Informasi Pajak Terkini › Forums › Lain-lain › Kasus Gayus
Apakah pelajaran yg dapat dipetik dari kasus yg sedang ramaikan dibicarakan saat ini.
Rekan Robby, Ada Statement dari Umar Bin khatob, periksa dirimu sebelum periksa org lain, bersihkan dirimu sebelum korek org lain, selalu ber mawas dirilah kalian agar slalu ada penimbangan antara amal buruk dan perbuatan baik, Lembaga ini punya kesempatan untuk berbenah yg lbh baik,trims
salam
- Originaly posted by budisasongko:
periksa dirimu sebelum periksa org lain, bersihkan dirimu sebelum korek org lain, selalu ber mawas dirilah kalian agar slalu ada penimbangan antara amal buruk dan perbuatan baik
Trims rekan budisasongko, ini beberapa pelajaran yg dapat kita petik. Mari kita bersihkan diri kita dan koreksi kesalahan kita masing-masing.
- Originaly posted by budisasongko:
periksa dirimu sebelum periksa org lain, bersihkan dirimu sebelum korek org lain, selalu ber mawas dirilah kalian agar slalu ada penimbangan antara amal buruk dan perbuatan baik, Lembaga ini punya kesempatan untuk berbenah yg lbh baik
Rekan Budi,
Saat ini kasus Gayus Tambunan benar2 menjadi sorotan nasional..saya yakin diluaran sana masih banyak 'Gayus' lain yang masih beraksi.
Padahal kalo ditilik dari perbaikan sistem, dari remunerasi misalnya, seorang Gayus yang pangkat IIIA dikabarkan sudah berpenghasilan 12.1 juta per bulan…Lantas apa yang kurang diberikan oleh negara kepada yg bersangkutan..
Ini masalah sistem dan moral lingkungan yang harus benar2 diperbaiki..
Tarif pajak yg ditarik dari rakyat sudah sedemikian tinggi..masak iya sih aparat masih gak sadar2…!!! yang namanya manusia itu pasti ngga ada puasnya.
1. yang namanya markus itu kan prinsipnya calo juga.. asal ada demand, pasti muncul supply. karena banyak WP yang kepingin bayar pajaknya lebih kecil dengan cara2 instan, makanya banyak juga muncul "orang dalam" yang menawarkan jasa..
2. pengawasan intern dan ekstern atas 'potensi' penerimaan negara (uangnya belum masuk ke kas negara) memang sangat minim dan susah pendeteksiannya
3. dalil ilmu politik nomor satu: "power tends to corrupt", memang terbukti.. godaan untuk menyalahgunakan jabatan semakin bertambah besar..
4. jadi ya semuanya emang kembali ke akhlak masing-masing pribadi fiskus.. apakah lebih milih bahagia di dunia selama masa kerja 30 tahun.. atau milih bahagia di akhirat selama 30 trilyun tahun.. karena di akhirat penghapusan dosa atas pencurian uang rakyat cuma bisa dilakukan dengan meminta maaf ke masing-masing 300 juta (?) penduduk indonesia..wah,,,serem juga nih rekan yeko…. tapi saya sepakat tuh…. seluruh rakyat indonesia bakal menuntut dia di akhirat nanti….
🙂
Betul rekan, pajak dijaman rasul mungkin hingga khalifah tidak dikenal, yg ada adalah ZAKAT ini anjuran wajib. Tapi dizaman Rasul hingga khalifah hasil pajak 2,5%dapat membuat makmur rakyatnya.Karena yg narik amanah n takut ancaman akhirat, sehingga rakyatpun dng ikhlas dan sadar bahkan yg bayar zakatpun lebih 2,5%. Apa yg salah kita hari ini rekan Ortax, ayo instropeksi diri.
salamkompak
Terima kasih banyak rekan-rekan semua, karena ini adalah forum diskusi, maka mohon masukan dari rekan-rekan yg lain. Saya tidak bermaksud memancing ataupun memprovokasi siapapun, tujuan saya semata-mata adalah utk mencari pelajaran/hikmah ataupun masukan sebanyak-banyaknya. Dengan harapan agar forum diskusi ortax ini juga dapat memberikan saran perbaikan untuk kita semua, untuk aparat pajak, utk WP dan utk bangsa kita. Karena sahabat sejati adalah yg menunjukkan kesalahan kita.
setiap bidang pasti ada model orang ky gayus gini..
smoga kita bukan termasuk diantaranya..just said, profesionalisme itu mahal..
smoga masyarakat masih tetap membayar pajak dan tidak terpengaruh oleh group FB boikot pajak..
- Originaly posted by meinme:
setiap bidang pasti ada model orang ky gayus gini..
smoga kita bukan termasuk diantaranya..Amin..
Originaly posted by meinme:smoga masyarakat masih tetap membayar pajak dan tidak terpengaruh oleh group FB boikot pajak..
Kewajiban harus ditunaikan.
Saya pribadi tdk melihat keterkaitan kasus Gayus dg boikot pajak. Saya rasa org2 yg ikut grup itu memang sudah antipati dg pajak..
terkait dengan slogan Lunasi Pajaknya, Awasi Penggunaannya, sampai saat ini DJP masih sibuk dengan melengkapi segala perangkat yang mensupport slogan Awasi Pajaknya, namun apakah DJP sudah mengeluarkan perangkat yang dapat dipergunakan masyarakat untuk mengawasi penggunaannya?
inget kata bang napi, he3x… rekan2, bayar ke bank atau tempat sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan perjakan yang ditunjuk ya, jangan ke pegawai pajak, kasihan mereka…