Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › PPN SAAT BELI OBAT
IRONIS MEMANG SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA. SUDAH SAKIT MASIH HARUS BAYAR PAJAK PPN. Mestinya sudah saatnya penebusan obat di apoti dan rumah sakit baik untuk rawat jalan maupun rawat inap dibebaskan dari PPN.
gk cuman beli obat aja, ongkos dokter juga termasuk ppn lho!
makanya kalo mo gak kena pajak yach ke dukun aja atuhkalo perlu ke paranormal aja, tapi ingat sebagai waganegara yg baik itu juga harus taat membayar pajak. Kalo mau nggak nanggung pajak sendirian suruh nangguna aja perusahaan…..
untuk wuriant, tahu gak alamat paranormal yg jitu ? he..hee,,
haha!!…
jadi forum share contact person paranormal nih 😀- Originaly posted by wuriant:
ongkos dokter juga termasuk ppn
Jasa kesehatan medik bukannnya non objek PPN?
yup, Berdasar Pasal 4A ayat (3) UU PPN 1984 jo Pasal 5 PP Nomor 144 Thn 2000 tidak dikenakan PPN.. meliputi:
1.jasa dokter umum, spesialis & dokter gigi,
2.jasa dokter hewan,
3.jasa ahli kesehatan spt: akupuntur,ahli gigi, dll
4.jasa kebidanan,dukun bayi, dan sejenisnya
5.jasa paramedis,perawat, dan sejenisnya
dalam hal ini rekan eddy mengomentari PPN atas penjualan obat 😀iyah bener jasa dokter bukan objek pajak.
maksud saya tarif dokter pasti charge nya termasuk pajak karena dokternya nanti bayar pajak kan.kalo kita karyawan sih kayaknya gak masalah,
karena menjadi beban kantor.atas penghasilan dokter emang kena pajak penghasilan, sama kayak profesi yg laennya. masak petugas administrasi yg gajinya di atas ptkp aja kena pajak, kok dokternya gak bayar pajak. tapi spt kata rekan abinzz, jasa dokter bukan objek PPN, jd gak boleh bebanin ppn 10% ke customer (pasien).
obat yg kena ppn cuma yg untuk rawat jalan aja, kalo rawat inap kayaknya nggak deh.kalo menurut saya ketentuan dari PPno144th2000 tentang Jasa yang tidak kena pajak yakni jasa kesehatan telah diterapkan sepenuhnya. bahwa atas pembelian obat dirumah sakit tidak terutang PPN karena sudah termasuk dalam penenyerahan jasa kesehatan yang diserahkan oleh rumah sakit kepada pasien sedangkan atas pembelian obat di apotik atau untuk pasien rawat jalan akan terutang PPN karena didalam pembelian obat tersebut sudah tidak ada unsur penyerahan jasa kesehatan disana.
Tetapi untuk Kebaikan aspek kesehatan seluruh masyarakat indonesia saya juga kurang setuju untuk dikenakan PPN karena obat ini termasuk barang yang tingkat urgensi kebutuhannya sangat tinggi bagi sisi pengguna. seperti kita tahu bahwa dalam salah satu peraturan yang menetapkan barang apa saja yang terklasifikasi sebagai Barang Kena Pajak yaitu ada barang-barang kebutuhan pokok, bukankah obat juga termasuk kebutuhan pokok bagi yang membutuhkan.
Jadi kepada para pembuat kebijakan PPN agar mempertimbangkan hal ini…
Thanks…bagi temen2 dan moderator, mohon bantuannya ya.
seorang dokter kecantikan memberikan jasa kepada pasien dan tentu diikuti dengan pemberian obat-obatan medis.apakah atas jasa dan obat-obatan tersebut kena ppn ? please tolong aku ya
- Originaly posted by EDDYPRASETYO:
IRONIS MEMANG SUDAH JATUH TERTIMPA TANGGA. SUDAH SAKIT MASIH HARUS BAYAR PAJAK PPN. Mestinya sudah saatnya penebusan obat di apoti dan rumah sakit baik untuk rawat jalan maupun rawat inap dibebaskan dari PPN.
Iya sih…, kalo dipikir-pikir, pajak yang paling besar kita bayar atas penghasilan kita adalah PPN. Karena hampir 80% semua barang maupun jasa yg kita konsumsi mengandung PPN di dalamnya. Oh iya jangan tanyakan 80% angka darimana, itu hanya gambaran bhw PPN yg kita bayar jauh lebih besar ketimbang PPh kita.