Media Komunitas Perpajakan Indonesia › Forums › Perpajakan Internasional › Kerjasama RI dan Malaysia
Kerjasama RI dan Malaysia
Dear All Friend
saya mau tanya, jika ada kerjasama pengadaan barang antara Malaysia dengan RI dimana dalam hal ini pihak Indonesia POLRI, apa yang menjadi kewajiban pajak pihak malaysia di Indonesia.
Jika pihak Malaysia mengSub khan lagi dengan perusahaan yang ada di Indonesia gimana?
terutang pph 26,20% final…karena jual barang ke ina (sources principle)…tpi klo ada cabang/berbentuk but di ina..yah kena pph 22…kecuali dlm tax treaty diatur lain…
semoga membantu,
SDS
gus artathank's, trus kalo untuk subnya yang PT di Indonesia gimana kewajiban pajaknya?
Regards
EllaPenjualan barang oleh malaysia ke indonesia tidak berpotensi menimbulkan BUT karena wajib pajak malaysia tidak berusaha/berada di Indonesia sehingga tidak dikenakan PPh. Penjualan barang atau jasa istilahnya disebut active income hanya boleh dikenakan pajak di Indonesia apabila memenuhi syarat BUT. syarat BUT pada umumnya WP Malaysia harus berada di Indonesia berdasarkan pengujian BUT Fisik maupun Time tes untuk jasa.
WP Malaysia dan tidak berada di Indonesia serta menerima penghasilan dari Indonesia hanya akan dikenakan pajak apabila menerima penghasilan pasive income, antara lain : bunga, Deviden dan royalti.
Mohon pengenaan PPh atas WP luar negeri mengacu pada tax treaty dengan negara yang bersangkutan. Apabila tidak ada maka berlaku ketentuan UU PPh mengenai BUT dan Pasal 26