Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Pajak Bumi dan Bangunan › PBB atas beberapa Objek
PBB atas beberapa Objek
Dear rekan2 saya mau bertanya:
Apabila misalnya Tuan X memiliki 2 objek PBB yaitu
a rumah di Jakarta yang dibeli dengan harga RP600 juta. RUmah itu terdiri dari:
– Tanah 200 M2 dengan harga / M2 = Rp 1,5 juta. NJOPPBB tanah/m2 = Rp 1.700.000
-Bagunan 100 m2, NJOP-PBB bangunan/m2 = Rp 2.800.000b. Tanah di Bekasi yang dibeli dengan harga Rp400 juta, NJOP-PBB tanah/m2 = Rp950.000, NJOPTKP tanah = Rp8.000.000
Rekan2 berapa PBB yang harus dibayar? terima kasih
Untuk tanah di bekasi yang dibeli berapa m2 ya?
- Originaly posted by galszone:
Dear rekan2 saya mau bertanya:
Apabila misalnya Tuan X memiliki 2 objek PBB yaitu
a rumah di Jakarta yang dibeli dengan harga RP600 juta. RUmah itu terdiri dari:
– Tanah 200 M2 dengan harga / M2 = Rp 1,5 juta. NJOPPBB tanah/m2 = Rp 1.700.000
-Bagunan 100 m2, NJOP-PBB bangunan/m2 = Rp 2.800.000b. Tanah di Bekasi yang dibeli dengan harga Rp400 juta, NJOP-PBB tanah/m2 = Rp950.000, NJOPTKP tanah = Rp8.000.000
Rekan2 berapa PBB yang harus dibayar? terima kasih
Transaksinya tahun berapa?
Salam
@hanif tahun 2010
Asumsi masih menggunakan ketentuan di dalam UU No. 12 Tahun 1985Menurut ketentuannya.
Jakarta
NJOP Tanah…..200 M2 x 1,7 Juta = 340 juta
NJOP Rumah….100 M2 x 2,8 Juta = 280 Juta +
Total NJOP jakarta……………………..620 Juta
NJOPTKP……………………………………. 8 Juta –
NJOP Untuk Perhitungan Pajak………612 JutaBekasi
NJOP Tanah………Misal 400 M2 x 950 ribu = 380 jutaNJKP = 40% x (612 Juta + 380 Juta) = 396.800.000
PBB Terutang = 0,5% x 396 juta = 1.984.000Catatan
NJKP yang digunakan adalah 40%. Sebab, Total NJOP Jakarta dan bekasi = 1 MSalam
terima kasih atas jawabannya….:)
Jadi dalam perhitungan NJOP, kita harus menggunakan NJOPPBB tanah/m2 = Rp 1.700.000? bukan harga / M2 = Rp 1,5 juta ya?
Yup benar
Salam
@hanif: obyeknya kan berada di wilayah yang berbeda mengapa digabung rekan?
- Originaly posted by fusuy:
@hanif: obyeknya kan berada di wilayah yang berbeda mengapa digabung rekan?
teorinya kan begitu…
Coba lihat ketentuan dan penjelasannya di dalam UU.
Prakteknya sih tidak.Salam
Seorang Wajib Pajak mempunyai dua Objek Pajak berupa bumi dan bangunan masing-masing di Desa A dan di Desa B dengan nilai sebagai berikut :
Desa A.
–Nilai Jual Objek Pajak Bumi
= Rp 8.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan = Rp 5.000.000,00
Nilai jual Objek Pajak Untuk Penghitungan Pajak :
– Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp 8.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp 5.000.000,00 (+)
– Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak Rp 13.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 8.000.000,00 (-)
– Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak Rp 5.000.000,00Desa B.
– Nilai Jual Objek Pajak Bumi = Rp 5.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan = Rp 3.000.000,00
Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak :
– Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp 5.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp 3.000.000,00 (+)
– Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak Rp 8.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 0,00 (-)
– Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak Rp 8.000,000,00Untuk Objek Pajak di Desa B, tidak diberikan Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak sebesar Rp.8.000.000,00 (delapan juta rupiah), karena Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak telah diberikan untuk Objek Pajak yang berada di Desa A.
Seorang Wajib Pajak mempunyai dua objek Pajak berupa bumi dan bangunan pada satu Desa C dengan nilai sebagai berikut :
Objek I.
–Nilai Jual Objek Pajak Bumi
= Rp 4.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan = Rp 2.000.000,00
Nilai jual Objek Pajak Untuk Penghitungan Pajak :
– Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp 4.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp 2.000.000,00 (+)
– Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak Rp 6.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 8.000.000,00Karena Nilai Jual Objek Pajak berada dibawah Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak, maka Objek Pajak tersebut tidak dikenakan Pajak Bumi dan Bangunan.
Objek II.
– Nilai Jual Objek Pajak Bumi = Rp 4.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan = Rp 1.000.000,00
Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak :
– Nilai Jual Objek Pajak Bumi Rp 4.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Bangunan Rp 1.000.000,00 (+)
– Nilai Jual Objek Pajak sebagai dasar pengenaan pajak Rp 5.000.000,00
– Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak Rp 0,00 (-)
– Nilai Jual Objek Pajak untuk Penghitungan Pajak Rp 5.000.000,00