Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPN dan PPnBM › Nomor Urut Faktur Pajak vs Tanggal Penerbitan
Nomor Urut Faktur Pajak vs Tanggal Penerbitan
Halo rekan2 ortax…
mau nanya lagi dong…bolehkah nomor urut faktur pajak tdk sesuai dgn urutan tanggal penerbitannya??
misalnya:
perush kami bergerak di bidang distributor pelumas. Dgn adanya pemberlakuan UU PPN yg baru, terus terang adm kami jd kacau krn UU tsb mewajibkan tgl FP = tgl Surat Jalan, sementara pd bulan Maret lalu ada barang yg sdh dkirim tetapi FP & Invoice-nya blm terbit sampai skrg (menunggu PO dr Customer). Nah dgn adanya UU yg baru, cust tsb minta tgl FP & Invoice disamakan dgn tgl pengiriman brg (tgl 25 Maret). Bila hal tsb kami lakukan, nomor urut FP tdk akan berurutan dgn tgl penerbitannya krn jika kami menyelipkan nomor FP tsb, smua FP yg sdh terbit akan bergeser nomor urut nya.
Yg ingin saya tanyakan, bolehkah FP tsb diterbitkan dgn tgl 25 Maret, tetapi nomor urutnya melanjutkan dr nomor FP yg sdh ada??
jika tdk boleh, mohon solusinya…thanks
per 13 tahun 2010
Pasal 16(1) Atas penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak yang dilakukan sebelum berlakunya Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, namun Faktur Pajak-nya belum diterbitkan, maka Faktur Pajak harus diterbitkan dengan menggunakan Kode dan Nomor Seri sebagaimana ditetapkan dalam Lampiran III Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini, yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Peraturan Direktur Jenderal Pajak ini.
jadi menurut saya untuk transaksi bulan maret kan masih berlaku UU PPN yang lama, jadi paling lambat buat FP kan akhir bulan April. jadi menurut saya terbitkan saja FP akhir april dan harus urut no FPnya.
mohon koreksi…
berarti tgl FP gk sama dgn tgl pengiriman barang dong… mungkinkah akan mnjd mslh kdepannya nanti??
mohon pncerahannya…
untuk transaksi tersebut kan terjadi pada bulan maret, jadi masih berlaku ketentuan yang lama, yaitu peneribitan faktur pajak adalah paling lambat pada akhir bulan berikutnya setelah bulan terjadinya penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dalam hal pembayaran diterima setelah akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak.
mohon koreksi