Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Badan › prive nya CV
eh kalo prive nya direktur (persero pengurus) cv kena pph apa?
trus kalo prive nya persero komanditer cv kena pph apa?
dasar aturannya apa?
makasih byk ya rekan2.Prive terutang PPh Ps 17 & dilaporkan dlm SPT Tahunan 21 para pesero krn Modal CV tdk terbagi atas saham.
Mohon koreksinya..
Prive yg diambil dari CV oleh owner tdk kena pajak lagi, di SPT 1770 tahunan ada tuh kolomnya
maaf rekan onorus, bukan nya kalau modal CV tdk terbagi atas saham-saham yang justru tidak dikenakan pph? seperti nya saya pernah baca tapi saya lupa dasar hukum yang mana. munkin rekan onorus ada informasi untuk dasar hukum nya? thanks before atas info nya..
Sebagai pemilik dari suatu perseroan komanditer yang modalnya tidak terbagi atas saham-saham, firma, kongsi atau persekutuan, setiap penghasilan yang diterima atau diperoleh dari badan-badan tersebut, dengan nama dan bentuk apapun, termasuk gaji, honorarium, pemakaian hasil, pengambilan prive, dan sebagainya dan bagi badan-badan yang bersangkutan tidak boleh dibebankan sebagai biaya dan bagi pemilik bukan sebagai obyek Pajak Penghasilan
Kalau seperti yang disebut kan rekan otong saya pernah baca di UU pph psl 4 ayat (3) huruf i , dan UU pph psl 9 ayat (1) huruf f. tetapi saya tidak ada membaca pembahasan masalah PENGAMBILAN PRIVE pada psl tsb.., kalau rekan ada dasar hukum yang lain, mohon info nya donk..
iya sih kalo buat cv nya gak bisa dibiayakan, tapi kalo buat direktur nya gimana?
karena ama cv gak bisa dibiayakan, jd otomatis gak bisa masuk spt 21 nya cv.
kalo penyertaan badan di badan lain emang bukan penghasilan bagi badan yg menerima. tapi kalo buat orang pribadi (direktur) apa jg kayak gitu perlakuannya?
mohon pendapatnya. eh sama dasar aturannya juga ya. 😛
trims yah!eh satu lagi, kalo emang gak terutang berarti ngambil berapa pun gak ada batasannya ya? jadi kalo kita punya cv n kita banyak ngambil prive dari sana, tetap aja spt tahunan kita (sbg pemilik) nihil ya?
sy punya kasus ada orang pribadi punya cv dimana seluruh penghasilan cv nya dikenakan pph final, jd spt tahunan cv n pemilik sama2 nihil ya?
terima kasih byk ya atas bantuannya.oke saya udah liat spt 1770 nya. makasih ya rekan husin.
- Originaly posted by asma:
Kalau seperti yang disebut kan rekan otong saya pernah baca di UU pph psl 4 ayat (3) huruf i , dan UU pph psl 9 ayat (1) huruf f. tetapi saya tidak ada membaca pembahasan masalah PENGAMBILAN PRIVE pada psl tsb.., kalau rekan ada dasar hukum yang lain, mohon info nya donk..
Acuan saya memang pasal tersebut karena dalam pengertian akuntansi yang dimaksud prive sama pengertiannya dengan pembagian deviden atau dengan kata lain pembagian laba (seperti yang disebutkan di Pasal 4 ayat 3), bukan begitu rekan asma ?
prive beda dengan deviden..
prive=modal
deviden=hasil dari modal.Sehingga scr hukum sesuka hati pemilik modal dong ambil duit dia, wong duit dia sendiri..
Yg mungkin mesti diperhatikan dalam memilih jenis badan usaha adalah selain keuntungan perpajakan, adalah konsekuensi dari segi hukum.
Memang dr segi pajak lebih menguntungkan bagi pemilik, karena bagian laba dari CV tidak dikenakan pajak lg utk PPh 21 nya. Sedangkan PT double taxation, karena deviden dikenakan pajak lagi.Masuk dalam komponen penghasilan lg dan kemungkinan kena tarif yg 35%.
Namun dari segi hukum, CV mengenal tanggung jawab sampai harta pribadi.Jadi kl ada wanprestasi pemilik bertanggung jawab sampai harta pribadi.Sedangkan PT tidak, hanya sebatas modal nya saja.baik CV atau PT tidak ada double taxation karena PPh dividen boleh dikreditkan, kalo UU PPh baru walaupun PPh Dividen final tapi menggambarkan kemampuan ekonomis WP, artinya kalo WP membeli aset memang dari kasnya sendiri yg tidak akan dikenakan pajak lagi, Lain halnya kalo ada maksud mau merekayasa Laporan SPT memang jadinya serba salah, ha..ha..
Pak Sony, istilah tidak ada double taxation itu bahasanya pembuat UU dan Fiskus!
Pada prakteknya Deviden itu Double Taxation dr segi pemilik modal!
maunya pemilik modal kan karena sudah dikenakan Pajak di badan, jgn lg dong dikenakan di pribadi.Memang bisa dikreditkan,tp bukan itu esensinya maunya pemilik modal.
Kenapa dikatakan double taxation?Deviden datangnya dr retained earning.Dimana retained earning sudah bersih, karena laba tersebut sudah dikenakan Pajak sebelumnya dalam badan usaha berbentuk PT.
Cuma secara hukum memang seperti itu, karena hukum perdata kita, memandang PT adalah "pribadi" yang terpisah dengan "pribadi" pemilik modal.
Sehingga scr pajak, sbnrnya lebih menguntungkan bentuk usaha CV. Tapi scr Hukum, lebih baik PT, karena adanya klausul tanggung jawab terbatas, sedangkan CV tanggung jawab smp dgn harta pribadi..Makanya penerima BLBI walaupun perusahaan bangkrut, pemilik tetap kaya raya, dan berkeliaran jadi socialite.