Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › pembuatan faktur pajak untuk penjualan yang pembayarannya dicicil
pembuatan faktur pajak untuk penjualan yang pembayarannya dicicil
- Originaly posted by budianto:
wah kalo laba 10 M, rekan Vivi bisa naek gaji besar pak Hanif…..
ha ha ha…ha ha ha…
betul…betul…betul…Salam
- Originaly posted by begawan5060:
Meskipun nalangi dulu, masih mending ada cicilannya…
Gimana kalo nalangi dulu, tetapi harga barang dan PPN-nya juga nggak dibayar? Apes, khan?Berarti manajemen resiko yang salah. Dimana-mana yang jual kredit (nyicil) kudu menghitung resiko, kalau perlu diasuransikan.
Soal PPN, ikut pendapat hanif. Terima nasib aja deh.
Tapi kalau mau nakal ya diakali seh dg buat kontrak bahwa penyerahan barang setelah lunas, resiko ditanggung penumpang ya. (ops…!!??) - Originaly posted by budianto:
mungkin harus dibuatkan perjanjian dan masalah pembayaran dibuatkan giro langsung dengan tanggal yg sudah ditentukan setiap bulannya. (14 giro/bulan)
trima ksh rekan budi untuk masukannya,,,kalo yang beli'y orang pribadi dalam hal ini dokter dan pembayarannya biasa'y mereka minta sponsor dr RS…jadi menurut saya kalo pake giro terlalu beresiko,,,bisa" perusahaan saya diblacklist karena mencairan giro kosong karena pas jatuh tempo penarikan dana blm ada…yaa maklumlah perusahaan kami perusahaan keluarga…jadi intruksi sesuai perintah boos…
Originaly posted by hanif:kalau labanya 1 juta atau 10 juta masih aman rekan budianto.
kalau labanya 10 M, puyeng juga kan pakho oh,,kalo laba'y kecil masih bisa ditalangin tapi kalo laba'y berM-M…waduuuh…bisa bangkruut…
Originaly posted by budianto:wah kalo laba 10 M, rekan Vivi bisa naek gaji besar pak Hanif…..
ha ha ha…heee…amiiin…kalo Laba dari transaksi jual beli memang besar tapi,,,tapi biaya yang dikeluarkan jg besar karena banyak customer yang minta sponsor,,huufffzzz
Originaly posted by moremore:Berarti manajemen resiko yang salah. Dimana-mana yang jual kredit (nyicil) kudu menghitung resiko, kalau perlu diasuransikan.
yaaa…namanya jg perusahaan keluarga dimana bos'y ada beberapa dan maunya menang sendiri
Originaly posted by moremore:Soal PPN, ikut pendapat hanif. Terima nasib aja deh.
Tapi kalau mau nakal ya diakali seh dg buat kontrak bahwa penyerahan barang setelah lunas, resiko ditanggung penumpang ya. (ops…!!??)bisa jg c seperti itu tapi masalahnya sales'y gak mau dibuat ribeet,,mana mau mereka diatur sama admin, disini sales sangat diagung"kan karena dianggap menghasilkan uang…**upppz jadi curcol dewh…..heeeee
rekan vivi jual alat kesehatan/kedokteran ya ?
bagaimana kalo penjualannya dileasing kan saja ke lembaga pembiayaan.
sekedar masukan.
salam- Originaly posted by budianto:
bagaimana kalo penjualannya dileasing kan saja ke lembaga pembiayaan.
Betul, betul, betul…..
Benar, untuk pembelian kredit harus ikuti seperti saran rekan budianto, trs jangan lupa ikutkan asuransi kredit rekan…..
- Originaly posted by budianto:
rekan vivi jual alat kesehatan/kedokteran ya ?
bagaimana kalo penjualannya dileasing kan saja ke lembaga pembiayaan.
sekedar masukan.iya alat kesehatan rekan budi…ada beberapa yang memang sudah dileasingkan…tp kalo smuanya leasing susah jg,,,masalahnya kan pst ada syarat dan prasayat'y gak gmpang jg untuk meleasingkan alat'y waktu itu pernah ada beberapa penjualan yg dileasingkan dan pembayarannya malah lbh lama,, trimakasih atas masukannya nanti saya coba bicarakan dg atasan saya…
tapi kalo boleh tau prosedur untuk meleasingkan barang apa y?? Dear Viviana
di Tangerang
(Tangsel coblos no.3 kata andre)Mungkin anda harus mengarahkan customer anda kepada pihak ketiga (leasing atau lembaga keuangan non bank) untuk di berikan financial lease, jadi anda bisa terima penuh uang tsb dari pihak leasing setelah DP, dan pelanggan anda akan nyicil ke pihak leasing (kalau bicara bunga maka wajar kredit/nyicil di kenakan bunga).
Semoga membantu
fkt. pjk dibuat sesuai dng dp, kemudian dibuat faktur pjk sesuai cicilan
pembuatan FP sesuai per-13 di buat pd saat penyerahan atau pembayaran, pd saat pembayaran uang muka 600jt diterbitkan FP dgn Nama BKP/JKP uang muka, serta selain uang muka di coret (harga jual/uang muka/penggantian/termin),dan setiap pembayaran cicilan/termin di terbitkan kembali FP dgn nama BKP/JKP termin ke…dan selain termin di coret (harga jual/uang muka/penggantian/termin).
mohon koreksinya…wasalam
Sejauh ini Kita masih mengadopsi peraturan sebagaimana tercantum dalam pasal 2 PER – 13/PJ/2010, fp dibuat saat penyerahan atau saat bayar(mana yg lebih dahulu), dan degn kasus yg dialami ini ada baiknya bisa dikonfrmasikan ke pembeli agar yg dicicil harusnya DPP aja dan PPn yg terhutang yang telah diterbitkan FP bisa bibyar terlebih dahullu saat jtempo. Ini bsa memperlancar cashflow perushaan penjual. hanya saran aja…..
terimakasih- Originaly posted by viviana:
masalahnya kan pst ada syarat dan prasayat'y gak gmpang jg untuk meleasingkan alat'y waktu itu pernah ada beberapa penjualan yg dileasingkan dan pembayarannya malah lbh lama,
rekan, maaf saya belum pernah mengalami hal ini tetapi kalau harga cicilannya dimasukkan PPN dari awalnya bgmn ? dimana pada akhirnya harga yg dibayarkan = DPP + PPN .. mohon koreksi rekan2 .. trims.
Akalin aja invoicenya
pandai-pamdai lah kalau ga mau rugi sob- Originaly posted by budiargo:
Akalin aja invoicenya
pandai-pamdai lah kalau ga mau rugi sobgmana ngakalinnya rekan dalam kasus rekan kita ini?
mohon pencerahannya - Originaly posted by budiargo:
Akalin aja invoicenya
pandai-pamdai lah kalau ga mau rugi sobGimana tuh caranya???