Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Badan Pemindahan sejumlah Wajib Pajak dari dan ke Kantor Pelayanan Pajak Madya

  • Pemindahan sejumlah Wajib Pajak dari dan ke Kantor Pelayanan Pajak Madya

     edisuryadi2 updated 11 years, 10 months ago 5 Members · 12 Posts
  • priadiar4

    Member
    30 May 2012 at 9:49 am
  • priadiar4

    Member
    30 May 2012 at 9:49 am

    Menurut rekan apa dasar/alasan sejumlah Wajib Pajak dipindahkan ke Kantor Pelayanan Pajak Madya ????

    terima kasih..

  • w2nz1976

    Member
    30 May 2012 at 9:52 am

    Mungkin berdasarkan pertumbuhan setoran pajak beberapa tahun sebelumnya. Jika positif dan signifikan, diusulkan pindah ke KPP Madya atau WP besar.

  • yuniffer

    Member
    30 May 2012 at 9:54 am
    Originaly posted by priadiar4:

    Menurut rekan apa dasar/alasan sejumlah Wajib Pajak dipindahkan ke Kantor Pelayanan Pajak Madya

    bisa dikarenakan:
    1. KPP asal jumlah WP terlalu banyak dibandingkan dengan jumlah WP di KPP Madya;
    2. Agar KPP Madya bisa memeriksa WP yang transaksinya rumit.
    Yang jelas hanya DJP dan Tuhan yang tahu 🙂

  • priadiar4

    Member
    30 May 2012 at 9:54 am
    Originaly posted by w2nz1976:

    Mungkin berdasarkan pertumbuhan setoran pajak beberapa tahun sebelumnya. Jika positif dan signifikan, diusulkan pindah ke KPP Madya atau WP besar.

    aturan mengenai hal ini dimana ya rekan ??

    thanks..

  • yuniffer

    Member
    30 May 2012 at 9:55 am

    Bisa juga agar KPP Madya bisa mencapai target peneimaan pajak lebih baik dengan adanya pengalihan WP Badan dari KPP lain.

  • priadiar4

    Member
    30 May 2012 at 10:00 am
    Originaly posted by yuniffer:

    Bisa juga agar KPP Madya bisa mencapai target peneimaan pajak lebih baik dengan adanya pengalihan WP Badan dari KPP lain.

    aturannya dimana ya rekan? kan pusing juga kalo WP udah "pe we" diusik suruh pindah. Kayak korban penggusuran saja hehe

  • w2nz1976

    Member
    30 May 2012 at 10:25 am

    aturan umumnya sih di pasal 2 ayat (3) huruf a UU KUP. Tapi aturan khusus mengenai kriteria kenapa dipindahkan sepertinya ga ada.

  • Cheonjae

    Member
    30 May 2012 at 10:49 am
    Originaly posted by w2nz1976:

    Mungkin berdasarkan pertumbuhan setoran pajak beberapa tahun sebelumnya. Jika positif dan signifikan, diusulkan pindah ke KPP Madya atau WP besar.

    Saya setuju dengan Rekan w2nz1976,bisa juga supaya KPP Madya lebih meningkat penerimaan nya karena Target penerimaan dari KPP Madya sendiri juga meningkat dari tahun ke tahun nya

    Salam

  • priadiar4

    Member
    30 May 2012 at 11:18 am

    yang saya bingung mencari aturan yang mencantumkan alasan perlu dipindahkan WP bersangkutan. Jadi WP tidak seenaknya dipimpong ..hehe

  • edisuryadi2

    Member
    30 May 2012 at 1:20 pm

    SURAT EDARAN DIREKTUR JENDERAL PAJAK
    NOMOR : SE – 03/PJ/2012

    TENTANG

    PROSEDUR EVALUASI DAN PENETAPAN WAJIB PAJAK TERDAFTAR
    DALAM RANGKA PELAKSANAAN PERATURAN
    DIREKTUR JENDERAL PAJAK NOMOR PER-49/PJ/2011
    TENTANG TEMPAT PENDAFTARAN DAN PELAPORAN USAHA BAGI
    WAJIB PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN
    KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK WAJIB PAJAK BESAR,
    KANTOR PELAYANAN PAJAK DI LINGKUNGAN
    KANTOR WILAYAH DIREKTORAT JENDERAL PAJAK JAKARTA KHUSUS,
    DAN KANTOR PELAYANAN PAJAK MADYA

    DIREKTUR JENDERAL PAJAK,

    A. Umum
    Sehubungan dengan telah diterbitkannya Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-49/PJ/2011 tentang Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, dengan ini perlu disampaikan penegasan atas pelaksanaan Peraturan Direktur Jenderal Pajak tersebut.

    B. Maksud dan Tujuan
    1. Maksud
    Ketentuan ini dibuat agar dapat digunakan sebagai acuan Kantor Pelayanan Pajak untuk mengadministrasikan Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya.

    2. Tujuan

    Agar tercapai keseragaman dan pemahaman yang sama dalam melaksanakan Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-49/PJ/2011.
    Memberikan penjelasan dan prosedur standar evaluasi dan penetapan Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, kecuali Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara dan Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Satu.

    C. Ruang Lingkup
    Ketentuan ini mengatur pelaksanaan dan prosedur evaluasi serta penetapan Wajib Pajak yang terdaftar pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya kecuali Kantor Pelayanan Pajak Badan Usaha Milik Negara dan Kantor Pelayanan Pajak Badan dan Orang Asing Satu.

    D. Dasar
    Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-49/PJ/2011 tentang Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, yang selanjutnya disebut Peraturan Direktur Jenderal Pajak.

    E. Materi
    1. Evaluasi atas Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Perusahaan Masuk Bursa dilakukan setiap tahun dalam hal terdapat Wajib Pajak yang pernyataan pendaftaran emisi sahamnya telah dinyatakan efektif oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (listing) dan/atau Wajib Pajak yang melakukan penghapusan pencatatan dari daftar saham di Bursa Efek Indonesia (delisting) yang disebabkan karena perubahan status permodalan dari perusahaan terbuka menjadi perusahaan tertutup (go private) pada tahun tersebut.
    2. Evaluasi atas Wajib Pajak yang terdaftar di KPP Madya dilakukan paling cepat 1 (satu) tahun atau bersamaan dengan evaluasi Wajib Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak (Kanwil DJP) Wajib Pajak Besar dan KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus berdasarkan pertimbangan Kepala Kantor Wilayah yang membawahi KPP Madya.
    3. Penetapan Wajib Pajak terdaftar pertama kali setelah berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak dilakukan dengan menerbitkan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha Bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya terdaftar di KPP yang mulai berlaku pada tanggal 1 April 2012.
    4. Dalam hal tempat terdaftar Wajib Pajak yang ditetapkan dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak tentang Tempat Pendaftaran dan Pelaporan Usaha Bagi Wajib Pajak pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya, karena satu dan lain hal tidak sesuai dengan tempat terdaftar yang tercantum dalam Keputusan Direktur Jenderal Pajak, maka Wajib Pajak tersebut tetap dipindahkan ke KPP tujuan sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pajak tersebut.
    5. Evaluasi atas Wajib Pajak terdaftar setelah berlakunya keputusan penetapan Wajib Pajak terdaftar sebagaimana dimaksud pada angka 3 dapat dilaksanakan sebagai berikut :

    Untuk Wajib Pajak terdaftar pada KPP Perusahaan Masuk Bursa dan KPP Madya, dilakukan paling cepat pada tahun 2013; dan
    Untuk Wajib Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, kecuali KPP Badan Usaha Milik Negara, dan KPP di lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus kecuali KPP Badan dan Orang Asing Satu dilakukan pada tahun 2014.

    6. Apabila terjadi perubahan data Wajib Pajak antara lain nama, bentuk badan, alamat, jenis usaha, status usaha, atau data lainnya, Wajib Pajak wajib melaporkan perubahan tersebut dengan mengacu pada peraturan perundang-undangan di bidang perpajakan ke KPP tempat terdaftar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Peraturan Direktur Jenderal Pajak.
    7. Prosedur evaluasi Wajib Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP di Lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus, dan KPP Madya harus mengacu pada Lampiran I yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
    8. Prosedur evaluasi Wajib Pajak terdaftar di KPP Madya (dalam hal pada tahun tersebut Kepala Kanwil DJP yang membawahi KPP Madya merasa perlu untuk melakukan evaluasi Wajib Pajak terdaftar di KPP Madya dan pada tahun tersebut tidak dilakukan evaluasi Wajib Pajak terdaftar pada KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar, KPP di Lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus dan KPP Madya oleh Direktur Potensi, Kepatuhan dan Penerimaan), harus mengacu pada Lampiran II yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
    9. Prosedur evaluasi Wajib Pajak terdaftar di KPP Perusahaan Masuk Bursa (dalam hal pada tahun tersebut terdapat Wajib Pajak listing dan/atau delisting) harus mengacu pada Lampiran III yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
    10. Distribusi waktu pelaksanaan evaluasi Wajib Pajak terdaftar mengacu pada Lampiran IV yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
    11. Daftar peringkat Wajib Pajak terbesar KPP/Kantor Wilayah/Nasional disusun sesuai dengan formulir dalam Lampiran V yang merupakam bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
    12. Daftar usulan Wajib Pajak yang akan didaftarkan atau dikeluarkan dari KPP disusun sesuai dengan formulir dalam Lampiran VI yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.
    13. Daftar Wajib Pajak masuk dan keluar KPP di lingkungan Kanwil DJP Wajib Pajak Besar dan KPP di Lingkungan Kanwil DJP Jakarta Khusus dari atau ke KPP di Wilayah Kerja Kanwil DJP disusun sesuai dengan formulir dalam Lampiran VII yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini.

    Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

    Ditetapkan di Jakarta
    pada tanggal 03 Februari 2012
    DIREKTUR JENDERAL,

    ttd,

    A. FUAD RAHMANY
    NIP 195411111981121001

  • edisuryadi2

    Member
    30 May 2012 at 1:21 pm

    jangan lupa lihat lampirannya….. salam

Viewing 1 - 12 of 12 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now