Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › lupa bayar pph 21 masa
lupa bayar pph 21 masa
Rekans.
Mohon bantuannya atas situasi ini,
Perusahaan tempat saya bekerja dari bulan maret sd des tidak membayar pph 21, dan juga tidak melaporkan spt nya. pertanyaannya:
1. Apa yang harus saya lakukan sekarang? (mohon di bantu dengan detail, karena background saya dari kimia, kebetulan baru kerja di bagian finance )
terimakasih atas bantuannya temans.
buat sptnya kemudian bayar denda 2% perbulan dari jumlah pph terutang.Cara perhitungan lihat buku Pelaporan Pajak Penghasilan karangan Gustian Djuanda Gramedia tetapi harus ada penyesuaian dg peraturan baru termasuk SPT baru
kok ga dapet SKP??
hitung pph 21 nya, lalu bayarkan sesuai terutang kemudian laporkan SPT masanya mulai dari bulan maret s/d desember.
mengenai dendanya tunggu aja tagihannya dari KPP, klo uda ada baru dibayrkan
wasalam
terimakasih, saya mulai dapat gambaran apa yang harus saya lakukan.
Kemudian muncul pertanyaan, apakah boleh dicicil?Maksud saya apakah di bulan januari ini saya membayar dan melaporkan masa maret sd agustus.?
Kemudian di bulan februari depan saya bayar dan lapor sep-des?Atau saya harus membayar keseluruhan pajak yang terhutang? (karena cashflow perusahaan tidak cukup untuk menutupi itu bulan ini)
mohon pencerahannya dengan sangat
Menurut saya dibayar total keseluruhan Pajak Terhutang Bapak.
Toh Nanti Juga Dapat STP / Tagihan Pajak, Besarnya penalti 2% tiap bulannya dari Pajak Kurang Bayar Bapak.Jadi ndak bisa di cicil dua kali bayar ya ?
Bakalan berat juga buat cashflow perusahaan nih. Ada saran lain ndak ya?
Terimakasih
jika [quote=jonowow]Kemudian muncul pertanyaan, apakah boleh dicicil?
Maksud saya apakah di bulan januari ini saya membayar dan melaporkan masa maret sd agustus.?
Kemudian di bulan februari depan saya bayar dan lapor sep-des?Atau saya harus membayar keseluruhan pajak yang terhutang? (karena cashflow perusahaan tidak cukup untuk menutupi itu bulan ini)[/quote
klo menurut saya, bisa saja dilakukan pembayaran secara berkala, cuman dampak nya semakain lama kita membayar akan semakin bertambah pula denda yg akan kita dapat.
wasalam
Menurut Saya boleh Saja Bapak Cicil, Tetapi Nanti Untuk Cicilan Pajak selanjutnya bakalan kena penalti juga lebih tinggi karena penundaan pembayaran pajak. tinggal dikalikan aja 2% tiap bulannya.
pada dasarnya kita telah pounya niat baik u/ membayar keseluaruan pajak terutang kita, cuman masalhnya keadaan keuangan kita yg tidak mampu untuk mendukung itu,
agar niat dan kewajiban kita ga mandek.. ga ada salahnya dibayr secara berkala.
tapi resiko denda yg semakain lama semaki besar kan qta terimawasalam
betul deh, jadi intinya kalo menurut saya, silahkan dihitung dulu jumlah pajak terutang sejak mar-des, selanjutnya di bayar dan kemudian dilapor. Konsekuensinya pasti akan muncul denda dan bunga. Tapi selama msh belum ada tagihan atas denda dan bunga tsb diatas, ya gak usah dibayar dulu.. hanya pajak terutangnya aja yg didahulukan, bukan begitu rekan-2,.. ada tanggapan lain mungkin ??? .. CMIIW
semoga membantu
Salam,Rekan Jonowow,
Untuk bayar di cicil boleh saja, dengan kosekuensinya, bayar bunga pasti lebih besar, dan harus buat surat permohonan dahulu ke KPP dimana persh Bapak terdaftar, yg menyatakan bahwa pembayaran SPM maret s/d Des akan dicicil, sekian kali disertai dengan alasannya; untuk jelasnya bisa dikonsultasi dulu dengan ARnya.Terimakasih rekan-rekan.
Informasi dan bantuannya sangat membantu saya.
Boleh saya menambahkan semoga lebih detil.
Sdr. Jonowow misal anda mau cicil Maret s/d Agustus :
1. anda harus hitung PPh yg terutang masing – masing bulan tsb.
2. anda harus buat 6 SSP (Mar, Apr, Mei, Jun, Jul dan Ags).
3. anda setorkan PPh yg terutang masing masing bulan menggunakan SSP tsb.
4. anda buat SPT PPh 21 untuk masing – masing bulan (ada 6 SPT =mar,apr,mei,jun,jul &ags).
5. anda laporkan SPT PPh 21 tsb ke KPP setempat, jgn lupa lampirkan yg harus dilampirkan.
6. demikian juga untuk masa Sept s/d Des caranya sama.
salam,