Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › PPh 46 tahun 2013 – Nasib Norma
PPh 46 tahun 2013 – Nasib Norma
dengan adanya PP 46 tahun 2013: nasih wp pribadi yang punya toko ssudah ngga usah pake norma lagii ya?
bisa dibilang nasib norma perhitungan selain pekerjaan bebas sudah ilang dong yah…
seperti nya gitu rekan.
salam
Kenapa ilang rekan?
- Originaly posted by jekday:
bisa dibilang nasib norma perhitungan selain pekerjaan bebas sudah ilang dong yah…
bisa dibilang..
- Originaly posted by imanmibu:
Kenapa ilang rekan?
ilang rekann…ngga dipake lagi.
misal: WP pribadi punya toko material. kalau tidak salah normanya 30% atau 40% dari omset. dikali tarif pasal 17. dan ingat batas norma <4,8M. juga.
sekarang sudah 1% dari omset.
pertanyaannya selanjutnya: Dalam Ketentuan Perhitungan Norma, WP Pribadi Pengusaha tertentu dibebaskan dari kewajiban Pembukuan.
PP 46/2013 tidak menyebutkan sedikitpun perihal pembebasan dari Kewajiban Pembukuan.
Nah WP Pribadi INi yang dulunya pake norma, sekarang kena PP 46/2013 : PPH 1% Apakah Diwajibkan Memiliki Pembukuan?
masukan rekan?
thx
- Originaly posted by jekday:
Nah WP Pribadi INi yang dulunya pake norma, sekarang kena PP 46/2013 : PPH 1% Apakah Diwajibkan Memiliki Pembukuan?
nggak
Salam
- Originaly posted by jekday:
Nah WP Pribadi INi yang dulunya pake norma, sekarang kena PP 46/2013 : PPH 1% Apakah Diwajibkan Memiliki Pembukuan?
hubungan norma, pencatatan dan pembukuan apa ya pak??
- Originaly posted by jekday:
Nah WP Pribadi INi yang dulunya pake norma, sekarang kena PP 46/2013 : PPH 1% Apakah Diwajibkan Memiliki Pembukuan?
untuk omset dibawah 4,8 M boleh (tidak wajib) menggunakan pembukuan —> menggunakan norma
kalo di atas 4,8M wajib pembukuan.Jadi kewajiban pembukuan tergantung omsetnya.
- Originaly posted by heppy:
untuk omset dibawah 4,8 M boleh (tidak wajib) menggunakan pembukuan —> menggunakan norma
kalo di atas 4,8M wajib pembukuan.Jadi kewajiban pembukuan tergantung omsetnya.
kalo sama dengan 4,8 M pakai pembukuan atau norma? hehe
Untung diingatkan rekan Priadiar4..
UU KUP Pasal 14 ayat 2:
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto sebagaimana dimaksud pada ayat (1), dengan syarat memberitahukan kepada Direktur Jenderal Pajak dalam jangka waktu 3 (tiga) bulan pertama dari tahun pajak yang bersangkutan.Jadi 4,8M ikut yang pembukuan…:)
Trims rekan sudah mengingatkan…
- Originaly posted by hanif:
nggak
Gimana dengan KUP Dibawah ini rekan.
Originaly posted by heppy:UU KUP Pasal 14 ayat 2:
Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas yang peredaran brutonya dalam 1 (satu) tahun kurang dari Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah) boleh menghitung penghasilan neto dengan menggunakan Normabukankah dengan tidak adanya pembebasan kewajiban Pembukuan oleh PP 46/2013 maka jatuhnya ke KUP ini.
bagaimana rekan?
- Originaly posted by jekday:
…tidak adanya pembebasan kewajiban Pembukuan…
mohon maaf saya belum paham kalimat tersebut… Bisa dibantu menjelaskan rekan?
UU KUP no 28 tahun 2007: Pasal 28
(1) Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan
bebas dan Wajib Pajak badan di Indonesia wajib menyelenggarakan
pembukuan.
(2) Wajib Pajak yang dikecualikan dari kewajiban menyelenggarakan pembukuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1), tetapi wajib melakukan pencatatan,
adalah Wajib Pajak orang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau
pekerjaan bebas yang sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan diperbolehkan menghitung penghasilan neto
dengan menggunakan Norma Penghitungan Penghasilan Neto dan Wajib Pajak
orang pribadi yang tidak melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan bebas.Pertama klarifikasi dulu, bukan pasal 14 tapi 28.
nah Ayat 1 kan menyebutkan WP OP yang usaha wajib pake Pembukuan.
Dengan adanya ayat 2, kewajiban Pembukuan dibebaskan, digantikan dengan metode Norma.Originaly posted by heppy:Originaly posted by jekday:
…tidak adanya pembebasan kewajiban Pembukuan…mohon maaf saya belum paham kalimat tersebut… Bisa dibantu menjelaskan rekan?
Maksudnya: PP 46/2013 hanya mengatur PPh WP Pribadi dengan omset <4,8M adalah Final 1%. tidak ada acuan bahwa WP dibebaskan dari kewajiban melakukan pembukuan. Bisa dibilang, WP OP Tertentu yang omset <4,8M wajib buat pembukuan untuk dikenakan PPh Final 1%.
Jadi Kalau WP OP tidak melakukan pembukuan, yah pake norma.
bagaiman rekan?
- Originaly posted by jekday:
Maksudnya: PP 46/2013 hanya mengatur PPh WP Pribadi dengan omset <4,8M adalah Final 1%. tidak ada acuan bahwa WP dibebaskan dari kewajiban melakukan pembukuan. Bisa dibilang, WP OP Tertentu yang omset <4,8M wajib buat pembukuan untuk dikenakan PPh Final 1%.
Jadi Kalau WP OP tidak melakukan pembukuan, yah pake norma.
bagaiman rekan?
lalau kenapa harus ada penjelasan pasal 3 ayat 1 PP 46 dan Pasal 8 ayat 1 PMK 107 ??