Media Komunitas Perpajakan Indonesia Forums PPh Orang Pribadi Kurang Bayar Karena Ada Dapat KPR

  • Kurang Bayar Karena Ada Dapat KPR

     jhonkhoferi updated 9 years ago 8 Members · 22 Posts
  • stevenwang

    Member
    6 November 2015 at 10:10 pm

    Teman-teman saya ingin menanyakan, saya ada dapat panggilan pajak berhubungan dengan pinjaman yang saya dapat dari bank tahun 2010 dan sudah bertemu dengan AR nya tapi malah bikin pusing karena saya diminta membayar sejumlah nilai yang cukup besar dari kemampuan saya, apabila tidak bayar sejumlah itu AR nya bilang mungkin nanti akan ada penyelidikan pajak, karena saya ada usaha toko.

    Saya diminta untuk memperbaiki dulu dan membayar "yang sesuai", setelah bayar, sy diminta kebagian lain untuk minta tanda terima sudah bayar kurang pajak/ SPT Perbaikan, baru kembali ke AR untuk dibuatkan surat pengajuan pemgampunan.

    Pertanyaan saya adalah.
    1. Apakah saya langsung setorkan jumlah "yang sesuai" atau saya konsultasikan dulu dengan AR nya ? karena beberapa posting yang saya baca, ada rekan yang ditolak berkali-kali SPT perbaikan oleh AR nya

    2. Apakah perlu saya datang dan bertemu AR nya untuk perbaikan SPT kurang bayar nya ? atau dikirimkan saja via Pos ? Lalu nanti untuk PMK 2015 apakah langsung dapat ? Atau tunggu proses lagi ?

    3. Tahun 2015 digalakan tahun pembinaan pajak, tapi kenapa sepertinya tahun pembinasaan pajak ya ? Kami para usaha kecil yang tidak mengerti pajak, bukannya dibina tapi "diperas sampai tetes darah penghabisan", karena menurut hitungan kami, kekurangan yang diminta oleh AR 5-10x lipat dari kemampuan kami

    Mohon penceratahan dari rekan-rekan senior, karena sebagai warga negera yang baik saya ingin membayar pajak sesuai kemampuan saya, bukan sesuai keinginkan negara. Instruksi Presiden Jokowi yang pernah saya baca adalah kalau WP itu jangan dikejar-kejar tapi dibina, namun sepertinya di lapangan prakteknya beda

  • stevenwang

    Member
    6 November 2015 at 10:10 pm
  • sistop

    Member
    7 November 2015 at 12:56 pm
    Originaly posted by stevenwang:

    1. Apakah saya langsung setorkan jumlah "yang sesuai" atau saya konsultasikan dulu dengan AR nya ? karena beberapa posting yang saya baca, ada rekan yang ditolak berkali-kali SPT perbaikan oleh AR nya

    hitung dulu sendiri, kalau g bisa tanya yg bisa (konsultan) atau buat trade di ortax baru konsultasi dgn AR, klo sepakat KB berapa baru setor

    Originaly posted by stevenwang:

    2. Apakah perlu saya datang dan bertemu AR nya untuk perbaikan SPT kurang bayar nya ? atau dikirimkan saja via Pos ? Lalu nanti untuk PMK 2015 apakah langsung dapat ? Atau tunggu proses lagi ?

    perlu datang dan konseling biar tidak miss antara himbauan dgn pembetulannya

    Originaly posted by stevenwang:

    3. Tahun 2015 digalakan tahun pembinaan pajak, tapi kenapa sepertinya tahun pembinasaan pajak ya ? Kami para usaha kecil yang tidak mengerti pajak, bukannya dibina tapi "diperas sampai tetes darah penghabisan", karena menurut hitungan kami, kekurangan yang diminta oleh AR 5-10x lipat dari kemampuan kami

    ada benarnya pernyataan anda tapi tidak semua kasusnya demikian
    makanya saran saya tanya ke yg ngerti pajak dl baru konseling karena konseling pada hakikatnya adu argumen bahwa apa yg kita laporkan dan akan betulkan sudah sesuai dgn data dan aturan yg ada
    konseling tidak sama dgn pembinaan jika AR anda tidak objektif

  • moneypenny

    Member
    12 November 2015 at 8:19 am

    ga sampe darah penghabisan….paling darah sampe lu setengah mati saja…kalo mati dia ga bisa peres lagi tahun depan…

    omset lu emang brp? dan skrg byr pajaknya brp? sebenernya sama aja…mo jujur ato ngga…kalo itu uda dpt surat undangan dari kantor pajak…mau ga mau harus bayar….tinggal dinego aja..

  • stardustexplosion

    Member
    17 November 2015 at 4:35 pm

    bagaimana kalo si AR didukun in aja buat tumbal aja…ntar kalo mati kan diganti AR baru dan semoga masalahnya ga seruwet dengan AR yg sekarang ini…hahahaha

  • danilecarlo

    Member
    17 November 2015 at 11:32 pm

    Hehehe

  • moneypenny

    Member
    18 November 2015 at 10:32 am

    wah jadi pidana donk kalo gt hehehe…

  • stevenwang

    Member
    19 November 2015 at 11:51 pm

    Terima kasih sistop atas jawabannya.
    Yang menjadi pertanyaan lagi adalah bagaimana kalau tidak ada titik temu untuk nilai kurang bayar tersebut ? Apakah kita bayar sesuai dengan kemampuan yang saya punya dengan hitung-hitungan yang menurut saya masih masuk akal ?

  • sistop

    Member
    20 November 2015 at 8:17 am
    Originaly posted by stevenwang:

    Terima kasih sistop atas jawabannya.
    Yang menjadi pertanyaan lagi adalah bagaimana kalau tidak ada titik temu untuk nilai kurang bayar tersebut ? Apakah kita bayar sesuai dengan kemampuan yang saya punya dengan hitung-hitungan yang menurut saya masih masuk akal ?

    masih masuk akal dan punya argumen jg data yg mendukung, klo ngikuti fiskus 1M juga kurang

  • jhonkhoferi

    Member
    20 November 2015 at 10:34 am

    Ilustrasi nih rekan stevenwang

    Pada tahun 2010 Acong punya usaha di glodok,omzet dia dalam setahun bisa 5 m,trus acong karena tidak tahu tentang pajak (positive thinking) melaporkan pendapatan di spt pribadinya dengan omzet bruto 1.000.000.000,- acong tidak menyelengarakan pembukuan jadi pajaknya dihitung dengan mengunakan norma Perhitungan Penghasilan Netto dengan tariff 30% KLU (62422).Status Acong adalah K/3

    Perhitungan Pajak PPH Badan Acong Tahun 2010 adalah sebagai berikut :

    Peredaran Bruto 2010 Rp.1.000.000.000,-
    Norma Perhitungan 30%
    Penghasilan Netto Rp. 300.000.000,-
    PTKP K/3 Rp. 21.120.000,-
    PKP Tahun 2010 Rp. 278.000.000,-
    PPH Yang Terhutang Tahun 2010 Rp. 39.500.000,-

    Pada tahun 2010 yang sama Acong mengambil kredit KPR Sebuah rumah di Pantai Indah Kapuk dengan Harga 1,8 M.

    Uang Muka 30% bisa dicicil selama 12 x dengan cicilan perbulan Rp.45.000.000,- sisanya Rp.1.260.000.000,- KPR Di Bank CBA Selama 10 tahun dengan Cicilan Perbulannya Rp.12.000.000,-

    Biaya Hidup irit irit sekeluarga Acong Perbulan dengan anak 3 +/- Rp.5.000.000,-

    Pertanyaan : Dengan Pengakuan Omzet 1.000.000.000,- tersebut apakah pihak Fiskus Dapat langsung menebak si Acong bohong ? (Kita Anggap Fiskus tidak Tahu omzet yang 5M)

    Contoh Si Acong sering terjadi karena tidak tahu tentang pajak jadi sebelum beli asset berlaku wise lah agar tidak menyesal dikemudian hari.

  • danilecarlo

    Member
    20 November 2015 at 11:10 am

    @ Jhonkhoferi

    Mantap gan contohnya.
    Jadi yg dilapor tidak logis ya..
    Terbukti bisa KPR lebih besar dari penghasilannya.

  • stardustexplosion

    Member
    20 November 2015 at 11:24 am

    PKP 278 juta

    dia byr KPR setahun cm 144jt

    biaya hidup sudah dihitung dlm PTKP nya…

    boong gimananya?

    masih sisa lah

  • danilecarlo

    Member
    20 November 2015 at 2:58 pm

    Cicilan uang muka 45.000.000 rekan / bulan rekan tidak hitung. Setahun Rp 540.000.000, PKP cuma Rp 278.000.000

    Minus rekan ????? Belum angsuran yg Rp 144 jt rekan.

  • jhonkhoferi

    Member
    20 November 2015 at 3:24 pm
    Originaly posted by Danilecarlo:

    Cicilan uang muka 45.000.000 rekan / bulan rekan tidak hitung. Setahun Rp 540.000.000, PKP cuma Rp 278.000.000

    Minus rekan ????? Belum angsuran yg Rp 144 jt rekan.

    Nah yang ini baru cermat….cocok kagak bakalan dapet surat cinta

  • jhonkhoferi

    Member
    20 November 2015 at 3:30 pm

    Sebetulnya biaya hidup tahun 2010 yang 5jt x 12 = 60 jt
    dan angsuran selama 12 kali ditahun 2010 sebesar Rp.540 jt
    total biaya tahun 2010 yang dikeluarkan adalah 600 jt si aconk mikirnya sama kaya rekan

    Originaly posted by stardustexplosion:

    PKP 278 juta

    dia byr KPR setahun cm 144jt

    biaya hidup sudah dihitung dlm PTKP nya…

    boong gimananya?

    makanya dapet surat cinta

Viewing 1 - 15 of 22 replies

Original Post
0 of 0 posts June 2018
Now