Saya sdh konsul dengan AR, ternyata pajak umkm 1% hanya menyelesaikan kewajiban pajak penghasilannya, tapi belum ppn nya. Sedangkan peraturannya jika omzet sdh melebihi 600 jt setahun harus menjadi pkp, dan wajib menyetor (memungut) 10 persen ppn.
Contoh nya :
Bpk A adalah pedangang dipasar dengan omzet 5 juta per hari atau sama dengan 150 juta per bulan dan dia tidak melakukan pembukuan atas usahanya. Setelah mendapat sosialisasi pajak umkSaya sdh konsul dengan AR, ternyata pajak umkm 1% hanya menyelesaikan kewajiban pajak penghasilannya, tapi belum ppn nya. Sedangkan peraturannya jika omzet sdh melebihi 600 jt setahun harus menjadi pkp, dan wajib menyetor (memungut) 10 persen ppn.
Contoh nya :
Bpk A adalah pedangang dipasar dengan omzet 5 juta per hari atau sama dengan 150 juta per bulan dan dia tidak melakukan pembukuan atas usahanya. Setelah mendapat sosialisasi pajak umkSetelah mendapat sosialisasi pajak umk bpk A bersedia membayar pajak 1% dari omzet perbulan yaitu 1,5 juta perbulan.
Akan tetapi setelah memasuki bulan ke 5 membayar pajak ukm, dia mendapat surat yang menyatakan dia sdh menjadi pkp karena omzetnya sudah lebih dari 600 juta.
Bpk A bingung karena dia tidak pernah melakukan pembukuan dan pencatatan tetapi diwajibkan bayar ppn dengan mekanisme pk (pajak keluaran) kurang pm (pajak masukan) ????? Apa pula itu
Intinya karena tidak pernah beli barang dengan meminta faktur pajak standar (dan memang suppliernya dia tidak ada yg bisa memberi faktur pajak) beban pajak ppn yg harus dibayar bpk A adalah 10 persen dari omzet yg 150 jt perbulan atau = 15 juta per bulan.
Maka total yg harus dibayar adalah 1,5 jt pph plus 15 jt ppn = 16,5 jt perbulan
Stress lah dia. Ada comment atau pencerahan dari yg mengerti ???Setelah mendapat sosialisasi pajak umk bpk A bersedia membayar pajak 1% dari omzet perbulan yaitu 1,5 juta perbulan.
Akan tetapi setelah memasuki bulan ke 5 membayar pajak ukm, dia mendapat surat yang menyatakan dia sdh menjadi pkp karena omzetnya sudah lebih dari 600 juta.
Bpk A bingung karena dia tidak pernah melakukan pembukuan dan pencatatan tetapi diwajibkan bayar ppn dengan mekanisme pk (pajak keluaran) kurang pm (pajak masukan) ????? Apa pula itu
Intinya karena tidak pernah beli barang dengan meminta faktur pajak standar (dan memang suppliernya dia tidak ada yg bisa memberi faktur pajak) beban pajak ppn yg harus dibayar bpk A adalah 10 persen dari omzet yg 150 jt perbulan atau = 15 juta per bulan.
Maka total yg harus dibayar adalah 1,5 jt pph plus 15 jt ppn = 16,5 jt perbulan
Stress lah dia. Ada comment atau pencerahan dari yg mengerti ???mo gimana lagi?
Mekanismenya memang gitu kok…Salam
mo gimana lagi?
Mekanismenya memang gitu kok…Salam
Waduh kalau memang mekanismenya begitu, seharusnya dijelaskan juga ke para wp yg mau bayar pajak ukm 1 %, kalau tidak ini seakan akan jebakan untuk para pelaku usaha ukm yg awam aturan pajak.
Waduh kalau memang mekanismenya begitu, seharusnya dijelaskan juga ke para wp yg mau bayar pajak ukm 1 %, kalau tidak ini seakan akan jebakan untuk para pelaku usaha ukm yg awam aturan pajak.
PPh dan PPN diatur diperaturan yang berbeda dan keduanya merupakan kewajiban bagi wajib pajak
PPh dan PPN diatur diperaturan yang berbeda dan keduanya merupakan kewajiban bagi wajib pajak
- Originaly posted by hanif:
Maka total yg harus dibayar adalah 1,5 jt pph plus 15 jt ppn = 16,5 jt perbulan
PPN nya kan dipungut ke konsumen rekan bukan si Bpk A yang bayar (kecuali si Bapak A ini memang berbaik hati ngebayarin PPN nya.. ) @_@
- Originaly posted by hanif:
Maka total yg harus dibayar adalah 1,5 jt pph plus 15 jt ppn = 16,5 jt perbulan
PPN nya kan dipungut ke konsumen rekan bukan si Bpk A yang bayar (kecuali si Bapak A ini memang berbaik hati ngebayarin PPN nya.. ) @_@
- Originaly posted by Edypwt:
ini seakan akan jebakan untuk para pelaku usaha ukm yg awam aturan pajak.
saya turut prihatin … andaikan saya pejabat
- Originaly posted by Edypwt:
ini seakan akan jebakan untuk para pelaku usaha ukm yg awam aturan pajak.
saya turut prihatin … andaikan saya pejabat