Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › pencatatan penjualan (dpp => usd, ppn => idr)
pencatatan penjualan (dpp => usd, ppn => idr)
- Originaly posted by begawan5060:
Si pembeli benar.. pada dasarnya tidak akan pernah ada selisih kurs atas "uang PPN"
mohon bantuan di share mungkin ada peraturannya rekan?
karena sebatas yang saya tau hal tsb seharusnya menggunakan mekanisme selisih kurs.
bagi penjual menjadi Laba Selisih kurs
dan bagi pembeli menjadi Rugi Selisih Kurs.Originaly posted by begawan5060:………..PPN Keluaran ($10,000 X Rp10.000) = 100.000.000
………..Penjualan ($100,000 X Rp. 11.000) = 1.100.000.000kenapa kurs saat penjurnalan berbeda rekan?
bukankah penjualan dijurnal saat faktur pajak diterbitkan yaitu menggunakan kurs kmk (baik dpp maupun ppn nya) - Originaly posted by begawan5060:
Si pembeli benar.. pada dasarnya tidak akan pernah ada selisih kurs atas "uang PPN"
setuju..
wl sy tdk paham peraturannya ada atau tidak
tapi logikanya , atas PPN nya, Penjual setor ke Kas Negara dlm bentuk Rupiah (atas dasar kurs kmk)
Pembeli juga hanya bs mengkreditkan senilai Rupiah yg di FP .
Sebaliknya, bila rekan sbg pembeli, juga lakukan seperti saran master begawan ..
DPP dibayar dlm nilai USD nya
PPN dibayar sesuai FP.
pasti lbh rapih pembukuannya.
Klo sy menjurnal satu-satu agar gak bingung :
Pd waktu terbitkan FP :
a] Piutang (DPP) USD 10.000 * kmk (D)
== Pendapatan USD 10.000*kmk (K)
b] Piutang (PPN) Rp 100.000.000 (D)
== ppn keluaran Rp 100.000.000 (K)
jd klo ada selisih kurs cuma pada DPP aja. - Originaly posted by begawan5060:
Si pembeli benar.. pada dasarnya tidak akan pernah ada selisih kurs atas "uang PPN"
setuju..
wl sy tdk paham peraturannya ada atau tidak
tapi logikanya , atas PPN nya, Penjual setor ke Kas Negara dlm bentuk Rupiah (atas dasar kurs kmk)
Pembeli juga hanya bs mengkreditkan senilai Rupiah yg di FP .
Sebaliknya, bila rekan sbg pembeli, juga lakukan seperti saran master begawan ..
DPP dibayar dlm nilai USD nya
PPN dibayar sesuai FP.
pasti lbh rapih pembukuannya.
Klo sy menjurnal satu-satu agar gak bingung :
Pd waktu terbitkan FP :
a] Piutang (DPP) USD 10.000 * kmk (D)
== Pendapatan USD 10.000*kmk (K)
b] Piutang (PPN) Rp 100.000.000 (D)
== ppn keluaran Rp 100.000.000 (K)
jd klo ada selisih kurs cuma pada DPP aja. - Originaly posted by begawan5060:
Si pembeli benar.. pada dasarnya tidak akan pernah ada selisih kurs atas "uang PPN"
setuju..
wl sy tdk paham peraturannya ada atau tidak
tapi logikanya , atas PPN nya, Penjual setor ke Kas Negara dlm bentuk Rupiah (atas dasar kurs kmk)
Pembeli juga hanya bs mengkreditkan senilai Rupiah yg di FP .
Sebaliknya, bila rekan sbg pembeli, juga lakukan seperti saran master begawan ..
DPP dibayar dlm nilai USD nya
PPN dibayar sesuai FP.
pasti lbh rapih pembukuannya.
Klo sy menjurnal satu-satu agar gak bingung :
Pd waktu terbitkan FP :
a] Piutang (DPP) USD 10.000 * kmk (D)
== Pendapatan USD 10.000*kmk (K)
b] Piutang (PPN) Rp 100.000.000 (D)
== ppn keluaran Rp 100.000.000 (K)
jd klo ada selisih kurs cuma pada DPP aja. - Originaly posted by priscella jade:
setuju..
wl sy tdk paham peraturannya ada atau tidak
tapi logikanya , atas PPN nya, Penjual setor ke Kas Negara dlm bentuk Rupiah (atas dasar kurs kmk)
Pembeli juga hanya bs mengkreditkan senilai Rupiah yg di FPBaik rekan makasih pencerahannya..
Tapi bagaimana dgn pencatatan dipihak pembeli?
Jangan2 stlh saya balikin uang selisih atas ppn nya dan trnyata si pembeli pun juga mengakui pembeliannya secara usd (jd dpt 2 keuntungan : dpt duit pengembalian dan jg dapet rugi selisih kurs).
Dan jg saya mohon di share jika ada aturan pastinya shngga jelas aturan perlakuan selisih kurs atas ppn.
Terimakasih - Originaly posted by priscella jade:
setuju..
wl sy tdk paham peraturannya ada atau tidak
tapi logikanya , atas PPN nya, Penjual setor ke Kas Negara dlm bentuk Rupiah (atas dasar kurs kmk)
Pembeli juga hanya bs mengkreditkan senilai Rupiah yg di FPBaik rekan makasih pencerahannya..
Tapi bagaimana dgn pencatatan dipihak pembeli?
Jangan2 stlh saya balikin uang selisih atas ppn nya dan trnyata si pembeli pun juga mengakui pembeliannya secara usd (jd dpt 2 keuntungan : dpt duit pengembalian dan jg dapet rugi selisih kurs).
Dan jg saya mohon di share jika ada aturan pastinya shngga jelas aturan perlakuan selisih kurs atas ppn.
Terimakasih - Originaly posted by priscella jade:
setuju..
wl sy tdk paham peraturannya ada atau tidak
tapi logikanya , atas PPN nya, Penjual setor ke Kas Negara dlm bentuk Rupiah (atas dasar kurs kmk)
Pembeli juga hanya bs mengkreditkan senilai Rupiah yg di FPBaik rekan makasih pencerahannya..
Tapi bagaimana dgn pencatatan dipihak pembeli?
Jangan2 stlh saya balikin uang selisih atas ppn nya dan trnyata si pembeli pun juga mengakui pembeliannya secara usd (jd dpt 2 keuntungan : dpt duit pengembalian dan jg dapet rugi selisih kurs).
Dan jg saya mohon di share jika ada aturan pastinya shngga jelas aturan perlakuan selisih kurs atas ppn.
Terimakasih - Originaly posted by nimaspajak:
Tapi bagaimana dgn pencatatan dipihak pembeli?
Jangan2 stlh saya balikin uang selisih atas ppn nya dan trnyata si pembeli pun juga mengakui pembeliannya secara usd (jd dpt 2 keuntungan : dpt duit pengembalian dan jg dapet rugi selisih kurs).1] Jurnal pembeli, pd waktu beli :
Persediaan 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
== Hutang 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
PPN Masukan 100.000.000 (D)
== hutang 100.000.000 (K)
2] BAYAR 7Mei :
Hutang 1.100.000.000,- (D)
Rugi S.K 220.000.000,- (D)
== Bank 1.320.000.000 (K)
3] Wkt dibalikin selisih ppn :
Bank 20.000.000 (D)
== Rugi SK 20.000.000 (K)
jadi Rugi selisih kursnya si pembeli hny atas DPP= $10.000 x [12.000-10.000] - Originaly posted by nimaspajak:
Tapi bagaimana dgn pencatatan dipihak pembeli?
Jangan2 stlh saya balikin uang selisih atas ppn nya dan trnyata si pembeli pun juga mengakui pembeliannya secara usd (jd dpt 2 keuntungan : dpt duit pengembalian dan jg dapet rugi selisih kurs).1] Jurnal pembeli, pd waktu beli :
Persediaan 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
== Hutang 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
PPN Masukan 100.000.000 (D)
== hutang 100.000.000 (K)
2] BAYAR 7Mei :
Hutang 1.100.000.000,- (D)
Rugi S.K 220.000.000,- (D)
== Bank 1.320.000.000 (K)
3] Wkt dibalikin selisih ppn :
Bank 20.000.000 (D)
== Rugi SK 20.000.000 (K)
jadi Rugi selisih kursnya si pembeli hny atas DPP= $10.000 x [12.000-10.000] - Originaly posted by nimaspajak:
Tapi bagaimana dgn pencatatan dipihak pembeli?
Jangan2 stlh saya balikin uang selisih atas ppn nya dan trnyata si pembeli pun juga mengakui pembeliannya secara usd (jd dpt 2 keuntungan : dpt duit pengembalian dan jg dapet rugi selisih kurs).1] Jurnal pembeli, pd waktu beli :
Persediaan 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
== Hutang 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
PPN Masukan 100.000.000 (D)
== hutang 100.000.000 (K)
2] BAYAR 7Mei :
Hutang 1.100.000.000,- (D)
Rugi S.K 220.000.000,- (D)
== Bank 1.320.000.000 (K)
3] Wkt dibalikin selisih ppn :
Bank 20.000.000 (D)
== Rugi SK 20.000.000 (K)
jadi Rugi selisih kursnya si pembeli hny atas DPP= $10.000 x [12.000-10.000] - Originaly posted by priscella jade:
1] Jurnal pembeli, pd waktu beli :
Persediaan 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
== Hutang 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
PPN Masukan 100.000.000 (D)
== hutang 100.000.000 (K)
2] BAYAR 7Mei :
Hutang 1.100.000.000,- (D)
Rugi S.K 220.000.000,- (D)
== Bank 1.320.000.000 (K)
3] Wkt dibalikin selisih ppn :
Bank 20.000.000 (D)
== Rugi SK 20.000.000 (K)
jadi Rugi selisih kursnya si pembeli hny atas DPP= $10.000 x [12.000-10.000]baik rekan secara logika memang benar juga pengakuan L/R Selisih Kurs nya..
akan tetapi bos gw ngoto juga kagak mau balikin duit nya.. kecuali klo mank ada aturan yg jelas yg mengatur hal tersebut.
apakah ada aturannya rekan?? - Originaly posted by priscella jade:
1] Jurnal pembeli, pd waktu beli :
Persediaan 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
== Hutang 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
PPN Masukan 100.000.000 (D)
== hutang 100.000.000 (K)
2] BAYAR 7Mei :
Hutang 1.100.000.000,- (D)
Rugi S.K 220.000.000,- (D)
== Bank 1.320.000.000 (K)
3] Wkt dibalikin selisih ppn :
Bank 20.000.000 (D)
== Rugi SK 20.000.000 (K)
jadi Rugi selisih kursnya si pembeli hny atas DPP= $10.000 x [12.000-10.000]baik rekan secara logika memang benar juga pengakuan L/R Selisih Kurs nya..
akan tetapi bos gw ngoto juga kagak mau balikin duit nya.. kecuali klo mank ada aturan yg jelas yg mengatur hal tersebut.
apakah ada aturannya rekan?? - Originaly posted by priscella jade:
1] Jurnal pembeli, pd waktu beli :
Persediaan 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
== Hutang 1.000.000.000 (usd 10.000xkmk)
PPN Masukan 100.000.000 (D)
== hutang 100.000.000 (K)
2] BAYAR 7Mei :
Hutang 1.100.000.000,- (D)
Rugi S.K 220.000.000,- (D)
== Bank 1.320.000.000 (K)
3] Wkt dibalikin selisih ppn :
Bank 20.000.000 (D)
== Rugi SK 20.000.000 (K)
jadi Rugi selisih kursnya si pembeli hny atas DPP= $10.000 x [12.000-10.000]baik rekan secara logika memang benar juga pengakuan L/R Selisih Kurs nya..
akan tetapi bos gw ngoto juga kagak mau balikin duit nya.. kecuali klo mank ada aturan yg jelas yg mengatur hal tersebut.
apakah ada aturannya rekan?? - Originaly posted by nimaspajak:
Nah saat ini pembeli meminta kembali kelebihan bayarnya atas ppn yg dinilai secara Rupiah (20.000.000). Dan mereka berargumen bahwa jika ppn disetor penjual dgn menggunakan IDR maka seharusnya pembelipun cmn membayar ppn nya secara IDR juga..
pembeli yang pintar he3…
- Originaly posted by nimaspajak:
Nah saat ini pembeli meminta kembali kelebihan bayarnya atas ppn yg dinilai secara Rupiah (20.000.000). Dan mereka berargumen bahwa jika ppn disetor penjual dgn menggunakan IDR maka seharusnya pembelipun cmn membayar ppn nya secara IDR juga..
pembeli yang pintar he3…