo dianggap sbg potongan penjualan.

    Ada pendapat lain…?

  • POERBA

    Member
    25 July 2008 at 5:15 pm
    Originaly posted by onorus:

    sekaligus membeli mobil ke PT. A

    Kl menggunakan pasal 16 D gimana rekan onorus…
    Tinggal menyesuaikan harga pasar saat penjualannya.. Toh dikontrak itu harga lumpsum tidak diketahui berapa nilai pekerjaan dan berapa nilai mobil.. Malah dari sisi pajak PT A lebih untung karena ada biaya penyusutan yg dipakai… Untuk sementara semua dokumen pakai nama PT.A aja dulu… Lalu setelah pryek selesai baru dijual..
    Kembali saya mohon untuk dikoreksi ya…. Hehehehe….

  • ferry07

    Member
    25 July 2008 at 5:37 pm
    Originaly posted by onorus:

    Lalu PT. A membeli sebuah mobil ke dealer & langsung di atasnamakan PT. B.

    dalam kontrak kan sudah jelas bahwa mobil nantinya akan jadi milik PT.B menurut saya FP nya atas nama PT.B saja karena dalam membelinya langsung atas nama PT.B..bukankah ini sama saja dengan peminjaman barang modal lagipula nantinya kan PT.A akan menagih ke PT.B sesuai kontrak dimana didalamnya terdapat harga mobil yg include PPN..
    mohon koreksinya

Viewing 1 - 15 of 16 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now