Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Pemotongan/Pemungutan SSP Pot PPH 23 oleh Bendaharawan diisi No NPWP Rekanan

  • SSP Pot PPH 23 oleh Bendaharawan diisi No NPWP Rekanan

     Tsazha updated 9 years ago 5 Members · 24 Posts
  • nugrohobasukirakhmat

    Member
    16 November 2015 at 12:17 pm

    menurut saya
    bukti potong+ssp+bukti pbk sudah bisa menjadi bukti PT A utk mengkreditkan.
    pajaknya juga udah masuk kas negara

    masalah bendahara ga lapor, itu kesalahan ada pada bendahara

    bukti yg dipunyai oleh PT A bisa menjadi data utk KPP utk melakukan himbauan kepada bendahara utk lapor.

    cmiiw

  • orock

    Member
    16 November 2015 at 12:18 pm
    Originaly posted by jon1201:

    tidak pernah ada bupot tsb. karena Pemotong tdk pernah melaporkannya

    utk Bukpot & SSP nya dibuat sndiri oleh PT.A dan disampaikan kepada Bend.B saat penyerahan dokumen penagihan.. lalu dikemudian hari kita tinggal ambil SSP Lbr 1 dan Bukpot yg telah di TT & Stempel (dgn kondisi kosongan tidak ada No BukPot dan tidak ada tanggal)

    dari Sisi penjual : yg penting dah ada BukPot dan jelas di TT dan Stempel meski tidak ada No BukPotnya shngga pada akhir tahun di gunakanlah BukPot tsb sbg kredit pajak..

    Pertanyaan :
    1. Sah atau Tidak BukPot tersebut?
    2. Apakah Bendaharawan Pemerintah (RSUD) kebal terhadap aturan pajak? (krn hal tsb berlangsung sejak dari 3 tahun yg lalu saat gw kerja di PT.A) dan bbrp kali disampaikan ke AR nya PT.A tp sampe skrg jg msh sama "kelakuan" nya bend.B tsb yg malah bikin repot Rekanan

    thanks

  • nugrohobasukirakhmat

    Member
    16 November 2015 at 12:21 pm

    1. ssp atas bukpot sudah dibayarkan ke kas negara?
    2. tidak ada bendahara pemerintah yg kebal thd aturan pajak

    cmiiw

  • orock

    Member
    16 November 2015 at 12:26 pm
    Originaly posted by nugrohobasukirakhmat:

    ssp atas bukpot sudah dibayarkan ke kas negara?

    sudah disetorkan oleh bend.B dan PT.A terima SSP Lbr 1

  • jon1201

    Member
    16 November 2015 at 12:34 pm
    Originaly posted by orock:

    1. Sah atau Tidak BukPot tersebut?

    sepanjang Bupot tidak merubah tampilan dan nilai, maka tidak perlu minta direvisi.. karna bupot yg lama tetep sah, dan masih bisa dipake utk dikreditkan

    Originaly posted by orock:

    Apakah Bendaharawan Pemerintah (RSUD) kebal terhadap aturan pajak?

    semua WP jika terindikasi ada pelanggaran pajak pasti kena sanksi sesuai aturan yg berlaku.
    UU No.6 Th.1983 tentang KUP pasal 39 ayat 1 (terakhir diubah UU No.16 Th.2009)

  • orock

    Member
    16 November 2015 at 12:39 pm

    okey thanks banyak rekan jon & rekan nugroho.

    selanjutnya utk proses Pbk gimana caranya (krn ada kesalahan tulis no npwp pada ssp)
    1. ssp atas pph 23 (411124.100) tertera nama npwp adlh PT.A (pdhl PT.A adlh pihak yg dipotong)
    2. ssp akan di Pbk menjadi atas nama Bend.B (si pemotong)

    tanya :
    1. Siapakah yg dapat melakukan PBk? dan diurusnya di KPP mana kah?
    2. Apakah juga perlu dilampirkan surat pernyataan dari lawan transaksi nya utk penggantian no npwp pada Pbk tsb?

    thanks

  • jon1201

    Member
    16 November 2015 at 12:49 pm
    Originaly posted by orock:

    Siapakah yg dapat melakukan PBk? dan diurusnya di KPP mana kah?

    keduanya PT.A dan bend.B bisa melakukan PBK itu, dan bisa minta ke masing-masing KPP
    namun, pelaporan pembetulan harus dilakukan oleh Bend.B ke KPP dia

    Originaly posted by orock:

    Apakah juga perlu dilampirkan surat pernyataan dari lawan transaksi nya utk penggantian no npwp pada Pbk tsb?

    tidak perlu. lampirannya cukup sesuai PMK.No.242 hanya permohonan dan kuasanya jika ada

  • orock

    Member
    16 November 2015 at 1:42 pm

    terimakasih rekan jon

  • Tsazha

    Member
    18 November 2015 at 2:10 pm

    Dari jaman rekiplik ampe jaman revolusi mentol kata Bang Sistop, berurusan dengan Pemerintah/BUMN memang bikin pening. "Mereka" yang buat aturan, "mereka" yang tidak melaksanakan. Dan Wajib pajak kalau tidak ikut aturan harus tanggung resikonya.

    Mengkreditkan SSP, Surat PBK, atau Bukti Potong bodong memang beresiko. Tax auditor tidak seragam menilai hal ini. Ada yang strict harus ada laporan konfirmasi dari KPP lawan transaksi, adapula yang nyante, kalau bukti potong tidak ada cukup membuktikan dengan rekening Koran bahwa kita menerima pembayaran dipotong pajak. Itu terjadi kepada rekan saya terkait Pemotongan PPh 23 oleh non Pemerintah/non BUMN. Barangkali dasar pemikirannya yang lebih bertanggung jawab adalah pihak pemotong pajak, bukan yang dipotong.

    Untuk pemotongan pajak oleh pemerintah/BUMN barangkali saja toleransinya lebih besar lagi. Karena itu temennye die juge… 🙂

    Salam

Viewing 16 - 24 of 24 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now