Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Badan › pph pasal 4 ayat 2 jasa kontruksi
pph pasal 4 ayat 2 jasa kontruksi
kalau misalnya udah terlanjur bakal kena sanksi denda ato cuman di suruh pembetulan biasanya master?
- Originaly posted by rickyvarian:
kalau misalnya udah terlanjur bakal kena sanksi denda ato cuman di suruh pembetulan biasanya master?
pemindahbukuan PBK beda NPWP. sanksi telat lapor bagi PT B, buat PT A tidak ada sama sekali
master satu lagi ada kasus gini , lawan transaksi kita pengen di buatin faktur yg npwp nya perorangan tapi pengen di ganti jdi cv ……? apakah bakal jdi masalah ?cuman di ganti nama nya ajh tapi npwpnya perorangan
- Originaly posted by rickyvarian:
master satu lagi ada kasus gini , lawan transaksi kita pengen di buatin faktur yg npwp nya perorangan tapi pengen di ganti jdi cv ……? apakah bakal jdi masalah ?cuman di ganti nama nya ajh tapi npwpnya perorangan
transaksi sebenarnya ke pihak badan usaha atau perorangan? faktur sudah pernah dilaporkan?
- Originaly posted by jon1201:
jelas Pusat donk rekan..
Thanks rekan Jon (y)
belum pernah di laporkan , bulan ini transaksinya jdi npwp nya mah perorangan (misal punya bpk budi) nah si bpk budi ini pengen supaya nama bapak budi nya di ganti jdi cv , maju misalnya apakah bisa seperti itu master?
transaksi nya sama org pribadi pak ? cuman pengen di ganti nama ajh di fktur pajaknya jdi cv , maju misalnya nah itu gpp ato jdi msalah nantinya ??
- Originaly posted by dharmawan a:
kalau kita biarkan di laporan SPT Badan (masih gantung belum terselesaikan), masih ada penghasilan sewa yang belum dipotong pph final. Bagaimana kita menghitung pph yg belum terpotong tersebut ?
Bukankah PPh final sudah tidak dihitung lagi di SPT Tahunan?
- Originaly posted by begawan5060:
Bukankah PPh final sudah tidak dihitung lagi di SPT Tahunan?
Betul master, tapi kalau ada penghasilan yg belum dipotong oleh pemungut bagaimana penyajiannya? Kalau kita pending untuk tahun beriktunya, tidak sinkron dengan omzet kita di SPM PPN.
- Originaly posted by dharmawan a:
Betul master, tapi kalau ada penghasilan yg belum dipotong oleh pemungut bagaimana penyajiannya?
Dipotong atau belum, tetap disajikan di SPT Tahunan, dan tidak perlu dipending..
- Originaly posted by begawan5060:
Dipotong atau belum, tetap disajikan di SPT Tahunan, dan tidak perlu dipending..
Ok master, tetapi karena belum dipotong pph finalnya, maka total peredaran usaha tidak sesuai dengan PPh Ps. 4 ayat(2) yang telah dipungut/disetorkan sendiri (utk WP OP)…….jumlahnya jadi tidak 10 % (untuk persewaan bangunan)
Menurut hemat saya, apabila lawan transaksi tidak memotong PPh final tersebut sebaiknya penyedia jasanya yang menyetorkan sendiri. Demi menghindari telat setor…dan sesuai dengan pengakuan beban pajak penghasilan final disisi penyedia jasa / penyewa di akhir tahun.. lain lain nya saya kira hal administratif saja yah…salam
- Originaly posted by dharmawan a:
Ok master, tetapi karena belum dipotong pph finalnya, maka total peredaran usaha tidak sesuai dengan PPh Ps. 4 ayat(2) yang telah dipungut/disetorkan sendiri (utk WP OP)
Contoh :
Jasa persewaan, disetor sendiri = 400
Jasa persewaan, dipotong pihak lain = 100 (belum dipotong)
SPT Tahunan diisikan :
omset PPh final = 500
PPh terutang = 50
Jadi, pengisian/pelaporan SPT Tahunan nggak ngaruh.. - Originaly posted by begawan5060:
PPh terutang = 50
waktu isi di form SPT 1771-IV Bag, A : PPh Final point 7 : DPP = 500. PPh terhutang disi 50 master ? Padahal yang telah kita setorkan cuma 40 saja. Apa Fiskus tidak memeriksa jumlah ketidaksesuaian ini master berdasarkan data base mereka ?
- Originaly posted by dharmawan a:
Apa Fiskus tidak memeriksa jumlah ketidaksesuaian ini master berdasarkan data base mereka ?
Misalkan mereka memeriksa dan menanyakan, memangnya mereka mau apa? menagih ke kita?
SPT Tahunan tidak ada hubungannya dengan pemenuhan kewajiban perpajakan PPh final (PPh final ada SPT tersendiri)