Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › Telat Bayar SSP di bulan puasa
Telat Bayar SSP di bulan puasa
jarang-jarangnya saya membayar SSP di bank tepat tanggal 10, tapi kemarin kebetulan baru bisa tanggal 10 baru keluar uang dari perusahaan untuk membayar, nah jam 11 siang saya beserta messanger ke BNP, bank DKI, kantor Pos, Bank Jasa jakarta, BCA.. tapi semua nya dengan kompak tidak terima, karena sudah offline buat pajak, loh bukannya BNP dan Bank DKI biasa sampai jam 2? ya karena sedang bulan puasa, itu alasan mereka.. saya sangat menghargai kewajiban bagi umat muslim menjalankan ibadah puasa, tetapi kenapa pelayanan kepada masyarakat jadi begini? tutup lebih awal ( sangat awal karena jam 11-12 sudah tidak menerima lagi ), akhirnya saya baru bayar tadi pagi tanggal 11.. dan tentunya denda 2%.. mengecewakan tentunya, bukan karena nilainya tetapi karena penutupan tempat pembayaran di tanggal 10 yang sangat amat cepat.. mohon maap, saya tidak bermaksud apa2, cuma mengungkapkan rasa kecewa saja..
bukan promosi bank nich.
tapi kebeneran perush kami selalu bayar pajak melalui bank mandiri. karena rutin bayar tiap bulan kadang 2kali bayar (tgl10&15) sampe2 kenal sama bagian setoran pajaknya. jadi sering dikasih kelonggaran mengenai jam closing.
mereka menyarankan untuk membuka rekening di bank mandiri dan melakukan pembayaran pajak secara debet ke rekening kpkn, tetapi sampai saat ini saya masih belum membuka rekening di bank mandiri karena kami pma dan rekening perusahaan di LN.Aneh ya? Coba tanya ke AR bapak (kalo ada) mengenai aturan penerimaan pembayaran pajak oleh bank persepsi. Kayaknya ada deh. Trus check ke bagian informasi bank tersebut mengenai kebijakan pershan dibln puasa. Trus crosscheck lagi dengan peraturan tata tertib perbankan yang dikeluarkan pemerintah/BI. Setahu saya bank persepsi gak bisa seenaknya menentukan jam berakhirnya penerimaan pembayaran pajak.
kalo boleh saya komentar, ada aturan bahwa bank pesepsi diharuskan membuka kas penerimaan pajak sampe pukul 15.00 waktu setempat. namun tidak ada aturan yang mengatur mengenai jam buka kas pajak pada bulan ramadhan. nah, mungkin salah satu penyebab ditolaknya setoran pajak rekan surjono dikarenakan mendekati waktu tutup kas bank tersebut. bank di bulan ramadhan biasanya tutup kas pada pukul 14.30. kalau setor pukul 2 siang pasti ditolak, karena mereka sudah memproses penerimaan SSP dan melimpahkannya ke rekening KPPN. mungkin seperti itu alasannya..
Betul tuch apa kate Bapak Wiguna, kalo alasan soal puasa kemudian males-malesan bekerja atuh kagak bener sebab mustinya kan dengan puasa malah seharusnya kinerja kita ningkat bukan malah drop ke bawah.
kalo boleh kasih saran nih, apabila rekan surjono menghadapi kendala seperti yang pernah dialami, bapak coba minta tolong ke banknya untuk membubuhkan tanggal penerimaan SSP pada tanggal 10, walaupun mereka nantinya baru meng-online-kan pada besok harinya. toh KPP tidak bisa mengecek SSP bapak disetorkan ke Kas negara melewati tanggal 10. itu saran saya, cuman jangan sampe ketahuan orang KPP ya pak.
kalo minta di stemple tanggal 10 sudah saya coba, tapi mereka tidak mau dengan berbagai alasan, intinya mereka merasa tidak mau direpotkan ( apalagi kan mereka tidak mendapatkan apa2 dari pembayaran pajak kita ini ) ini myang menyebabkan mereka merasa acuh tak acuh.. kalo bank bisa menerima setoran pajak ampe jam 15.00, coba dah rekan2 cek ke BCA Gajahmada, Permata AKR, BCA SLiPI, BNP Kelapa Gading dan masih banyak lagi dah, mereka hanya menerima maksimal jam 10.00 bahkan di BCA Gajahmada lebih ekstrem lagi karena mereka hanya menerima ampe jam 08.45.. boleh di test..
bapak bisa laporkan tuh ke KPP/DJP pusat. sebab penerimaan pajak sampe pukul 15.00 adalah komitmen bank kepada Dirjen Perbendaharaan. Bank-bank ikut lelang lo pak biar bisa dikukuhkan sebagai BO1, seperti Bank BRI yang mau bayar Rp 1,-/SSP ke DepBend asal dana pajak masuk melalui mereka.
Sudah saatnya ada terobosan dari DJP untuk membayar SSP dapat melalui e-banking, jadi bukti pembayaran SSP tsb kita lampirkan di SSP. Jadinya WP tidak perlu repot lagi. Tapi cuma sebatas ide sih.
Kelihatannya masih lama tuh baru dapat terealisasi….
Salam ORTax…iya neh makanya pusink dah denda 2 %, kecil seh 2 % tapi kalo Pajak terhutang nya gede ya jadi gede juuga dendanya padahal kan bukan kesalahan kita, emang ya orang2 yang kalo merasa sok penting itu suka seenaknya, padahal da bagus kita mau membayar ya..
Rekan Surjono, kalau mau dilihat dari kesalahan ada baiknya kita jangan langsung menyalahkan pihak lain. Disatu sisi anda merasa bahwa pihak Bank dengan semena-mena mempersingkat waktu penerimaan SSP padahal itu hari terakhir, sedangkan disisi bank mereka beranggapan kenapa tidak dari hari-hari sebelumnya saja setor. Tentu masing-masing punya argumentasi sendiri.
Dalam posisi kita yang hanya dapat mengikuti "rule of the game" maka no other choice kita harus mengikuti saja kebijakan yang dibuat meski terkadang kebijakan yang dibuat tidak menguntungkan buat kita.
Kebetulan sekarang dalam puasa, maka mari kita berbenah diri. No Offence..
Salam ORTax…nah kan saya sudah bilang dari pertama pak suyanto, saya hanya mengeluarkan uneg2 saja, saya menghargai sedang bulan puasa tapi banyak juga kan rekan2 yang lain yang setuju bahwa bulan puasa jangan dijadikan alasan untuk bermalas2 dan kinerja pekerjaan menurun.. apalagi tanpa pemberitahuan mempersingkat waktu penerimaan SSP menjadi sangat amat cepat..
best regards
Yones
Salam ORTax.
Memang beginilah sistem yang ada saat ini. Tidak ada pilihan yang lain tuh. Just follow the game. Marilah kita sama-sama berharap semoga keadaan ini dapat diperbaiki.