Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › PPh Orang Pribadi › Lapor pph 21
Teman2 ortax mohon bantuannya.
Saya seorang wiraswasta konveksi kecil2, dgn jmlh karyawan 5 org saja dan bukan badan usaha. Nah, usaha sdh jln dr jan sd jul 2015. Dmn sy sdh byr pp 46 dan jg menyampaikan spt pph 21 karena ada karyawan tuh. Namun ternyata usaha hanya berjalan smpai bln juli saja karena kami memutuskan untuk tutup usaha atau bs dibilang gulung tikar.
Pertanyaannya :
1. Otomatis tidak ada penyetoran pp 46, apakah benar saya tdk perlu melaporkan ssp pp 46 dgn keterangan nihil ke kantor pajak seperti ssp pph 25 yg mana jk nihil justru harus dilaporkan ?2. Karena usaha sdh tutup maka tdk ad lg karyawan, apakah benar sy tetap hrs menyampaikan spt pph 21 ke kpp dgn keterangan nihil atau hanya isi biodata aja ?
Selama npwp atas usaha itu msh aktif, &tdk ad pencabutan maka pelaporan&penyampaian spt pph masih seperti biasa dan wajib.
Sebaiknya tetap lapor saja. Tetapi Nihil
Baik itu PPh 21 maupun PP 46.
Untuk menghindari didapatnya "surat cinta" dari KPP dikemudian hari…..Kalaupun dijelaskan nihil ada kemungkinan di anggap telat lapor yang akan di kenakan denda Rp. 100 rb per periode
Rekan2
Dengan cara bagaimana saya melaporkan untuk pp 46 nihil nya? Apakah dgn ssp nihil saja atau form spt pph 4 ayat 2 nihil
- Originaly posted by MrToyo:
Saya seorang wiraswasta konveksi kecil2
pp 46 cukup ssp nihil saja..tidak disarankan espt pph 4(2).
Wajib Pajak dengan jumlah Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) nihil tidak wajib melaporkan Surat Pemberitahuan Masa Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2)
http://www.ortax.org/ortax/?mod=aturan&id_topik=&i d_jenis=&p_tgl=tahun&tahun=&nomor=32&q=&q_do=macth &hlm=1&page=show&id=15596