Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › orang kantor pajak menentukan kitaKURANG BAYAR darimana?
orang kantor pajak menentukan kitaKURANG BAYAR darimana?
- Originaly posted by dewa_mabok:
Ah masa bung Pri.. Bukannya OJK tidak merestui..
silakan ditunggu di tahun itu atau negeri kita akan dikucilkan … itu sudah kesepakatan G20 dan tentu dibantu OECD, OJK secara implisit merestui, coba perhatikan MoU DJP dan OJK, mungkin cikal bakal keterbukaan data nasabah.. who knows,,
Meskipun draf revisi KUP masih gagal.. tapi 2018 kan masih lama
- Originaly posted by priadiar4:
karena ada alat keterangan dan data pihak lain, data konkrit, bisa jadi dari data bukti potong
kalau dr data bukti potong ternyata si fiskus yg salah input dr bukpot 32jt di input 3,2Milyar dan setelah dikonfirmasi dr wp maupun lawan transaksi datanya sama 32jt tp fiskus ngeyel 3,2M n lanjut pemeriksaan yg jd emosi sapa sekarang…..
wkwkwkkkOriginaly posted by mhsucipto:Begini,
sebenere data yang diungkapkan oleh KPP adalah informasi dari sistem yang dibuat oleh KPP, mereka hanya akan mengklarifikasi data tersebut ke wajib pajak.Bisa jadi data tersebut salah, jadi kita perlu merespon atas klarifikasi tersebut.
Selama kita yakin bahwa kita benar dan data itu salah, gak usah takut. Fiskus memang ditugaskan untuk menggali potensi wp, tapi selama kita yakin data itu salah, wp hrs bisa buktikan, insya Allah gak ditetapkan untuk nambah bayar.klo sm fiskus yg mau melek data n aturan nasehat anda saya acungi jempol 4, klo fiskusnya ngeyel kita mau berantem sama siapa
- Originaly posted by priadiar4:
karena ada alat keterangan dan data pihak lain, data konkrit, bisa jadi dari data bukti potong, data PP 31 Tahun 2012 dan banyak lagi… apalagi di tahun 2018 nanti, data nasabah bank sudah dapat dibuka, silakan WP yang merasa aman ngemplang pajak untuk keluar dari negeri ini..
Jika tidak ada yang disembunyikan gak perlu takut…
ini pasti org pajak asli….pegawai negeri yg iri hati sama org yg punya bisnis sendiri…dan tidak pernah merasakan jadi wiraswasta…
coba dicek aja tuh rekeningnya…pasti gendut kaya si Gayus…
mending mana? jadi wp yg ngemplang pajak? atau pegawe negeri yg nyolong duit negara?
- Originaly posted by moneypenny:
mending mana? jadi wp yg ngemplang pajak? atau pegawe negeri yg nyolong duit negara?
ga pilih keduanya
- Originaly posted by moneypenny:
ini pasti org pajak asli….pegawai negeri yg iri hati sama org yg punya bisnis sendiri…dan tidak pernah merasakan jadi wiraswasta…
coba dicek aja tuh rekeningnya…pasti gendut kaya si Gayus…
mending mana? jadi wp yg ngemplang pajak? atau pegawe negeri yg nyolong duit negara?
Nomor rekening saya sudah dilaporkan ke LHKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berikut data aset pribadi, penghasilan dan sebagainya sudah saya telanjangi di laporan LHKPN. Jika ada data terkait penghasilan haram yang didapatkan monggo berikan info ke link ini, http://www.kpk.go.id/id/kontak-kami
informasi Gratifikasi:
Telp: (021) 2557 8440
Email: pelaporan.gratifikasi@kpk.go.idMonggo juga infokan data moneyponey, apakah pajaknya sudah benar atau belum…
- Originaly posted by sistop:
kalau dr data bukti potong ternyata si fiskus yg salah input dr bukpot 32jt di input 3,2Milyar dan setelah dikonfirmasi dr wp maupun lawan transaksi datanya sama 32jt tp fiskus ngeyel 3,2M n lanjut pemeriksaan yg jd emosi sapa sekarang…..
wkwkwkkkData benar atau karangan dari negeri antah berantah sendiri???
- Originaly posted by priadiar4:
silakan WP yang merasa aman ngemplang pajak untuk keluar dari negeri ini..
he3… ini mirip komennya menhan, silakan keluar dr negeri ini jika tak sudi ikut
bela negara he3…
lagi musim mungkin… - Originaly posted by priadiar4:
Data benar atau karangan dari negeri antah berantah sendiri???
Bukti potong asli dr lawan transaksi ada, copy dr pemotong ada, spt pph 23 ada. invoice dan FP ada nilainya sama persis yg dilaporkan wp dan setelah pemeriksaan si ar mengakui salah rekam di kpp karena anak magang yg input
so prasangka buruk dr fiskus lebih sering keliru dan di sertai data ngeyel - Originaly posted by sistop:
so prasangka buruk dr fiskus lebih sering keliru dan di sertai data ngeyel
human error kadang terjadi, jika di pihak fiskus mengakui case closed tho, lain hal masih dablek pemsus.. Tak hanya di pajak, di bank dengan prinsip kehati-hatian tinggi kadangkala input keliru..
- Originaly posted by priadiar4:
human error kadang terjadi, jika di pihak fiskus mengakui case closed tho, lain hal masih dablek pemsus.. Tak hanya di pajak, di bank dengan prinsip kehati-hatian tinggi kadangkala input keliru..
masalahnya knp merekomendasikan pemeriksaan klo sudah di kasih data yg valid
- Originaly posted by sistop:
masalahnya knp merekomendasikan pemeriksaan klo sudah di kasih data yg valid
Mereka nggak mengenal human error..
Mereka serba tahu..
Mereka peneliti handal..
……………………… konon.. - Originaly posted by begawan5060:
……………………… konon..
hahaha…
- Originaly posted by sistop:
masalahnya knp merekomendasikan pemeriksaan klo sudah di kasih data yg valid
hahaha…
kan sudah dibilangin, itu human error…
tapi human errornya kebablasan he3… - Originaly posted by begawan5060:
Mereka nggak mengenal human error..
Mereka serba tahu..
Mereka peneliti handal..Tapi actual dilapangan, terdapat keslahan oleh pihak Peneliti..
contoh:
Peneliti menyurati Surat Himbauan bahwa ada 10 Faktur yg Tgl-nya mendahului(sebelum) Tgl NSFP, ternyata saya tanggapi dari surat itu hanya ada 5 Faktur yg mendahului Tgl NSFP.Lalu pihak-nya mengakui benar adanya cuma ada 5 Faktur.Ini keslahan siapa donk..apakah yg seperti ini bs dikatakan handal pa begawan?
- Originaly posted by sistop:
masalahnya knp merekomendasikan pemeriksaan klo sudah di kasih data yg valid
mohon diinformasikan WP atas nama siapa dan NPWP brp? jika berkenan email saya ke priadiar4@gmail.com