Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Lain-lain › Petugas Fiskus yang nakal
Mendingan menurut aku kita kuatin dulu yg ada dikata terkait dg data pajak dan segala tetek bengeknya, baru setelah itu jika ada petugas fiskus yg nakal kita action langsung melawan…. tapi nggak pakai ada jotos lho.
Alhamdulillah, belom pernah ketemu fiskus yang nakal…
Masak sih masih dijaman reformasi birokrasi di jajran Dep Keu masih ada petugas yang nakal. Kalau SPT kita sesuai apa adanya gak usah kuatir.
reformasi birokrasi itu di kantor, kalo diluar malak dia, di warung nego, di kafe itung-itungan amplop.
Pak yasin bisa aja….
malah ada yg minta "guling" segala
Fiskus Nakal!…
Ihh… Jewel aja… Setlaaap (setraaap) kalo perlu..
waduh minta "guling" mo bobo ciang kali mereka 😀 Piss
ya setuju dgn rekan2 skalian
dgn adanya reorganisasi di jajaran dirjen pajak, yaitu dgn merubah kpp biasa menjadi sitem kpp pratama, kpp madya atau kita sering mendengar lto, mto, sto, mungkin cara reorg ini menjadi cara yg lumayan ampuh dalam membabat tradisi turun temurun oknum pajak yg nakal, sy pernah melewati satu masa dimana pd saat pemeriksaan berlangsung terjadi 'negosiasi harga pas tancap gas' antara bos sy dan 'oknum fiskus', hingga sekarang sy pindah kerja dan kppnya pake kpp lto, ngalamin juga babak belurnya audit dan negosiasi panjang pertarungan ilmu, penafsiran terhadap suatu masalah, dan semua tanpa 'ongkos jajan' untuk ptugas fiskus, (bahkan untuk makan siang bareng sekalipun) mereka menolak,
skrg sy byk berharap, semoga babak fiskus yg nakal sudah berlalu dan tidak ada lagi dimuka bumi indonesia ini.. semoga, amin…knp di sini ngomongnya ada petugas pajak, yang jelas aja sebutin namanya dan di kpp mana, setauku di forum ini pasti ada KITSDA-nya, mereka itu paling ditakuti petugas pajak loh…. jangan-jangan malah hanya emosi semata karena merasa dibebani syarat2 yang macem2 menurut teman2. Padahal, sebenarnya memang seperti itu, saya sering berhadapan dengan WP yang selalu mengatakan "tahun lau saya bisa lapor seperti ini, pak". kemudian saya tolak karena memang syaratnya kurang. mungkin malah teman2 di sini merasa seperti itu. Sehingga, dengan ragu2 untuk mengadukannya… Jangan takut, Kalau Benar Mengapa Harus Gentar. Malah aduin aja ke KPK sekalian.
Seperti rekan Kejam, kalau benar mengapa gentar. So, kita harus ngeliat kita sendiri secara jernih baru tuh di fiskus.
sepertinya rekan kejam orang KPP ya… saya tidak menyatakan semua orang fiskus itu nakal. hanya segelintir orang seperti pengalaman saya dengan KPP setempat. Adalah etika tidak menyebutkan nama personil dan daerah KPP orang tersebut. toh… saya sudah laporkan ke pusat langsung. dan orang itu dimutasi.. kalau masalah gentar, kemi tidak gentar pak. kalo merasa benar, mengapa harus risih. tapi personil tersebut jelas2 menyatakan ingin minta uang untuk mengurus keberatan kami.
Kalo skr yg masi ada oknum2ny biasany cuma KPP2 kecil, KPP besar macam PMA , BUMN, PMB sudah lebih profesional.. untuk sangsi bagi pegawai negeri diatur di PP no 30 th 1980 kl g salah..