Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Badan › Pembebanan Angsuran SGU yg include PPN
Pembebanan Angsuran SGU yg include PPN
KMK 1169
Pasal 16
(1) Perlakuan Pajak Penghasilan bagi lessee adalah sebagai berikut :C. pembayaran sewa-guna-usaha yang dibayar atau terutang oleh lessee kecuali pembebanan atas tanah, merupakan biaya yang dapat dikurangkan dari penghasilan bruto lessee sepanjang transaksi sewa-guna-usaha tersebut memenuhi ketentuan dalam Pasal 3 Keputusan ini;
Rekan ortax yth, terkait peraturan di atas ada kasus sbb :
PT. A ingin mengadakan kontrak leasing dgn hak opsi dgn PT. B sbg lessor di mana PT. B ini akan membayarkan dahulu PPN aktiva leasing nya ke PT. C (supplier mesin). PT. A ini akan mengkreditkan PPN Masukan atas perolehan mesin tsb.
PT. B sbg lessor mengajukan rencana angsuran dgn pokok hutang yg didalamnya include PPN, sbb :
Nilai perolehan aktiva leasing = Rp 1.100.000 (include PPN 100.000)
DP (20%) = Rp 220.000
Pokok Hutang = 880.000 (—> include PPN 100.000)Jika merujuk pd peraturan di atas, boleh kah PT. A membiayakan angsuran yg sebesar Rp 880.000 (yg sudah include PPN) tsb slm masa leasing pdhl nanti PT. A akan mengkreditkan PPN nya ?
Mohon masukan dr rekan2 sekalian..
- Originaly posted by arbigunawan:
Jika merujuk pd peraturan di atas, boleh kah PT. A membiayakan angsuran yg sebesar Rp 880.000 (yg sudah include PPN) tsb slm masa leasing pdhl nanti PT. A akan mengkreditkan PPN nya ?
Sepanjang lessor (PT B) bukan pemasok, maka tidak wajib PKP, dengan demikian tidak bisa memungut PPN ke lessee (PT. A).
Oleh karena dalam kasus ini pemasoknya adalah PT. C, maka BKP dianggap diserahkan langsung oleh PT C kpd PT A dan PT C menerbitkan FP ke PT. A (yang nantinya sbg PM bagi PT A)Originaly posted by arbigunawan:PT. A ingin mengadakan kontrak leasing dgn hak opsi dgn PT. B sbg lessor di mana PT. B ini akan membayarkan dahulu PPN aktiva leasing nya ke PT. C (supplier mesin). PT. A ini akan mengkreditkan PPN Masukan atas perolehan mesin tsb.
PT. B sbg lessor mengajukan rencana angsuran dgn pokok hutang yg didalamnya include PPN, sbb :
Nilai perolehan aktiva leasing = Rp 1.100.000 (include PPN 100.000)
DP (20%) = Rp 220.000
Pokok Hutang = 880.000 (—> include PPN 100.000)Prosedur demikian tidak dapat dibenarkan..
Setuju dg Pak Begawan.
Lesor tdk memungut PPN atau tdk menerbitkan FP atas Transaksi leasing dg hak opsi.
PPN hanya dari supplier ke lesse langsung.
Lesor dan lease hanya terpaut hutang piutang. Masalah nilai hutang lebih besar dari harga barang jika dibeli tunai, mau ditambah nilai PPN, untung berapa persen, itu terserah, nilai utang.
mohon koreksinya..- Originaly posted by simonalim:
Lesor dan lease hanya terpaut hutang piutang. Masalah nilai hutang lebih besar dari harga barang jika dibeli tunai, mau ditambah nilai PPN, untung berapa persen, itu terserah, nilai utang.
pak simonalim, jika seperti itu bukankah terjadi dobel "pembebanan"
yg pertama, nilai dari PPN yg sudah dicover oleh lesse..dan yg kedua pengkreditan PPN oleh lessor..
Misal
Jurnal yg dilakukan oleh Penjual
Piutang XXXX
……………….PPN Out XXX
……………….Barang Dag XXX
Nilai yg di cover oleh leasing adalah sebesar Piutang penjualnilai yg telah dicover tersebut nantinya akan menjadi dasar angsuran lessor..
nilai angsuran leasing boleh dibiayakan secara fiskal, PPN In dikreditkan..dobel kan berarti?
apa benar begitu skemanya? mohon koreksinya. Trims rekan2 sebelumnya atas responnya..
Originaly posted by begawan5060:BKP dianggap diserahkan langsung oleh PT C kpd PT A dan PT C menerbitkan FP ke PT. A (yang nantinya sbg PM bagi PT A)
Originaly posted by simonalim:Lesor tdk memungut PPN atau tdk menerbitkan FP atas Transaksi leasing dg hak opsi.
maaf rekan2, saya tdk blg sblmnya, benar rekan, FP sudah atas nama PT. A lgsg dr PT. C. Hanya saja, PT. B yg membayarkan PPN nya terlebih dahulu dan 'ditagihkan' ke PT. A dlm saldo pokok hutang.
Originaly posted by begawan5060:Prosedur demikian tidak dapat dibenarkan..
Originaly posted by simonalim:Masalah nilai hutang lebih besar dari harga barang jika dibeli tunai, mau ditambah nilai PPN, untung berapa persen, itu terserah, nilai utang.
Originaly posted by riorosario:nilai angsuran leasing boleh dibiayakan secara fiskal, PPN In dikreditkan..dobel kan berarti?
Itu yg mjd ganjalan untuk PT. A Pak. Pt. B sbg lessor tetap bersikukuh 'memasukkan' nominal PPN ke dlm saldo utang leasing ybs, krn mrk berpendapat hal ini sudah biasa mrk lakukan dan tidak apa2 mnrt mereka.
Dalam kontrak dgn PT. B memang saldo utang sdh termasuk PPN.
Di lain sisi, PT. A ingin mengkreditkan PPN masukan dr supplier mesin terkait aliran kas.Jika PT A mengikuti metode PT B tsb nantinya, bukankah akan ada pembebanan PPN yg 'dibungakan' dan PPN Masukan telah dkreditkan di awal, berarti dobel pembebanan ya rekan2 ? Apakah diperbolehkan seperti itu dlm transaksi leasing dgn hak opsi ini rekan ?
Mohon masukannya.. salam
- Originaly posted by begawan5060:
Prosedur demikian tidak dapat dibenarkan..
Maaf Pak, dgn kata lain, apakah PT. A harus memilih opsi diantara mengkreditkan PPN Masukan dan pembebanan pokok utang harus exclude PPN atau tidak mengkreditkan PPN masukan dan membiayakan full angsuran leasing (dgn dasar pokok utang leasing yg termasuk PPN tsb) ?
- Originaly posted by arbigunawan:
Itu yg mjd ganjalan untuk PT. A Pak. Pt. B sbg lessor tetap bersikukuh 'memasukkan' nominal PPN ke dlm saldo utang leasing ybs, krn mrk berpendapat hal ini sudah biasa mrk lakukan dan tidak apa2 mnrt mereka.
Meskipun biasa mereka lakukan, hal ini tidak dibenarkan. Bukan PKP memungut PPN tanpa FP lagi…
Originaly posted by arbigunawan:Dalam kontrak dgn PT. B memang saldo utang sdh termasuk PPN.
Kontrak ini tidak memenuhi ketentuan perpajakan..
- Originaly posted by arbigunawan:
apakah PT. A harus memilih opsi diantara mengkreditkan PPN Masukan dan pembebanan pokok utang harus exclude PPN atau tidak mengkreditkan PPN masukan dan membiayakan full angsuran leasing (dgn dasar pokok utang leasing yg termasuk PPN tsb) ?
Pilih mengkreditkan PPN Masukannya dan pembebanan pokok utang harus exclude PPN..
Sebaiknya bunyi kontrak diperbaiki..