Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Badan › Perhitungan PPh 21 ats karyawan yang memiliki penghasilan di dua tempat kerja
Perhitungan PPh 21 ats karyawan yang memiliki penghasilan di dua tempat kerja
- Originaly posted by aduha:
Oh gitu, klo gitu saya ngerti, oh ya satu lagi, nah pada saat disetahunkan PPh 21 kurang bayarnya kan banyak tuh
KB saat penyampaian SPT Tahunan OP ditanggung oleh WP sendiri
waduh, rugi donk klo gitu, nilainya juga pasti besar soalnya PTKP kan sangat membantu, ng ada cara lain ya ???
- Originaly posted by aduha:
waduh, rugi donk klo gitu, nilainya juga pasti besar soalnya PTKP kan sangat membantu, ng ada cara lain ya ???
ini konsekuensi WP punya penghasilan lebih dari satu tempat kerja. Ini cukup fair rekan, makanya janga serakah, kasih pekerjaan tersebut ke pencari kerja yang lebih membutuhkan hehe (kidding)
iya sih, tapi mau gimana begitu lah keadaanya. Ada ng Undang-Undang or Peraturan Pajak tentang Perhitungan PPh 21 bagi karyawan yang memiliki penghasilan di dua tempat kerja, agar lebih afdol jika kita baca peraturannya, Btw makasih ya, makasih banyak, soalnya infonya sangat membantu, makasih ……………….
- Originaly posted by priadiar4:
ini konsekuensi WP punya penghasilan lebih dari satu tempat kerja. Ini cukup fair rekan, makanya janga serakah, kasih pekerjaan tersebut ke pencari kerja yang lebih membutuhkan hehe (kidding)
selagi bisa dapat 2 kenapa harus 1..
hehehe - Originaly posted by aduha:
Atau aq salah ya,
yang ini
he he hejadi gini, masing-masing perusahaan menghitung dengan cara yang sama.
Nanti, saat kedua penghasilan tersebut digabung di dalam SPT Tahunan PPh, pajak terutang atas total kedua penghasilan bakal dihitung ulang. nah, PTKP nya hanya satu saja. PPh 21 yang sudah dipotong oleh masing-masing perusahaan diperhitungkan sebagai kredit pajak. Hasil akhirnya akan terjadi PPh kurang bayar di dalam SPT Tahunan PPh OP si karyawan.
Mengapa begitu?.
Sebab, sebelumnya di perusahaan dapat dua kali PTKP, di dalam SPT Tahunan akhirnya hanya satu PTKP. Nombok dong akhirnya si karyawan.Demikian….
Salam
Ada ng Undang-Undang or Peraturan Pajaknya ??? emang sih dah ngerti, tapi pingin lihat Undang-undangnya.
lihat petunjuk pengisian SPT Tahunan OP
Salam
- Originaly posted by aduha:
Nah dari format perhitungan diatas kan ada pengurang penghasilan yaitu PTKP, yang saya masih bingung jika kita membuat perhitungan PPh 21 untuk masing2 perusahaan,
He..he….he… kenapa bingung? Bukankah yang ngetung PPh 21 masing-masing persh?
Persh A mengetung dengan mengurangkan PTKPm sudah benar…, ngapain ngurusin etungan persh B? Demikian pula sebaliknya..Originaly posted by aduha:dengan otomatis kita membebankan PTKP dua kali, apakah itu tidak jadi masalah????
Sangat tidak masalah. Justru yang bermasalah itu kalo hanya salah satu saja yang pake PTKP..
- Originaly posted by aduha:
Oh gitu, klo gitu saya ngerti, oh ya satu lagi, nah pada saat disetahunkan PPh 21 kurang bayarnya kan banyak tuh, yang nanggung kekurangan itu perusahaan A atau B, atau pribadi, soalnya dimasing2 perusahaan menggunakan gross up
Pasti kurang, rekan… apalagi setelah ph-nya digabungkan terkena lapisan tarif yang lebih tinggi (terkena progresifitas tarif)
Saya mencoba menjawab ya..
Berarti kan sebagai pegawai tetap pada masing-masing perusahaan, dalam artian mendapatkan bukti potong 1721 A1 dari PT A dan PT B (pasal 21 sudah dipotong oleh perusahaan)
nah, menghitungnya :
penghasilan netto dari kedua 1721 A1 tersebut dijumlahkan, hasilnya dikurangi PTKP (bukan penjumlahan dari PTKP kedua bukti potong 1721 A1 tadi, tapi hanya satu PTKP saja). selanjutnya dikalikan tarip progressif deh..
nanti pada SPT Tahunan PPnh terutang tadi dikurangi dengan PPh yang sudah dipotong (jumlahkan PPh yang sudah dipotong lihat bukti potong 1721 A1 dari PT A dan PT B).
biasanya hasilnya menjadi kurang bayar (pph pasal 29).