Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPN dan PPnBM urgent denda psl 14(4) SE 26 2015

  • urgent denda psl 14(4) SE 26 2015

     wrmhswr updated 8 years, 9 months ago 36 Members · 133 Posts
  • bezita

    Member
    26 May 2015 at 11:33 am

    selamat siang para master,,,,mhon bantuan y sangat…
    persh tempat sy bekerja blum lama ini dapat surat dari KPP yg menyebutkan tidak buat faktur pajak tepat waktu dan atas hal tsb denda yg bkal kmi trima dalam STP 500 jt…akibat hal tsb,,sy sbagai adm pajak persh tsb bkalan kena SP 3 atw lbh extrim lg pemecatan…nasib..dlm case kami yg saya ingin tanyakan adalah :
    1. denda psl 14 menybutkan 2 % X DPP kalau sy htung 500 jt namun persh kami banyak bertransaksi dengan kode Faktur 070 dan 080 apakah hal tsb termasuk kalau iya…maka sy tamat master namun kalau tidak mohon shring peraturannnya master,,, sy btuh banget…tlg

  • bezita

    Member
    26 May 2015 at 11:33 am
  • hendrioye

    Member
    26 May 2015 at 11:51 am

    hati2 rekan, faktur pajak tampaknya saja mudah, padahal …..
    mohon maaf bila pendapat saya bikin rekan tambah galau .. hikzz
    saya kuatir itu masuk kategori faktur pajak tidak lengkap

    salam

  • bezita

    Member
    26 May 2015 at 11:55 am

    ya rekan dikategorikan FP tdk lengkap ataw tdk tepat waktu,,,, jd apakah smua hal tsb masuk DPP atwkan kode 010 saja rekan dalam menghitung denda tsb..mhn

  • Yovi

    Member
    26 May 2015 at 12:01 pm
    Originaly posted by bezita:

    1. denda psl 14 menybutkan 2 % X DPP kalau sy htung 500 jt namun persh kami banyak bertransaksi dengan kode Faktur 070 dan 080 apakah hal tsb termasuk kalau iya…maka sy tamat master namun kalau tidak mohon shring peraturannnya master,,, sy btuh banget…tlg

    Originaly posted by bezita:

    ya rekan dikategorikan FP tdk lengkap ataw tdk tepat waktu,,,, jd apakah smua hal tsb masuk DPP atwkan kode 010 saja rekan dalam menghitung denda tsb..mhn

    dengan berat hati rekan..
    ini menurut saya ya..
    case tersebut tetap diberlakukan untuk semua jenis kode transaksi..

    semoga diberikan jalan yang terbaik..

  • bezita

    Member
    26 May 2015 at 12:11 pm

    trimaksih rekan….semoga (hopeless) ternyata tdk ada atrannya y..

  • hendrioye

    Member
    26 May 2015 at 12:20 pm
    Originaly posted by bezita:

    jd apakah smua hal tsb masuk DPP atwkan kode 010 saja rekan dalam menghitung denda tsb..mhn

    denda dikenakan untuk yang keliru saja, per faktur pajak dan bukan pukul rata,
    mungkin seperti itu maksud pertanyaannya?

  • Yovi

    Member
    26 May 2015 at 12:26 pm
    Originaly posted by bezita:

    trimaksih rekan….semoga (hopeless) ternyata tdk ada atrannya y..

    aturannya hanya meneyebutkan Faktur Pajak..
    tidak mengkhususkan Faktur Pajak Yang Harus Dipungut Sendiri Oleh Wajib Pajak..

    Per 24/2012

    Pasal 16

    (1) PKP yang menerbitkan Faktur Pajak setelah melewati batas waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dikenai sanksi administrasi sesuai dengan Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
    (2) PKP yang menerbitkan Faktur Pajak setelah melewati jangka waktu 3 (tiga) bulan sejak saat Faktur Pajak seharusnya dibuat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 dianggap tidak menerbitkan Faktur Pajak.
    (3) PKP Pembeli Barang Kena Pajak atau Penerima Jasa Kena Pajak yang menerima Faktur Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (2) tidak dapat mengkreditkan Pajak Pertambahan Nilai yang tercantum di dalamnya sebagai Pajak Masukan.

    Pasal 17

    (1) PKP yang menerbitkan Faktur Pajak Tidak Lengkap dikenai sanksi administrasi sesuai dengan Pasal 14 ayat (4) Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan.
    (2) Dikecualikan dari ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimana diatur dalam Pasal 14 ayat (1) huruf e Undang-Undang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan adalah dalam hal Faktur Pajak tidak memuat keterangan mengenai :

    a. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak; atau
    b. Nama, alamat, dan Nomor Pokok Wajib Pajak pembeli Barang Kena Pajak atau penerima Jasa Kena Pajak, serta nama dan tandatangan yang berhak menandatangani Faktur Pajak untuk Pengusaha Kena Pajak Pedagang Eceran.

    (3) PKP Pembeli Barang Kena Pajak atau Penerima Jasa Kena Pajak tidak dapat mengkreditkan Pajak Pertambahan Nilai yang tercantum di dalam Faktur Pajak Tidak Lengkap sesuai dengan ketentuan Pasal 9 ayat (2b) dan ayat (8) huruf f Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai.

    dan ini sanksinya..

    UU KUP 28/2007

    Pasal 14

    (4)

    Terhadap pengusaha atau Pengusaha Kena Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d, huruf e, atau huruf f masing-masing, selain wajib menyetor pajak yang terutang, dikenai sanksi administrasi berupa denda sebesar 2% (dua persen) dari Dasar Pengenaan Pajak.

  • Hendropajak

    Member
    26 May 2015 at 12:26 pm

    Mohon Tim ORTAX bisa membantu rekan-rekan wajib pajak yang sangat dirugikan oleh SE-26/PJ/2015 yang terbit 02 April 2015 tetapi diberlakukan surut untuk menjerat wajib pajak…
    Dilatarbelakangi banyaknya pertanyaan tentang nomor seri wajib pajak yang tidak diatur secara jelas di PER-24 Tahun 2012, sehingga banyak timbul berbagai penafsiran dalam perlakuannya di lapangan, maka Direktur Jenderal Pajak mengeluarkan penegasan mengenai penggunaan nomor seri Faktur Pajak dan tata cara pembuatan Faktur Pajak melalui Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-26/PJ/2015 tanggal 2 April 2015….
    Sayangnya Dirjen Pajak sangat tidak manusiawi dengan serta merta menjerat wajib pajak dengan SE-26 yang diberlakukan surut sehingga banyak yang terkena sangsi dan denda, tidak menghiraukan ketidaktahuan wajib pajak yang berniat baik untuk melaksanakan aturan perpajakan disaat mereka masih bingung dengan aturan PER-24 yang memang masih belum matang…
    Memang SE-26/PJ/2015 ini menjadi biang kerok atas kekacauan yang terjadi sekarang ini…karena secara sepihak menguntungkan Dirjen pajak dan di pihak lain sangat merugikan wajib pajak…
    Di saat ekonomi sulit dan lesu perusahaan di denda miliaran rupiah hanya gara-gara masalah penanggalan yang sebelumnya tidak diatur secara jelas dan masih banyak penafsiran di lapangan…bahkan lebih parahnya lagi banyak pegawai yang menangani pajak di perusahaan mengalami pemecatan…

  • bezita

    Member
    26 May 2015 at 12:32 pm

    bahkan lebih parahnya lagi banyak pegawai yang menangani pajak di perusahaan mengalami pemecatan…

    ya bgitulah saya mungkin dapat hal yg sma sprti ini

  • bezita

    Member
    26 May 2015 at 12:34 pm
    Originaly posted by bezita:

    bahkan lebih parahnya lagi banyak pegawai yang menangani pajak di perusahaan mengalami pemecatan…

    mungkin sy bklan sprti ini

  • GoodGirl

    Member
    27 May 2015 at 12:12 pm

    Rekan tidak sendiri,
    saya sudah kena 2 surat klarifikasi, total STP yg akan terbit dari 2 surat tersebut total 6 M lebih.

    Dipecat sudah ini pasti..
    Siap2 aja ini,,

  • harisar

    Member
    27 May 2015 at 1:28 pm
    Originaly posted by bezita:

    mungkin sy bklan sprti ini

    saya juga … mungkin… krn kmrn bar dtg tuh surat himbauannya .. dari KPP perihal yang sama … dianggap FP tidak tepat waktu

  • nagatomo

    Member
    27 May 2015 at 1:32 pm
    Originaly posted by Goodgirl:

    Rekan tidak sendiri,
    saya sudah kena 2 surat klarifikasi, total STP yg akan terbit dari 2 surat tersebut total 6 M lebih.

    gw juga dikantor ketar ketir nih 175 jt FP backdate , mana kas lg kosong… kasian perusahaan, gimana yg 6m….

    *terlaluaturannya x_x

  • rchris

    Member
    27 May 2015 at 2:29 pm

    Rekan2,

    KPP akan langsung mengenakan STP kah atau ada semacam "warning" dl ke kantor atas faktur pjak yang back date itu..Duh, bener2 deh nih SE bikin deg2an…

Viewing 1 - 15 of 133 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now