Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Akuntansi Pajak › Pencatatan Persediaan Fifo atau Average
Pencatatan Persediaan Fifo atau Average
Tul bro…..(ikutan jdi provokator nich… hi3x….)
Selama brg tsb mempunyai masa bakti (he3x….kedaluarsa) maka akan ada brg yg tdk terpakai/retur, akan muncul pengakuan lain yg dpt menyebabkan kerugian pihak prshn. Oleh sebab itu, sya sarankan memakai metode FIFO shg stock brg yg lama hrs terjual lbh dahulu kecuali prshn yakin dpt menjual semua stock brgnya seblm masa baktinya selesai! (silahkan pakai average, biar untung buuuaannyaak X… hi3x….)
O..ya….nawaitu nich, FIFO itu menhslkan HPP yg lbh rendah dibandingkan LIFO & Average yach dan juga HPP yg tinggi/rendah blm tentu menjamin pajak badan akan tinggi atau rendah, chan msh ada BOP (fix,variabel, mixed, direct or indirect), By Pemasaran & By Admistrasi Umum …..semuanya slg berkaitan lho, jdi bagaimana kita mengantisipasi serta memperhitungkannya sja.
Oceh….Boz….
(mohon koreksinya….friend..)terimkasih atas masukannya rekan permesti
salam
- Originaly posted by tubagusrudy:
klw barangnya ada umurnya atau ada kadaluarsanya atau model mempengaruhi waktu, tentunya harus dipertimbangkan mengg. FIFO.
mau koreksi sedikit, tidak ada hubungan antara metode FIFO dengan kadaluarsa barang, metode tersebut akan mempengaruhi besarnya HPP dan pencatatan serta nilai persediaan..
menurut pendapat saya, penggunaan kedua metode ini sama baiknya karena dua2nya diakui secara fiskal, namun saya lebih menyarankan menggunakan metode FIFO karena:
1. menghasilkan laba yang lebih besar (karena hpp kecil), nilai persediaan (current asset) lebih besar dibanding average, karena nilai persediaan merupakan nilai pembelian terakhir. asumsi: harga barang selalu naik2. pencatatan juga lebih mudah apabila terjadi retur penjualan/pembelian, kerusakan, dll.
mungkin itu saja dari saya.. thx
- Originaly posted by billoechii:
mau koreksi sedikit, tidak ada hubungan antara metode FIFO dengan kadaluarsa barang,
maksud hubungannya begini nich bro…..
FIFO = First In First Out (brg yg pertama masuk/dibeli harus keluar lebih dahulu/terjual, jdi klo ada perlakuan kedaluarsa barang jka tdk menggunakan method FIFO maka barang tersebut akan expired sebelum sempat terjual shg akan menjadi cost & mengurangi profit prshn gitu….. Kalau terjadi seperti itu pengaruh tdk ke HPP nya…??? (analisis logika terbaliknya…..!!!)
Oceh…..Boz….
(mohon koreksinya friend…..) - Originaly posted by permesti:
FIFO = First In First Out (brg yg pertama masuk/dibeli harus keluar lebih dahulu/terjual, jdi klo ada perlakuan kedaluarsa barang jka tdk menggunakan method FIFO maka barang tersebut akan expired sebelum sempat terjual shg akan menjadi cost & mengurangi profit prshn gitu….. Kalau terjadi seperti itu pengaruh tdk ke HPP nya…???
begini rekan permesti.. jika diartikan secara awam memang benar seperti itu, tapi maksud dari metode ini adalah first in first out hanya sekedar pada perhitungan nilai hppnya saja, namun barang yang dikeluarkan terserah si perusahaan, mau yang dibeli duluan atau yang terakhir..
ilustrasinya begini, perusahaan (pt a) membeli barang 10 buah dengan harga @100 kemudian membeli lagi 10 buah dengan harga @110 kemudian beli lagi 10 buah dengan harga @120 (semua barangnya sama) kemudian terjadi penjualan sebanyak 15 buah seharga 2000..
hpp fifo: (10×100) + (5×110) = 1550 —–> laba 450
hpp average = 1650, dapet dari ((1000+1100+1200)/30) * 15 —-> laba 350intinya, baik pake fifo, average atau lifo sekalipun, ketika terjadi penjualan, perusahaan bebas mau ngeluarin 15 barang yang dibeli pertama (pada harga 100), kedua (pada harga 110) atau ketiga (pada harga120), yang penting bila perusahaan pake metode fifo brarti hppnya 1550 laba 450, nah kalo pake average hppnya 1650 laba 350… jadi gak ngaruh sama kadaluarsanya suatu barang… kadaluarsanya barang tidak dipengaruhi metode pencatatan persedian tapi dari laku atau tidak lakunya barang tersebut..
thx
Benar.. FIFO bukan diartikan secara harafiah yaitu barang masuk pertama harus keluar pertama.. tetapi harga yang pertama yang keluar pertama..
- Originaly posted by billoechii:
jika diartikan secara awam memang benar seperti itu, tapi maksud dari metode ini adalah first in first out hanya sekedar pada perhitungan nilai hppnya saja, namun barang yang dikeluarkan terserah si perusahaan, mau yang dibeli duluan atau yang terakhir..
sependapat
- Originaly posted by billoechii:
1. menghasilkan laba yang lebih besar (karena hpp kecil), nilai persediaan (current asset) lebih besar dibanding average, karena nilai persediaan merupakan nilai pembelian terakhir. asumsi: harga barang selalu naik
2. pencatatan juga lebih mudah apabila terjadi retur penjualan/pembelian, kerusakan, dll.
rekan billoechii, makasih atas masukannya…
jadi menurut rekan2 semua, perusahaan dagang lebih baik memilih metode pencatatan persedian dengan menggunakan Fifo, gitu kan ? karena asumsi harga berang selalu naik.
salam
- Originaly posted by begawan5060:
begini rekan permesti.. jika diartikan secara awam memang benar seperti itu, tapi maksud dari metode ini adalah first in first out hanya sekedar pada perhitungan nilai hppnya saja, namun barang yang dikeluarkan terserah si perusahaan, mau yang dibeli duluan atau yang terakhir..
ilustrasinya begini, perusahaan (pt a) membeli barang 10 buah dengan harga @100 kemudian membeli lagi 10 buah dengan harga @110 kemudian beli lagi 10 buah dengan harga @120 (semua barangnya sama) kemudian terjadi penjualan sebanyak 15 buah seharga 2000..
hpp fifo: (10×100) + (5×110) = 1550 —–> laba 450
hpp average = 1650, dapet dari ((1000+1100+1200)/30) * 15 —-> laba 350intinya, baik pake fifo, average atau lifo sekalipun, ketika terjadi penjualan, perusahaan bebas mau ngeluarin 15 barang yang dibeli pertama (pada harga 100), kedua (pada harga 110) atau ketiga (pada harga120), yang penting bila perusahaan pake metode fifo brarti hppnya 1550 laba 450, nah kalo pake average hppnya 1650 laba 350… jadi gak ngaruh sama kadaluarsanya suatu barang… kadaluarsanya barang tidak dipengaruhi metode pencatatan persedian tapi dari laku atau tidak lakunya barang tersebut..
setujuh!!!!!!!
Rekan Yudhadn, itu postingannya rekan billoechii, bukan postingan saya.. he..he..he..
Ada 2 hal yang perlu dipertimbangkan:
1) Jenis Industri Perusahaan.
2) Rasio Inventory Turn-Over.
3) Preferensi Manajemen.Add.1
Bila Industri, dengan kecenderungan harga menaik, maka menggunakan LIFO.
Bila Industri, dengan kecendrungan harga turun-naik (stabil) range tidak jauh dalam periode pendek, gunakan Moving Average, bila memungkinkan.
Bila Industri, dengan kecenderungan harga turun, maka gunakan FIFOTujuan : Mendapatkan HPP yang tinggi.
Add.2
Turn Over yang tinggi, lebih memungkinkan untuk digunakan Average dan FIFO
Turn Over Sedang dan Rendah, gunakan LIFO.Add.3
Preferensi Manajemen dalam arti untuk mendapatkan Kredit, IPO atau tidak.