PPh pasal 23 atau 4 ayat 2
updated 12 years, 9 months ago
7 Members
·
23
Posts
Originaly posted by mahendra:maksudnya rekan begawan ialah, ancam apabila tidak mau dipotong/tidak mau melakukan kewajiban perpajakan. tidak ada pembayaran atas jasa EO tersebut. kalau masalah EO tidak mau repot ya tinggal lakukan metode gross up, betul tidak rekan begawan??hehe..apa saya salah menapsirkan??
Betuuuuuulll…
jadi PPh 23 ya rekan2 ? kenapa ada yang bilang PPh pasal 4 ayat 2 ? mana yang seharusnya ?
- Originaly posted by shaira:
jadi PPh 23 ya rekan2 ?
Benar…
Originaly posted by shaira:kenapa ada yang bilang PPh pasal 4 ayat 2 ?
Siapa yang bilang?
Apabila persh EO tsb sudah ber-NPWP/pemotong pajak, maka pembayaran sewa dari EO ke pihak Mall, dipotong PPh Ps 4(2) oleh EO tsb, karena yang melakukan transaksi sewa-menyewa adalah antara EO dan Mall. teman di KPP rekan hehe
baiklah kalo begitu saya pakai gross up saja
Terima kasih rekan semua….
- Originaly posted by shaira:
jadi PPh 23 ya rekan2 ? kenapa ada yang bilang PPh pasal 4 ayat 2 ? mana yang seharusnya ?
Originaly posted by begawan5060:Apabila persh EO tsb sudah ber-NPWP/pemotong pajak, maka pembayaran sewa dari EO ke pihak Mall, dipotong PPh Ps 4(2) oleh EO tsb, karena yang melakukan transaksi sewa-menyewa adalah antara EO dan Mall.
Sangat setuju dengan Master Begawan
salam
- Originaly posted by shaira:
teman di KPP rekan hehe
yeeee enggak benar tuh temannya…
Kesimpulannya :
Jasa EO adalah objek PPh 23.
Karena enggak punya NPWP, tarif efektifnya jadi 4 %
Karena EO enggak mau penghasilannya dipotong pajak, dalam arti dia hanya mau terima net, lakukan gross up.
Dengan demikian, pengeluaran untuk promosi ini bisa jadi biaya bagi perusahaan.
happy ending…
he he heSalam
Kalau bisa di gross up yaa di gross up aja lah… kasi pengertian sama si EO.. toh dia dapat dalam jumlah yang sama toh… kalau ga punya NPWP kena 4% ,
4% X Rp 10500 .. ga terlalu besar sih .. kalau EO nya berkeras .. ambil resiko and next jangan pake lagi …heheheterima kasih semua….
